LIVE AT TEATER GARASI

poster LATGsmall

LIVE AT TEATER GARASI mempersembahkan:

WANGI HUJAN
ADRIAN ADIOETOMO
ADHITIA SOFYAN

Kamis, 17 Oktober 2013 pkl 20.00
HTM: 50k
Reservasi: Hani 0877-1991-1200 / 085-7475-32000

Permainan kata kata dalam lirik tidak terpisahkan dengan permainan musik. Dengan visi seperti itu maka lyricist atau musisi dapat menyatukan gagasan yang utuh dalam karya lagu. Mungkin ini terdengar klise, namun kita sering mendengar lagu lagu yang bertolak belakang antara lirik dan musiknya. Lyrical work memerlukan wawasan yang luas serta musikalitas yang menimbang banyak hal. Dalam Live at Teater Garasi kali ini, kita akan mencoba menyimak beberapa karya lirik (karya musik) yang holistik – dengan menyimak permainan ciamik dari musisi cutting-edge Indonesia Wangi Hujan, Adrian Adioetomo, Adhitia Sofyan. (kurator: Rizky Sasono)

WANGI HUJAN
Lupakan bahwa duo ini terdiri dari Erwin Zubiyan (gitaris Risky Summerbee & the Honeythief) dan Luise Aminah Najib (yang pernah mewarnai layar kaca Anda dalam The Voice Indonesia). Yang jelas Wangi Hujan – duo asal Jogjakarta ini – kian lekat dengan aroma folk dengan beragam varian progresi gitar maupun vokalnya. Lagu ‘Pulang’ dan ‘Good Wrong’ adalah beberapa karya awal mereka yang tentunya akan mendapat banyak guliran apresiasi seperti situasi langka yang kita dambakan saat usai hujan pertama.

ADRIAN ADIOETOMO
Vokalis dan gitaris blues bermodalkan album ‘Delta Blues Indonesia’ (2007), ‘Play Standart’ (2010) dan ‘Karat dan Arang’ (2010) ini bukan sembarang pemain blues yang bertebar luas di cafe cafe di Indonesia. Pria asal Jakarta ini mampu menggarap musiknya menerobos koridor blues konvensional sehingga menjadikannya sebagai tokoh blues progresif di tanah Indonesia, dan bermain di bermacam festival musik seperti Jakarta Blues Festival dan Java Jazz.

ADHITIA SOFYAN
Penyanyi ini dikenal sebagai musisi kamar, karena seluruh lagu dalam albumnya direkam secara independen di dalam kamarnya sendiri. Lagunya yang paling dikenal adalah Adelaide Sky yang menjadi salah satu soundtrack untuk film Kambing Jantan: The Movie dan Memilihmu. Albumnya ‘Quiet Down (2009), ‘Forget Your Plan’ (2010), ‘How to Stop Time’ (2012) yang banyak direkamnya dengan format akustik mangajak kita mengembara pada kisah kisahnya baik fiktif maupun tidak. Pria asal Solo dan domisili di Jakarta ini pada tahun 2011 melakukan tur ke Jepang dan dengan rekanannya di negeri Sakura itu sempat mengedarkan album live-performance nya di Jepang secara gratis.

Live at Teater Garasi didukung oleh Ouval Research, Jakartabeat, Demajors, Ardia FM, Kanal Tigapuluh Radio Online, Mymagz, Pintu Kecil Lab, Gigsplay, Pamit Yang2an Qwerty Radio

——————-

LIVE AT TEATER GARASI adalah sebuah program artist-collective Teater Garasi yang bersifat knowledge sharing dalam ranah luas seni pertunjukan. Bertempat di studio Teater Garasi dan melibatkan respon ruang dari artist-collective Garasi Performance Institute, Live at Teater Garasi juga mewujud sebagai ruang ekspresi musik cutting-edge. Beberapa musisi yang pernah tampil di acara ini sejak pertama digelar tahun 2009 adalah Risky Summerbee & the Honeythief, Kartika Jahja, Frau, Ned Branchi, Ken Stringfellow, Brilliant at Breakfast, Belkastrelka, Melancholic Bitch, Stars and Rabbit, Dialog Dini Hari, White Shoes and the Couples Company

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *