MALAM PENGANUGERAHAN & PENUTUPAN FESTIVAL FILM DOKUMENTER #15

penutupan-festival-film-dokumenter-15-displacement-oleh-greg-arya-direktur-festival

Malam Penganugerahan dan Penutupan Festival Film Dokumenter 15

Penyelenggaraan Festival Film Dokumenter 15 ‘Displacement’ telah berakhir pada 10 Desember 2016 lalu. Malam penganugerahan dan penutupan menjadi rangkaian acara terakhir dari gelaran Festival Film Dokumenter yang diadakan sejak Rabu (7/12) lalu. Bertempat di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta, malam penutupan ini turut memutarkan film pemenang kategori dokumenter pelajar.

Sebelum pemenang dalam masing-masing program kompetisi diumumkan, perwakilan para juri menyampaikan nominasi pemenang dan memberi evaluasi terkait submisi film pada tahun ini. Film-film submisi pada tahun ini begitu beragam dan kaya tidak hanya dari segi demografi peserta, melainkan juga konten dan bentuk, mengangkat tema-tema yang sederhana dan dekat dengan keseharian, hingga tema-tema yang mengulik permasalahan-permasalahan aktual, pun permasalahan-permasalahan yang tidak habis diperdebatkan dan lintas zaman seperti gender dan seksualitas. Total terdapat 151 film submisi yang terdiri dari 53 film submisi kategori Dokumenter Panjang; 87 film submisi Dokumenter Pendek; dan 11 film submisi Dokumenter Pelajar, proses kurasi internal menyisakan total 22 film finalis dengan rincian: 7 film finalis Dokumenter Panjang, 9 film finalis Dokumenter Pendek, dan 6 film finalis Dokumenter Pelajar. Submisi film telah terkumpul sejak bulan Mei dan masing-masing kategori telah dinilai oleh para juri pada tanggal 7-9 Desember kemarin.

Berikut ini adalah hasil pemenang program kompetisi:
– Dokumenter Panjang: Roshmia / Salim Abu Jabal / Palestine, Qatar, Lebanon, UAE, Syria
– Dokumenter Pendek: Petani Terakhir / Dwitra J Ariana / Indonesia
– Dokumenter Pelajar: 1880 mdpl / Ryan Sigit Wiranto dan Miko Saleh / Indonesia
Special Mention:
– Special Mention Dokumenter Panjang: Shadow Girl / Maria Teresa Larrain / Canada
– Special Mention Dokumenter Panjang: Nokas / Manuel Alberto Maia / Indonesia
– Special Mention Dokumenter Pelajar: Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal! / Ilman Nafai / Indonesia

Para juri turut memberikan catatan kepada film-film yang telah masuk menjadi pemenang. Untuk film 1880 MDPL, menurut para juri, film ini memberikan unsur instrinsik yang begitu menarik terkait permasalahan sosial dan politik.

“Film ini menggambarkan kondisi sosial masyarakat versus kondisi pemerintah, kedekatan antara pembuat film dengan subjek begitu kentara sehingga memunculkan peristiwa-peristiwa yang menarik,” ungkap BW Purbanegara selaku perwakilan juri dokumenter pelajar. Sedangkan film Kami Hanya Menjalankan Perintah Jenderal! mendapatkan special mention sebab film ini menjadi sebuah data sejarah mengenai salah satu peristiwa krusial di Indonesia.

Catatan dalam kategori dokumenter pendek disampaikan oleh Eric Sasono. Menurut para juri, Petani Terakhir layak menjadi pemenang karena permasalahan agraris kini menjadi permasalahan nasional. Sektor pertanian sudah tidak lagi dipercaya sebagai sektor yang menjanjikan dalam hal ekonomi.

Ranjan Palit, sebagai perwakilan juri dokumenter panjang juga menyampaikan catatan terkait film yang menjadi pemenang. Roshmia bisa menjadi begitu menarik sebab dalam menarasikan relasi manusia di dalamnya. Apa yang ditampilkan dalam dokumenter tersebut adalah sebuah proses yang beriringan dengan waktu pembuatan film atau process in the making. Sedangkan Nokas layak dijadikan special mention sebab film ini memperlihatkan bahwa orang muda mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya sekaligus menyajikan film dalam pendekatan observasional.

Dalam gelaran selama empat hari berturut-turut, Festival Film Dokumenter 15 telah memutar 71 judul film dari 32 negara lintas benua. Pemutaran telah berlangsung di empat lokasi, yakni: Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta, Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta, IFI-LIP Yogyakarta, dan Kelas Pagi Yogyakarta. Selain itu, program diskusi dengan tiga bahasan yang berbeda juga telah dilakukan yakni: Merasakan Film Etnografi Indrawi, Yang Tidak Dibicarakan Saat Bicara Tentang Remaja Perempuan, dan Displacement dan Siasat. Total pengunjung selama empat hari festival sebanyak 2452 pengunjung. Sampai jumpa di Festival Film Dokumenter tahun depan!
Minggu, 11 Desember 2016

INFORMASI LEBIH LANJUT:
Website: ffd.or.id
Facebook: Festival Film Dokumenter, Instagram: @ffdjogja, Twitter: @FFDJogja
Dwiki – Public Relation Manager
0878-5913-7700 (Whatsapp) // Line: dwikiaprinaldi

bw-purbanegara eric-sasono ranjan-palit

malam-penganugerahan-dan-penutupan-festival-film-dokumenter-15

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *