GUGUS BAGONG: GELAR SENI & TEMU AKBAR ALUMNI CANTRIK MENTRIK NUSANTARA & ASEAN

Gugus Bagong: Gelar Seni dan Forum Temu Akbar Alumni Cantrik-Mentrik Nusantara & ASEAN PSBK
18 – 20 Oktober 2018

di PADEPOKAN SENI BAGONG KUSSUDIARDJA (PSBK)
Ds. Kembaran RT 04-05, Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY

Memperingati 90 tahun usia Bagong Kussudiardja, 60 tahun Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja (PLTBK), dan 40 tahun Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), PSBK menyelenggarakan berbagai rangkaian acara yang diawali dengan Pertunjukan Tari : “Ngetutke Rasa” oleh PLTBK pada Maret 2018 lalu; Pameran Seni Rupa “Sirkuit : Ahli Waris Etape Satu” (telah terlaksana pada Mei – Juni 2018): kemudian dilanjutkan dengan Pameran Arsip “Ruang Waktu Bagong Kussudiardja” yang sudah dibuka mulai 29 September hingga 3 November 2018 mendatang. Dan sebagai puncak rangkaian perayaan, akan diselenggarakan “Gugus Bagong: Gelar Seni dan Forum Temu Akbar Alumni Cantrik-Mentrik Nusantara & ASEAN PSBK”.

Salah satu kiprah Bagong Kussudiardja (BK) dalam perjalanan sejarah seni dan budaya Indonesia adalah kemampuannya menjadi seorang pendidik yang mampu menginspirasi ribuan orang cantrik-mentrik sepanjang kurun waktu 1978-2002. Banyak dari mereka telah membuktikan puncak pencapaiannya dan menjawab tantangan Bagong Kussudiardja, “Jangan jadi Bagong-Bagong kecil, jadilah Bagong-Bagong besar!”

Djaduk Ferianto (tim kurasi Gelar Seni Gugus Bagong) menjelaskan: “Mantan cantrik-mentrik PSBK pun tersebar di beberapa wilayah Nusantara dan Asia Tenggara. Sampai saat ini banyak dari mereka masih aktif sebagai seniman pencipta, pendidik, dan pemerhati seni. Hadirnya cantrik-mentrik dan karya-karyanya secara tidak langsung telah mewakili perjalanan dan pengembangan dua kekuatan BK sebagai seorang seniman dan pendidik, yaitu penciptaan karya yang berbasis dan bertujuan pendidikan (tari), juga penciptaan karya sebagai media ekspresi kreatif seniman. Karya-karya BK sendiri selalu dilandasi penghormatan kepada seni tradisi dan semangat kemajemukan bangsa, sehingga tari-tarian yang diciptakannya bisa diterima dengan baik di wilayah etnik mana pun di Indonesia.”

PSBK kemudian berkeinginan memberikan apresiasi pada pencapaian ini dan menyatukan semangat berkesenian para alumni cantrik-mentrik dan seniman-seniman lain yang pernah berproses bersama Bagong Kussudiardja baik langsung maupun tidak langsung, dengan menggelar “GUGUS BAGONG: Gelar Seni dan Forum Temu Akbar Alumni Cantrik-Mentrik Nusantara & ASEAN” pada 18 – 20 Oktober 2018 di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Sebuah ruang dan waktu untuk mempertemukan kembali para cantrik-mentrik yang tersebar di beberapa wilayah di Nusantara dan Asia Tenggara, serta untuk menampilkan karya-karya mereka. Ramah – tamah alumni Cantrik-Mentrik PSBK dan ziarah ke makam almarhum Bagong Kussudiardja akan menjadi awalan rangkaian agenda selama tiga hari ini, dilanjutkan dengan Forum Temu Akbar Alumni dan Gelar Seni.

Forum Temu Akbar Alumni dimaksudkan untuk memperingati dan memahami berbagai kiprah, pencapaian dan segenap upaya kreatif BK sebagai salah satu tonggak teladan dalam sejarah seni budaya Indonesia modern. Forum tertutup ini akan menghadirkan narasumber dan tema yang sekiranya dapat menjadi wadah bagi mereka yang ingin belajar lebih tentang bagaimana seni itu berjalan. Pada Jumat, 19 Oktober 2018, Forum Temu Akbar akan menghadirkan Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto sebagai narasumber, dan Purwadmadi sebagai moderator, dengan tema Manajemen Seni dan Praktik Berkelanjutan. Forum Temu Akbar hari kedua, Sabtu, 20 Oktober 2018, dengan tema Penguatan, Pengembangan, dan Hubungan Kerja Sama Organisasi atau Pelaku Seni akan mengahdirkan narasumber Hilmar Farid Setiadi (Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI), Ricky Joseph Pesik (Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI) dan Adi Wicaksono sebagai moderator.

Sedangkan Gelar Seni GUGUS BAGONG merupakan upaya untuk lebih mengenal semangat BK lewat para cantrik-mentriknya. Menampilkan Sanggar Tari Kenari (Yuli Asmaning Rita) dari Pasuruan, Jawa Timur, Paranditya Wintarni (PLT Bagong Kussudiardja) dari Yogyakarta, DIY, Sri Warisan Som Said Performing Arts (Som Said Binte Mohamed Said) dari Singapura, dan lainnya akan melengkapi berbagai acara pada hari pertama. Selanjutnya pada hari Jumat, 19 Oktober 2018 gelar seni yang akan ditampilkan diantaranya karya Sanggar Seni Pringgadhing (Ati Handoyo) dari Cirebon, Jawa Barat, Bengkel Seni Sekar Taruna Kie Raha (Ali Hanafi) dari Ternate, Maluku Utara, Batara Gowa (Basri Baharuddin Sila) dari Makassar, Sulawesi Selatan, dan masih ada empat penampil dari sanggar seni dari Indonesia dan Asia Tenggara lainnya. Sebagai pungkasan, Sanggar Tari Kembang Sore (Untung Muljono) dari Sleman, DIY, Sanggar Seni Pesona Wangka (Ernawati) dari Bangka, Babel, Kontemporaryong Gamelan Pilipino (Pedro R. Abraham, Jr) dari Quezon City, Filipina, dan cantrik-mentrik lainnya akan menutup acara Gelar Seni Gugus Bagong pada hari Sabtu, 20 Oktober 2018. Jika Forum Temu Akbar bersifat tertutup, maka Gelar Seni Gugus Bagong dibuka bagi umum dan tidak dipungut biaya. Harapannya seluruh rangkaian kegiatan ini dapat melestarikan dan membuka warisan karya Bagong Kussudiardja dan menginspirasi generasi sekarang dan masa depan.

***

KONTAK
Media relasi : Amelberga Astri P.
Telepon : 0818-0274-0296
E-mail : media@psbk.or.id
Instagram : @psbk_jogja
Twitter : @PSBK_jogja
Youtube : media psbk

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *