PADUKAN NOISE & SPOKEN WORDS, SASABDA RILIS DEBUT EP “SUARA RIMBA”

artwork-suara-rimba

Padukan Noise dan Spoken Words
Sasabda Rilis Debut EP Suara Rimba

Memperkenalkan Sasabda, band pendatang baru asal Palangkarya, Kalimantan Tengah yang terbentuk pada 18 Juli lalu. Melalui situs Ripstore.Asia, Sasabda resmi merilis mini album perdananya berjudul ‘Suara Rimba’ yang tersedia untuk diunduh bebas mulai Jumat pekan ini (16/09) di tautan berikut: https://www.ripstore.asia/sasabda.

Berisi 5 track berbahasa Indonesia, Sasabda mengetengahkan nomor-nomor ambient/ noise dipadukan dengan unsur musik tradisi yang digarap sepenuhnya lewat spoken words dan racauan berbagai tema aktual, seperti kehancuran lingkungan, kritik atas media, banalitas internet dan fanatisme buta. Diproduksi di bawah naungan komunitas musisi di Kalimantan Tengah, Rumah Berkarya, EP ini juga turut melibatkan oleh Yogie dari Nature Depravity (gitar pada track Nyanyian Sumbang), Zulfikar Muhammad Nugroho (kecapi dan suling), serta mixing dan mastering oleh Vitra dan Rumah Teman Records.

band-members-sasabda

Tentang Sasabda

Adapun Sasabda sendiri beranggotakan dua personil, yakni Arif Rosidhin (Spoken) dan Theo Nugraha (Music). Awal terbentuknya Sasabda adalah ide dari Arif untuk mencoba hal baru dengan Theo, keinginan Arif disambut baik oleh Theo yang juga ingin mencoba tantangan baru dalam berkarya. Nama Sasabda sendiri diambil dari bahasa Swahili yang berarti berisik, nama ini dianggap mewakili tema karya yang mereka usung.

Tidak butuh waktu lama bagi Arif dalam proses pembuatan lirik yang menjadi elemen utama di debut EP ini, karena tema dan formatnya memang sudah lama disiapkan olehnya dan baru menemukan ruang kreativitas yang tepat bersama Theo hingga akhirnya tertuang di Sasabda. Theo sendiri bertanggung jawab di departemen musik dan tidak memakan waktu yang lama karena sudah ada bayangan tentang arah musik mereka sejak awal.

Sebagai catatan, Sasabda sangat terinspirasi oleh berbagai karya epic Homicide, grup hip-hop legendaris asal Bandung yang terkenal dengan lirik tajamnya dan beat yang menghentak telinga. Kecintaan Arif dan Theo pada karya-karya Homicide inilah yang menjadi bahan bakar direkamnya 5 track Suara Rimba sebagai perkenalan mereka kepada publik. Tanpa perlu menjadi epigon, Sasabda mengambil jalur roots bermusik yang sama dengan Homicide sambil terus menggali berbagai elemen noise music yang dipadukan dengan elemen musik tradisi daerah asal mereka di Kalimantan Tengah.

Adapun nama Theo Nugraha sendiri kini dikenal tengah aktif di skena independen Palangkaraya. Theo juga banyak melepas project solo dan kolaborasi di tahun ini, antara lain kolaborasinya dengan MSSVKNTRL yang didapuk sebagai 30 besar karya favorit juri dan publik di hajat Tribute to Efek Rumah Kaca (https://ripstore.asia/tribute2erk/mssvkntrl-x-theo-nugraha/sebelah-mata) serta single ‘Radio Kuli Hari Minggu’ hasil kolaborasi dengan MOISE yang rilis pada di Netlabel Day 2016 (https://release.ripstore.asia/theonugrahaxmoise).

Baru-baru ini Theo juga berkolaborasi dengan Raymond Cummings, musisi dan jurnalis Pitchfork asal Pennsylvania dalam format split single (https://raymondcummings.bandcamp.com/album/split) pada awal September kemarin.

Suara Rimba

Kami bersuara menuntut persamaan
Keadilan hak tanpa perbedaan
Kami ingin lepas dari kegelapan
Seperti sekumpulan kota yang terang
Sudah terlalu lama kami diabaikan
Sudah cukup suara kami dibungkam tak disampaikan

Kami tak sudi lagi memasok isi perut bumi
Untuk menerangi kesombongan kalian yang tak mau berbagi
Anak-anak kami menangis dalam kegelapan
Sementara kalian semakin liar dan sombong dalan terang
Kalian tertawa merasa berkuasa
Jangan paksa kami untuk memaksa asa

Ini bukan ancaman ini hanya keinginan
Yang sebenarnya mudah kalian kabulkan
Kami sudah terlalu lama menjadi berita di halaman belakang
Tertutup sampul kesombongan media kalian
Kami bahkan tak hanya menyumbang suara
Tapi tentang hak kami kalian begitu mudah lupa

Kalian yang kaya dari apa yang seharusnya kami juga punya
Kalian diberi tapi masih saja meminta
Lihat kami harus bergumul dengan lumpur
Tanah air bagi kami bagai medan tempur
Adakah kalian melihat?
Kemana kalian setelah berhasil menjilat

Ini adalah suara rimba yang menuntut haknya
Bukan dialeg negatif yang selama ini kalian anggap primitif
Pencitraan kalian membuat kami muak
Memuntahkan amarah kami yang tak pernah menyeruak.

Ripstore.Asia
Distribusi Konten Digital untuk Musisi Indonesia
http://www.ripstore.asia
Raka Autocare Building Block A 2nd Floor
Jalan Terusan Buah Batu Nomor 54
Bandung 40288
Phone (022) 7531225 Fax. (022) 7513771
Whatsapp 081224221357

Follow Us:
Twitter: @Ripstore
Facebook: Ripstore.Asia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *