JOGJA-NETPAC ASIAN FILM FESTIVAL #14 “REVIVAL”; PERAYAAN KEBANGKITAN SINEMA ASIA PASIFIK RESMI DIMULAI DI YOGYAKARTA

JAFF 14 ‘REVIVAL’;
PERAYAAN KEBANGKITAN SINEMA ASIA PASIFIK
RESMI DIMULAI DI YOGYAKARTA

Festival film tahunan Jogja-NETPAC Asian Film Festival
(JAFF) resmi dimulai. Sejak diselenggarakan pada tahun 2006, JAFF selalu konsisten
mengenalkan dan membawa sinema Asia untuk bertemu dengan penonton yang lebih umum.
Tahun ini, JAFF mengangkat tema Revival atau kebangkitan sebagai wujud panggilan untuk
merefleksikan lebih dalam dan mengangkat kembali kekayaan sejarah dan peradaban Asia.
Gagasan mengenai tema revival berangkat dari respon atas karya-karya yang lahir di Asia. Karyakarya
tersebut –khususnya film– sedikit banyak merupakan cerminan atas kultur Asia yang sedang
bangkit dalam satu dekade belakangan ini.

JAFF 14 ‘Revival’ mengusung 111 film dari 28 negara seluruh Asia Pasifik yang akan ditayangkan
dalam serangkaian program kompetisi dan non-kompetisi. Pembukaan JAFF 14 ‘Revival’
dilaksanakan di Empire XXI dengan menayangkan film Abracadabra (2019); sutradara Faozan
Rizal; secara perdana. Setelah dibuka dengan Abracadabra (2019), perhelatan JAFF 14 ‘Revival’
akan ditutup oleh film Motel Acacia (2019); sutradara Bradley Liew. Motel Acacia (2019)
merupakan karya film kolaborasi lintas negara Asia yang melibatkan sineas asal Indonesia,
Nicholas Saputra.

Program film dalam JAFF 14 ‘Revival’ dibagi atas program kompetisi dan non-kompetisi. Programprogram
ini diinisiasi atas tujuan mengangkat kembali film-film Asia yang pada akhirnya
mengangkat identitas kultural di mana film tersebut berasal. Program kompetisi JAFF 14 ‘Revival’
terdiri atas program yang memberikan penghargaan kepada film feature dalam program Asian
Feature; dan film pendek dalam program Light of Asia. Film- film yang berkompetisi dalam kedua
program tersebut berasal dari negara-negara yang tersebar di Asia Pasifik. Terdapat pula
beberapa film Indonesia yang secara perdana ditayangkan di Indonesia setelah sebelumnya telah
berkeliling ke berbagai festival internasional, seperti, The Science of Fictions (2019), Tak Ada yang
Gila di Kota ini (2019), dan Bura (2019).

Selain program film kompetisi, JAFF 14 ‘Revival’ menayangkan film-film dalam program nonkompetisi.
Film-film ini terkelompok dalam program perspektif dan program spesial. Program
berjudul Asian Perspectives menawarkan jajaran film yang dirasa mampu mewakilkan karakteristik
sinema negara-negara se-Asia Pasifik. Film-film yang tergabung dalam program Asian
Perspectives menggambarkan kekuatan negara Asia Pasifik yang dirangkum dalam sinema.
Program non-kompetisi juga terwakili dalam film-film spesial yang dirangkum dalam Special
Program. Special Program JAFF 14 ‘Revival’ bekerja sama dengan beberapa kelompok dan
institusi dalam rangka menawarkan perspektif mengenai sinema Asia Pasifik kini. Adapun deretan
Special Program JAFF 14 ‘Revival’ antara lain, Layar Klasik (bekerja sama dengan Asian Film
Archives), Japan Cinema Continuous (bekerja sama dengan Asia Center Japan Foundation –
merupakan rangkaian Japanese Film Festival 2019), Shanghai International Film Festival (bekerja
sama dengan Shanghai International Film Festival), Viu Shorts (bekerja sama dengan Viu), SOTA
Shorts (bekerja sama dengan School of The Arts Singapore), dan LA Indie Movie Shorts (bekerja
sama dengan LA Indie Movie).

Setiap tahunnya, JAFF menyuguhkan program non-pemutaran sebagai upaya kontribusi untuk
menumbuhkan dan terlibat dalam perkembangan sinema Asia Pasifik. JAFF 14 ‘Revival’
menggelar program Forum Komunitas, Public Lecture, JAFF Education, dan Art for Children.
Forum Komunitas merupakan program yang diinisiasi sejak pertama kali JAFF digelar pada 2006
silam. Forum Komunitas menjadi titik temu para pegiat komunitas seluruh Indonesia untuk dapat
bergabung dan berjejaring. Kegiatan Forum Komunitas di JAFF 14 ‘Revival’ menitikberatkan pada
diskusi seputar film dan presentasi komunitas-komunitas yang hadir. Pada tahun ini, total
sebanyak 33 komunitas film dari seluruh Indonesia terpilih untuk mengikuti serangkaian acara
JAFF 14 ‘Revival’.

Selain diskusi dan seminar dalam program Forum Komunitas, JAFF 14 ‘Revival’ mengadakan
Public Lecture yang menawarkan topik-topik seputar film dan perkembangannya dalam bentuk
kuliah umum. Setiap tahunnya, terdapat kelas Public Lecture yang membahas secara mendalam
mengenai gagasan tema besar festival pada tahun tersebut. Selain kelas mengenai tema, kelas
Public Lecture JAFF 14 ‘Revival’ menyuguhkan topik-topik yang dirasa relevan dan erat kaitannya
dengan perkembangan film Indonesia. Kelas Public Lecture yang akan diadakan di JAFF 14
‘Revival’ antara lain, Seminar Film Horor, kelas astrada, kelas penyutradaraan film, kelas
managemen syuting, dan peluncuran buku serta diskusi. Kelas kuliah umum tersebut diisi oleh
praktisi, pakar, dan pemerhati film dari seluruh Asia Pasifik, beberapa di antaranya adalah
Christine Hakim (aktor), Joko Anwar (sutradara), Ekky Imanjaya (peneliti film), Kamila Andini
(sutradara), Lulu Ratna (programer festival film), Raymond Phatanavirangoon (produser), Bianca
Balbuena (produser), Ical Tanjung (sinematografer), dan yang lainnya.

Selain Forkom dan Public Lecture, JAFF 14 ‘Revival’ mengadakan lokakarya pembuatan film yang
mengajak para sineas muda untuk turut belajar dan memperdalam ilmu mengenai pembuatan film.
Setelah sukses diadakan perdana pada perhelatan JAFF tahun lalu, JAFF Education digelar
kembali dengan suguhan kelas yang lebih beragam. Total sembilan kelas JAFF Education dibuka
untuk umum yang menawarkan topik mengenai penyutradaraan, akting, sinematografi,
kepenulisan naskah, dan produserial. Pengisi kelas-kelas JAFF Education merupakan praktisi film
profesional Indonesia dan Asia, antara lain, Dimas Djay (sutradara), Arief Pribadi, I.C.S.
(sinematografer), Salman Aristo (penulis naskah), Paul Agusta (aktor, sutradara), Bianca Balbuena
(produser), Bradly Liew (sutradara), dan yang lainnya.

Program Art for Children menjadi program non-pemuataran lain yang digelar di JAFF 14 ‘Revival’.
Gagasan Art for Children berangkat dari kegelisahan mengenai kultur menonton yang seharusnya
dapat ditumbuhkan sejak dini. Kegiatan Art for Children di JAFF 14 ‘Revival’ diisi dengan lokakarya
pembuatan sablon dengan teknik stempel yang dapat diikuti oleh anak-anak berusia 7-12 tahun.
Setelah kegiatan lokakarya, peserta Art for Children dipersilakan untuk menikmati suguhan film
anak yang telah disiapkan oleh JAFF 14 ‘Revival’.

Perayaan kebangkitan sinema Asia Pasifik JAFF 14 ‘Revival’ akan dimulai tepat pada tanggal 19
November 2019 bertempat di Empire XXI Yogyakarta. JAFF 14 ‘Revival’ diselenggarakan selama
lima hari dan akan memusatkan kegiatan pemutaran di Empire XXI Yogyakarta dan kegiatan nonpemutaran
di LPP Yogyakarta dan Hotel Horison Yogyakarta. Pembelian tiket menonton film dapat
dilayani secara on the spot (OTS) di Empire XXI Yogyakarta setiap hari dimulai pada pukul 09:00
WIB. (2019)

Informasi resmi mengenai JAFF 14 ‘Revival’ dapat diakses melalui kanal media sosial JAFF d/a
@jaffjogja dan website resmi JAFF d/a www.jaff-filmfest.org.

—AKHIR—

Informasi lebih lanjut silakan hubungi:

vanis
P: +62 821 4359 4459
E: publicist@jaff-filmfest.org

Jenifer Papas
P: +62 811-6681-141
E: publicist@jaff-filmfest.org

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *