GRASSROOT ON THE MOVE – TUR BARENG 4 BAND

poster_1 poster_2

Grassroot On The Move – Tur Bareng 4 Band

Pergerakan musisi lokal belakangan ini semakin marak untuk membangkitkan gairah industri musik Indonesia. Sejumlah festival musik besar pun digeber, semacam Konser 1000 Band atau Synchronize Fest, yang menunjukkan cakupan musik Indonesia yang berkualitas dan beragam. Namun tidak hanya di tingkat festival megah saja, pergerakan juga dilakukan di tingkat akar rumput atau grassroot. Salah satunya dengan adanya tur 4 band ke Cirebon dan Yogyakarta dengan mengusung tajuk ‘Grassroot On The Move’. Empat band indie yang memiliki ciri khas dalam music masing-masing tersebut adalah Black Star, Obsoletala, Strange Fruit serta Woro & The Night Owls.

Black Star adalah band yang telah lama malang melintang di industri musik Indonesia dan mencetak dua album penuh. Album terkininya bertajuk ‘Luar Angkasa’ dan dirilis pada tahun 2016 ini. Mereka juga telah merilis video musik dari single yang berjudul sama dengan albumnya ‘Luar Angkasa’. Lagu ini adalah soundtrack dari serial komik RIXA karya Haryadhi. Videonya sendiri disutradarai oleh Risan Hadiputra.

Dentingan suara piano dan bel yang membuat suasana seakan menjadi misterius nan mencekam menjadi cirri khas Obsoletala dalam setiap penampilan panggungnya. Band bergenre darkwave ini juga baru merilis single ‘In The Midnight’ melalui laman website ripstore.asia/obsoletala pada 23 September 2016. Musik yang dikonsepkan oleh Obsoletela, terbilang unik dengan meggabungkan antara sendunya suara vokal pop, dan misteriusnya musik kegelapan, sedikit mengingatkan kita dengan musik yang dihadirkan oleh Risa ‘Sarasvati’.

Strange Fruit sendiri merupakan band indie-rock yang baru melepas EP ke-2, “The Second Tendency”, pada Oktober lalu. EP ini berisi 7 trek baru dan dirilis dalam format kaset, secara eksklusif di bawah naungan Lamunai Records. Band ini banyak menuai perhatian karena konsistensinya dalam menampilkan aksi panggung menarik.

WORO & The Night Owls adalah sebuah music project dari singer-songwriter, Woro. Project ini dinamakan WORO & The Night Owls karena sosok burung hantu merupakan hewan malam yang memiliki keistimewaan karakteristik serta keunikan tersendiri. Sebagai hewan misterius yang soliter, burung hantu cenderung lebih observan terhadap sekeliling, memiliki indera yang tajam, insting yang kuat, sekaligus daya intelegensi yang tinggi. arakteristik ini menggambarkan nuansa lagu-lagu WORO & The Night Owls yang terkesan misterius dan gloomy, namun mayoritas liriknya menyuarakan optimisme berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan dari sekitar.

Tur ini sendiri akan berlangsung pada tanggal 25 dan 26 November 2016. Kota pertama, Cirebon, akan dikunjungi pada hari Jumat, 25 November 2016, dengan mampir ke Famouz Café pada sore hari berkolaborasi dengan komunitas Ruang Alternatif, dilanjutkan esoknya di Yogyakarta, tepatnya berlokasi di Foodiest, dalam acara bertajuk Minor Listen. Seluruh kegiatan akan didokumentasikan seorang fotografer yang menjadi pemenang kompetisi yang diadakan oleh komunitas foto panggung, Stage ID.

grassroot_on_the_move_tour grassroot-tour

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *