EVERYTHINK : VISUAL ARTS COLLECTIVE EXHIBITION

everythink-square

Everythink, Collective Art Exhibition

Bentuk selebrasi dari sebuah proses kekaryaan seniman bisa macam-macam bentuknya. Salah satunya adalah membuat pameran yang mengambil titik temu mendasar yang bisa merangkul berbagai prinsip, teknik, maupun medium yang biasa digunakan. Berawal dari pertemuan akrab di jeda kerja-kerja seni industrialis yang menciptakan subkultur di kawasan urban, Everythink terbentuk. Sebagai sebuah kolektif, sekaligus judul pameran perdana mereka. Pameran bertajuk Everythink, Collective Art Exhibition ini akan diadakan pada 18-25 November 2016 di Sangkring Art Project, Nitiprayan, Bantul, Yogyakarta.
Everythink merangkul 9 seniman muda yang sebelumnya bergerak di berbagai bidang sub culture seperti musik, skate, skate, BMX, street art, crafter, desain grafis dan tato. Mereka adalah Artz, Asgra, Blackface13, Esa Adi, Fajar Abadi, Nandi Yoga, Pofobag, R Fajar, dan Silencer8. Sepak terjang mereka biisa ditrack lewat berbagai ilustrasi produk seperti cover album, kaos, tato, sampai grafiti di jalan. Pameran ini ditulis oleh Huhum Hambilly, selaku pegiat dan pengamat subkultur.
Keberagaman medium dan teknik mereka ini disatukan dalam kerangka ‘pameran drawing’. Sebuah praktik yang menyublim dalam keberagaman kekaryaan mereka. ‘Every’ dalam tajuk pameran ini digunakan sebagai representasi keberagaman yang mereka usung, sementara ‘Think’ yang digubah dari ‘Thing’ menyatakan bentuk, yang kemudian memasukkan ‘Ink’ yang merupakan medium pokok dalam karya-karya pameran ini.
Malam pembukaan pameran Everythink akan dimeriahkan oleh beberapa penampil, yaitu Syarif Hidayatullah, Half Eleven PM, Stanizters dan Cut of Depth. Selama pameran berlangsung, Everythink juga akan hadir dalam berbagai bentuk kegiatan. Seperti Workshop Drawing and Typography yang akan diisi oleh peserta pameran, Workshop Patch-making oleh Esa Adi dan Aswina Gunari, Workshop Tattoo oleh Nandi Yoga (Mangsi Tattoo), dan Screening & Discussion yang akan memutar Bless This Mess dan Penyintas Tato dengan beberapa pembicara ciamik. Sampai kemudian malam penutupan pameran ini akan dipungkasi oleh pidato urban yang mencoba mengulas jalannya pameran Everythink ini, disertai oleh penampilan musik kembali oleh Gie, Afapika, dan Jeraharu.

poster-square-everythink

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *