SINGLE TERBARU PYGMY MARMOSET “KUKO THE BIRD” RESMI DIRILIS

KUKO THE BIRD_artwork by Abe Wardana

Pesan Sarkastik Pygmy Marmoset Dalam Single Terbaru Kuko The Bird
 
Alkisah, hiduplah seekor burung bernama Kuko bersama keluarganya yang harmonis di sebuah pohon besar nan rindang. Namun kebahagiaan mereka perlahan sirna, semenjak pohon yang jadi rumah asrinya tersebut hilang. Mereka pun terpaksa mencari pohon lainnya. Namun anehnya, setiap kali mereka berpindah tempat, acap kali jua pohon yang mereka tinggali tersebut ditebang. Usut punya usut, ternyata monster lah yang jadi biang keladinya. Satu per satu pohon ditebangnya hingga tak bersisa. Kuko yang terancam hidupnya harus jauh berkelana mencari daratan hijau untuk tempat tinggal barunya.
Cuplikan narasi di atas menjadi intisari dari single terbaru Pygmy Marmoset yang berjudul Kuko The Bird. Sebuah tembang yang mengambil perspektif binatang dan alam sebagai korban dari ketamakan manusia (tergambar sebagai sosok monster dalam bait liriknya). Manusia yang kerap melakukan pengrusakan lingkungan hingga berimbas pada ekosistem di dalamnya.
Duo yang akrab disapa Pymos ini selalu menampilkan karya yang tidak pernah lepas dari isu lingkungan. Album mini bertajuk Kabar Dari Hutan (2014) yang menjadi penanda eksistensi perdana mereka di kancah musik indie Pulau Dewata juga bersinggungan dengan tema alam tersebut, seperti lagu Cerita Tentang Pohon, Those Monsters dan Good Morning Zoo. “Kalau semua manusia enggak usil gangguin lingkungan lagi, mungkin aku enggak nulis tentang itu lagi ya. Dan yang usil harus dihancurkan,” terang Zenith Syahrani, vokalis Pygmos penuh gurau perihal ketertarikannya menulis karya bermuatan lingkungan.
Direkam akhir Desember 2015 lalu, Kuko The Bird yang keseluruhan liriknya ditulis dengan Bahasa Inggris ini sempat dibawakan di mini konser perdana mereka di Bali pada 11 Januari 2016 lalu. Lagu berdurasi 3 menit ini masih membawa nafas akustik folk ala Pygmos yang dibalut nuansa country. Petikan dinamis gitar Sanjaya Adiputra (vokalis + gitaris+ukulele) , tiupan merdu Kazoo dari Zenith Syahrani (vokalis + pianika & glockenspiel) dan cabikan Contrabass dari Fendy Rizk (additional player) menjadikan “Kuko The Bird” kian berwarna dengan pesan sarkastiknya.

Putra Adnyana

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *