PAMERAN POTENSI PERFILMAN YOGYAKARTA 2015: DARI PRA HINGGA PASCA

poster 2 poster bersama
Pameran Potensi Perfilman Yogyakarta (P3Y) 2015

Kali ini adalah tahun ketiga perhelatan Pameran Potensi Perfilman Yogyakarta, yang sebelumnya diadakan berkala pada 2013 dan 2014 silam. Mengeja dari deras evaluasi yang kami dengar dari berbagai pihak tentang penyelenggaraan pameran dua tahun sebelumnya, kami pun tergelitik untuk menyerap berbagai masukkan menjadi wujud pameran perfilman dengan mimik yang berbeda. Dengan sedikit bersusah untuk menjemput kenangan dua tahun penyelenggaraan acara ini dan mendikte segala kekurangan, maka kami segera bergegas untuk membedah tampilan Pameran Potensi Perfilman Yogyakarta 2015 dengan kemasan yang lebih segar dan baru.
Pameran Potensi Perfilman Yogyakarta 2015, kemudian disingkat P3Y 2015, merupakan suatu wujud apresiasi yang melengkapi rangkaian festival film yang digelar pada bulan Desember 2015 dan akrab didengar dengan #DesemberKeJogja (baca: hashtag Desember ke Jogja). Pameran ini hadir untuk mendukung rangkaian festival film seperti Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF), Festival Film Dokumenter (FFD), Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ), dan Festival Film Animasi 2015.
Pengayaan pameran perfilman merupakan pekerjaan lintas disiplin yang perlu digali lebih dalam. Pasalnya film dan perfilman kami asumsikan sebagai entitas dialektis yang memiliki logika berbeda. Film, seyogyanya kami pahami sebagai medium audiovisual dan perfilman dipahami sebagai dinamika ekonomi dan kebudayaan. Lazimnya, pameran film digelar dengan mendudukkan film dalam ruang menonton dengan layar yang disorot cahaya dari proyektor dan juga penyediaan kursi penonton dalam jumlah tampung tertentu.
Namun pada kesempatan ini, P3Y 2015 memiliki intensi untuk memadukan dan mengakrabkan dua entitas yang berbeda, yakni perfilman dan galeri. Kami berpikir untuk mengonseptualisasikan ulang corak pameran dengan gaya booth dan pameran seni rupa dengan bentuk, alur, dan tema visual tertentu. Di situlah kemudian kami sampai pada kesimpulan bahwa kerja kurasi dalam pameran ini akhirnya lebih mirip dengan paduan antara kerja seleksi dan kerja fasilitasi berdasarkan konstruksi desain dan layout pameran yang diisi oleh potensi para insan, lembaga, dan komunitas perfilman DIY yang beragam.
Ekses yang ingin kami timbulkan dari ramuan demikian adalah refleksi pameran perfilman yang berhasil menghidupkan ruang interior maupun eksterior yang fungsional dan memikat, sehingga potensi perfilman DIY bisa tampil sebagai bentuk interaksi dan transaksi—baik material maupun non-material—antara peserta pameran, pengunjung pameran, dan pemodal (Produser Eksekutif). Dengan berpijak pada tema seputar proses produksi film, maka judul “dari Pra hingga Pasca” didapuk karena dianggap paling longgar dan representatif. Beberapa slot kategori karya kami tentukan dan akan diisi oleh kurang lebih 30 PH, komunitas, dan praktisi perfilman DIY yang telah kami pilih dan plotkan berdasar atas potensinya masing-masing. Slot kategori yang kami maksud di antaranya: sket karakter, story board, script, BTS photo dan video, set artistik, make up, wardrobe, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, pameran ini tidak sekadar kami tujukan menjadi pameran film sebagaimana festival-festival film di Yogyakarta biasa menggelarnya di Societet TBY. Namun, pameran ini kami harap mampu menampilkan potensi perfilman DIY dalam koridor proses produksi, keberagaman potensi, dan dinamika perfilman yang secara perlahan terus melengkapi diri menuju terciptanya infrastruktur untuk industri film alternatif di DIY. Harapan dilayangkan atas digelarnya P3Y 2015 adalah terbentuknya atmosfer perfilman yang lebih mendukung dan meraksasa di Yogyakarta.
Seperti yang diucapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Drs. Umar Priyono, MPd., “Tahun 2015 mungkin momentum Daerah Istimewa Yogyakarta untuk bersinar di kancah perfilman nasional dan internasional. Sineas-sineas dari Daerah Istimewa Yogyakarta meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional tahun ini.”

Selamat Menjelajah dan Berkarya!

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *