“JEJAK-旅 TABI EXCHANGE : WANDERING ASIAN CONTEMPORARY PERFORMANCE”

“Jejak-旅 Tabi Exchange: Wandering Asian Contemporary Performance”

Pembukaan : 13 Juli 2018
Festival : 13 – 19 Juli 2018
Pameran : 13 Juli – 11 Agustus 2018

“Jejak-旅 Tabi Exchange: Wandering Asian Contemporary Performance” adalah sebuah platform baru yang khusus diciptakan bagi seniman kontemporer Asia agar dapat menyajikan karya mereka sekaligus menjalin pertukaran bermakna diantara para seniman Asia. Bentuk platform ini unik karena mengambil rupa festival perjalanan yang dirancang untuk diselenggarakan di dua kota di Asia setiap tahunnya selama tiga tahun mendatang.

Edisi perdana akan diselenggarakan di Yogyakarta (Jogja) from 13 – 27 July 2018 yang akan beranjak ke Kuala Lumpur (23 – 30 September 2018). Mitra-mitra lokal untuk kedua edisi ini adalah Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat untuk Yogyakarta serta Damansara Performing Arts Centre (DPAC) untuk Kuala Lumpur.

Nama “Jejak-Tabi” diambil dari dua kelompok bahasa di Asia yang secara simbolik menyiratkan maksud untuk berakar di dalam keragaman praktik artistik seni pertunjukan kontemporer di Asia. ‘Jejak’ adalah kata di Bahasa Melayu/Indonesia yang di dalam dua bahasa itu berbagi makna yang agak berbeda. Dalam Bahasa Melayu, ‘jejak’ berarti ‘melangkah’ atau ‘langkah’ sementara di Bahasa Indonesia lebih berarti footstep atau traces dalam padanan Bahasa Inggris. Karakter China ‘旅’ diucapkan ‘lü’ dalam Mandarin namun dalam Bahasa Jepang diucapkan ‘tabi’ – keduanya berarti bepergian atau perjalanan. Tiga bahasa Ini (Melayu, Indonesia dan Jepang) memang menyiratkan asal ketiga kurator yang menginisiasi platform ini: Akane Nakamura (Tokyo), Lim How Ngean (asal Kuala Lumpur kini menetap di Melbourne) and Helly Minarti (Jakarta).

TENTANG APAKAH JEJAK-旅 TABI EXCHANGE ITU?
Jejak-旅 Tabi Exchange mempertanyakan kecenderungan terakhir di Asia dimana kota-kota megapolitannya saling bersaing untuk menciptakan sebuah platform akbar yang berorientasi pasar dalam membingkai produksi/pentas seni pertunjukan kontemporer Asia. Alih-alih menekankan kerangka produksi bagi seniman agar bisa muncul di pasar-pasar seni internasional yang diagendakan oleh kecenderungan itu, Jejak-旅 Tabi Exchange memilih menciptakan ruang-ruang kritis yang mendorong produksi pengetahuan melalui cara saling bertukar gagasan yang menekankan proses artistik. Dengan mengambil tempat di kota-kota kecil di Asia, Jejak-旅 Tabi Exchange mencoba menjawab tantangan untuk berhadapan dengan beragam realitas di dalam kota-kota tersebut, dengan harapan pengalaman seperti itu dapat membawa pemahaman yang lebih dalam tentang rumitnya membuat pertunjukan eksperimental kontemporer di seantero Asia.

Jejak-旅 Tabi Exchange adalah ruang intim dimana para seniman, praktisi (produser, kurator dan manajer seni) serta penonton dapat saling bertukar gagasan dan melibatkan diri dengan karya yang disajikan sekaligus menukik ke dalam pengertian yang lebih dalam tentang proses, konteks serta sejarah kekaryaan. Memfokuskan diri pada dua kota tertentu di Asia setiap tahunnya, Jejak-旅 Tabi Exchange memberi perhatian pada seniman-seniman Asia kunci yang berada dalam tahapan berbeda dalam karier mereka dengan cara mempertimbangkan keseluruhan perjalanan karya mereka dengan konteks global yang ikut membentuknya. Karya para seniman yang dipersembahkan dalam Jejak-旅 Tabi Exchange akan dikontekstualisasikan melalui lingkungan sosio-kultural, historis serta estetis termasuk kesejarahan pertunjukan mereka juga, sehingga para penonton dan komunitas artistik lokal dapat memahami praktik-praktik estetika, sosio-budaya yang beragam/mirip di kawasan Asia.

MEMETAKAN BERAGAM PERJALANAN DAN KESEJARAHAN ARTISTIK
Untuk dua edisi pertama di tahun 2018 di Yogyakarta dan Kuala Lumpur, Jejak-旅 Tabi Exchange mempersembahkan koreografer Padmini Chettur (Chennai, India) dan Pichet Klunchun (Bangkok, Thailand). Dikenal dan disegani di dunia internasional, Padmini dan Pichet bisa jadi lebih dikenal melalui karya-karya mereka yang dipesan oleh sirkuit festival di Eropa atau kota-kota makmur Asia. Pertanyaannya adalah bagaimana dengan perjalanan artistik mereka – titik berangkat, proses serta provokasi – yang mengilhami karya-karya tersebut? Dalam Jejak-旅 Tabi Exchange, karya mereka akan ditampilkan melalui rangkaian peristiwa yang saling melengkapi, mulai dari pertunjukan tunggal dari karya mereka yang dianggap penting, pameran yang menelusuri perjalanan artistik mereka hingga diskusi panel serta masterclass. Semua ini saling terhubung secara kritis sehingga para penonton di Yogyakarta dan Kuala Lumpur dapat mengakses alam artistik mereka.

MEMETAKAN SENIMAN-SENIMAN MUDA/PRAKTIK KESENIAN
Menghubungkan Yogyakarta dan Kuala Lumpur tahun ini adalah serangkaian presentasi – penelitian atau karya yang sedang dalam proses penggarapan – oleh seniman-seniman muda dari kedua kota ini. Selain itu, seniman dari belahan lain di kawasan Asia juga akan bergabung dalam forum diskusi panel ataupun mempresentasikan apa yang dikenal sebagai kuliah performatif (“lecture as performance”). Yang terakhir ini oleh dua seniman pertunjukan tengah-karir dari Kuala Lumpur dan Tokyo/Kawasaki: Mark Teh dan Yudai Kamisato.

Jejak-旅Tabi Exchange juga akan dihadiri oleh para produser Asia untuk berpartisipasi dalam sebuah pertemuan intim untuk mendiskusikan isu-isu, perhatian serta permasalahan tertentu oleh para seniman Asia di kawasan ini. Lokakarya produser ini akan menjajaki kemungkinan kemitraan di masa depan untuk edisi Jejak-旅Tabi Exchange berikutnya yang secara tentatif direncanakan dilangsungkan di kota-kota Chiang Mai/Chiang Rai (Thailand) dan Hanoi/Ho Chi Minh City atau kota-kota lainnya di 2019; Bacolod City (Filipina) dan Naha (Okinawa, Japan) di 2020.

Jejak-旅 Tabi Exchange sebagian besar didanai oleh Japan Foundation Asia Center dan Tokyo Arts Council. Jejak-旅 Tabi Exchange Yogyakarat diselenggarakan bekerjasama dengan Cemeti Institute for Art and Society, serta turut didanai oleh Bekraf serta beberapa sponsor lokal (masih dalam konfirmasi). Sebagai respon kritis terhadap program Jejak-旅 Tabi Exchange, Cemeti Institute for Art and Society juga akan mengadakan pameran berbasis arsip tentang sejarah tari kontemporer di Yogyakarta bekerjasama dengan peneliti Muhammad AB.

Untuk detil tentang program Jejak-旅 Tabi Exchange, sila cek situs web nya: www.jejak-tabi.com


Kontak media:
Amelberga Astri P | m: +62 818-0274-0296
Janitra Hapsari | m: +62 852-9256-1852
e : communication.jejaktabi@gmail.com

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *