FILM MUSIK MAKAN 2018 : KEMBALI MENGAJAK MENONTON, BERDENDANG DAN SANTAP SEDAP DI JAKARTA DAN BANDUNG

Film Musik Makan 2018: Kembali Mengajak Menonton, Berdendang dan Santap Sedap di Jakarta dan Bandung

Di tahun kelima, acara Film Musik Makan bukan hanya akan diadakan di Jakarta tetapi juga di Bandung. Kolektif bekerjasama dengan GoetheHaus di Jakarta untuk kelima kalinya, di Bandung Kolektif akan menggandeng Bahasinema dan Spasial sebagai rekan kolaborator.

Film Musik Makan 2018 akan diadakan tanggal 10 Maret di GoetheHaus, Jakarta dan 11 Maret 2018 di Spasial, Bandung. Akan diputar berbagai film pendek dan film panjang yang tayang perdana di Jakarta. Berbagai pilihan film pendek Joko dari Suryo Wiyogo yang merupakan salah satu film yang berkompetisi di Singapore International Film Festival 2017 dan Happy Family dari Eden Junjung yang sebelumnya terpilih di Valletta Film Festival, Malta 2017 dan Official Selection di Bridge of Arts International Film festival, Rusia 2017. Dua film berikut ini berbagi panggung di Busan International Film Festival, Madonna karya Sinung Winahyoko memenangi Best Shorts dan Malila: The Farewell Flower yang menyabet Kim Ji-Seok Award from Busan International Film Festival 2017. Film kedua Anucha Boonyawatana ini juga sukses mendapatkan NETPAC Award from Taipei Golden Horse Film Festival 2017, Best Director Singapore International Film Festival 2017, Best Director from International Film Festival of Kerala 2017 serta dinominasikan untuk The Ingmar Bergman International Debut Award di Goteborg Film Festival 2018. Selain itu, jadilah juga yang pertama menyaksikan film terbaru dari Jason Iskandar, Elegi Melodi dan Waung dari Wregas Bhanuteja yang tayang perdana.

Tak lupa, film panjang keempat dari Ismail Basbeth Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran juga akan menyapa penonton Film Musik Makan 2018. Sebelumnya, Mobil Bekas sudah melanglang buana ke Tokyo International Film Festival 2017 dan terpilih berkompetisi di Busan International Film Festival 2017. Basbeth menyatakan, meskipun sebelumnya sudah memroduksi film panjang, “Film ini adalah film pertama saya setelah ‘lulus’ belajar film dan hal-hal di sekelilingnya selama 10 tahun (2006 – 2016); film pertama saya sebagai seniman, pembuat film, sutradara, suami, bapak dan warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya, juga sebagai manusia warga dunia. Saya berharap mulai dari karya film ini saya mampu meleburkan dan mendayagunakan segenap pengetahuan dan energi yang saya miliki untuk membuat karya-karya film yang sekaligus berfungsi sebagai sebuah catatan dan pernyataan politis pribadi saya, sebagai catatan atas persoalan-persoalan sosio-kultural di sekeliling saya, sebagai bagian dari komoditas industri hiburan. Film ini adalah persembahan saya yang memilih membangun ruang yang berada di antara film sebagai karya seni dan film sebagai komoditas, juga adalah sebuah persembahan dari kami yang percaya pada dan bekerja untuk sinema, pengetahuan dan kemanusiaan.”

Tak lengkap Film Musik Makan tanpa suguhan musik, kali ini dari RENTAL VIDEO yang merupakan proyek kolaborasi proyek musik akustik yang terinspirasi dari pengalaman menonton film-film Indonesia di era sewa kaset video. Dibentuk oleh Adrian Yunan, Harlan, dan Andri Boer di Jakarta pada akhir 2017. Adrian Yunan sebelumnya dikenal sebagai pemain bas Efek Rumah Kaca, kemudian membuat album solo bertahuk “Sintas” pada 2017. Harlan pernah tergabung antara lain bersama The Upstairs dan C’mon Lennon, menjadi manajer band Efek Rumah Kaca, dan kemudian membuat rekaman-rekaman solo album sejak 2012. Andri Boer adalah salah satu pendiri Paviliun Records, sebuah indie label yang aktif merilis berbagai album lintas genre sejak 2006, juga vokalis/gitaris band Chaotic Mama.

RENTAL VIDEO kini sedang mempersiapkan serial rekaman dengan lagu-lagu antara lain dari kenangan menonton film Bintang Kejora (Sutradara: Chaerul Umam, 1986), Anak-Anak GASS dalam Elegi Buat Nana (Achiel Nasrun, 1988) , Arie Hanggara (Frank Rorimpandey, 1985), hingga Si Buta Dari Gua Hantu (Lilik Sudjio, 1970). Adrian dan Harlan dalam temu media pekan lalu menyampaikan, memori menonton film-film lama dikumpulkan hanya lewat ingatan yang kemudian menjadi lagu-lagu akustik gubahan Rental Video. Sulitnya menemukan kembali film-film tersebut membuat mereka akhirnya mengandalkan pengalaman menonton dulu zaman masih tren rental video. “Ini mengingatkan zaman sewa video, ketika ada seri yang selalu laris dipinjam dan mengantre demi bisa menonton filmnya.” Ungkap Harlan.

Sajian makanan dan minuman di Film Musik Makan menjadi penarik perhatian bagi pecinta kuliner. Tahun ini kembali hadir Lapak Makan Sineas yang merupakan sajian nikmat dari tangan para sineas Indonesia. Akan hadir rendang kerang dan roti jala dari Kedai Medan (Tia Hasibuan, produser film A Copy of My Mind, Pengabdi Setan), Mie Ayam Kecombrang dan Mie Cumi Hitam dari Nasi Pedes Cipete (Lola Amaria, aktor dan produser film), Babi Panggang dari Panggang Bro (Batara Goempar, Sinematografer film Posesif), dan Kata Kopi (Joshua Dwi, Line Produser Studio Antelope).

Di Bandung, akan ditayangkan juga film Balada Bala Sinema karya Yuda Kurniawan yang sebelumnya merupakan Official Selection Singapore International Film Festival 2017 bersama dengan Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran, Waung, Elegi Melodi, Joko, Happy Family dan Madonna. Bekerjasama dengan Bahasinema dan Spasial sebagai penyelenggara acara di Bandung, Film Musik Makan kali ini diharapkan bisa membuka pintu antara komunitas untuk berkolaborasi di kota-kota luar Jakarta. Seperti yang sudah dilakukan Kolektif sebelumnya, film-film yang tayang di acara ini bisa berkeliling diputar ke kota-kota lain. Di Makassar, Padang, Samarinda, Medan sudah siap memutar film-film ini mulai bulan Maret mendatang. Kolektif juga membuka kesempatan pemutaran di ruang alternatif di kota lain.

Film Musik Makan diadakan 10 Maret 2018 di GoetheHaus Jakarta dan 11 Maret 2018 di Spasial, Bandung mulai jam 12.00 – 22.00. Acara ini diselenggarakan oleh Kolektif didukung sepenuhnya oleh GoetheHaus dan rekanan media Hard Rock FM, 101,4 Trax FM, Podluck Podcast by Catalyst dan Norrm.

Untuk menonton rangkaian film-film di acara Film Musik Makan 2018, diberlakukan donasi senilai 150.000 (terusan film dan musik di Jakarta) dan 100.000 (terusan film dan musik di Bandung). Untuk informasi dan reservasi acara Film Musik Makan 2018, hubungi: +62822-1119-1696 atau email: filmmusikmakan@gmail.com dan ikuti @kolektiffilm di Instagram untuk info terbaru.

Tentang Kolektif

Kolektif merupakan inisiatif pemutaran dan distribusi film dari Yayasan Cipta Cita Indonesia yang melakukan kegiatan pemutaran alternatif ke ruang-ruang publik sejak tahun 2012. Kolektif bergerak dan mencari peluang kegiatan pemutaran serta lokakarya yang berkaitan dengan film bersama komunitas-komunitas di seluruh Indonesia. Selain di Jakarta, Kolektif juga sudah mengadakan kegiatan di Yogyakarta, Surabaya, Palu, Makassar, Bandung, Malang, Aceh, Bali, Samarinda dan akan terus berkegiatan di ruang-ruang alternatif lainnya. Kegiatan lain yang dilakukan Kolektif antara lain lokakarya penulisan, manajemen komunitas dan forum diskusi. Kini Kolektif mendistribusikan lebih dari 25 judul film ke lebih dari 50 rekanan komunitas di dalam maupun luar negeri, dan menjangkau hampir 10000 penonton di tahun 2017.

Untuk info seputar kegiatan dan kerjasama hubungi kolektif.film@gmail.com atau 085714994437 (Gayatri Nadya)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *