“TENGKORAK” FINAL TRAILER

poster-film-tengkorak

TENGKORAK
-Final Trailer-

Sebagian penduduk Indonesia menikmati film dengan genre science fiction namun
Negara kita tidak banyak memproduksi film ini. Ketika masyarakat beranggapan
science fiction hanya seputar alien, laser, atau robot, ada beberapa karya terbaik
bergenre science fiction yang mengangkat tema mengenai kemanusiaan atau tabiat
manusia ketika menghadapi teknologi. STAR WARS tidak melulu membuat cerita
tentang robot, alien dan angkasa namun juga mengenai kehidupan seorang samurai.
Atau film DISTRICT 9 yang membahas sistem pemisah atau diskriminasi atas dasar
ras. Ketika kebanyakan penggiat film Indonesia tidak terlalu melirik genre film
science fiction, hal itu memberikan film TENGKORAK mempunyai banyak ruang juga
kesempatan untuk bereksplorasi dan dinikmati masyarakat.

Yusron Fuadi sebagai sutradara film TENGKORAK, memilih genre science fiction
sebagai debut pertamanya dalam menciptakan film panjang. Dalam benaknya,
science fiction menjadi sebuah tantangan yang harus ia selesaikan. Keinginannya
adalah untuk menciptakan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tidak banyak
film yang bisa menyajikan perang antar agama dan ilmu pengetahuan tanpa
berpihak kepada salah satunya. Premis film TENGKORAK dirancang untuk melewati
keberpihakan dua sisi, yaitu agama dan kemanusiaan. Dan bahwa agama ataupun
ilmu pengetahuan tidak selalu punya jawaban atas semuanya.

Film TENGKORAK akan membawa penonton pada sebuah penemuan fosil tengkorak
sepanjang 1850 meter yang berumur 170.000 tahun di pulau jawa ketika terjadi
gempa besar berkekuatan 5,7 SR. Pemuka agama dan ahli ilmu pengetahuan
bingung, lalu mereka saling berdebat dan melakukan penelitian atas temuan fosil
tersebut. Terjadi dilema besar untuk membeberkan atau menyembunyikan hal itu
pada masyarakat. Di tengah problematika yang berkembang, hadir seorang gadis
yang terjebak situasi yang mengharuskannya untuk mengungkap misteri tersebut
dan memberitahukan pada dunia.

Film ini dirancang untuk menangkap esensi dari reaksi masyarakat negara dunia
ketiga saat mereka dihadapkan pada sesuatu yang baru. Meskipun mengenai
sesuatu yang signifikan bagi umat manusia tidak akan ada serial shot Pentagon atau
Gedung Putih kecuali sesuatu yang dapat disaksikan di CNN atau BBC. Sinematografi
dalam film ini diedit sebaik mungkin dan akan menyuguhkan kekacauan yang epic
dari sebuah negara berkembang. Sebuah tantangan baru ketika YUSRON harus
membuat setting tempat yang fantastik namun tetap terlihat alami dan dapat
diterima oleh akal sehat dari sudut pandang yang spesifik. Oleh karenanya film ini
akan YUSRON sebut sebagai “narrow view on a grand scale”. Selain aspek
sinematografi YUSRON juga memberikan sentuhan 3D visual effect, miniature, dan
juga full scale set dengan dukungan blue screen untuk menciptakan setting dan
mendukung adegan-adegan tertentu.

Pada prosesnya, YUSRON telah melewati sekitar 2,5 tahun untuk mengerjakan film
TENGKORAK. Biaya pengerjaan film inipun terbilang cukup mandiri meski
kemudian mendapatkan beberapa sponsor pendukung ditengah-tengah proses
produksi berlangsung.
Film ini kemudian ditargetkan menjadi film yang menyuguhkan alternatif tontonan
kepada masyarakat khususnya penikmat film. Selain itu YUSRON berharap film ini
dapat menunjukkan kepada dunia, bahwa negara kita Indonesia telah mampu
menciptakan film science fiction dengan isu yang relevan.

Yogyakarta, 10 Desember 2016
Salam Film Nekat Jogja!!

AKASACARA FILM
(CP:085728572845-akasacara.film@gmail.com)

screen-shot-2016-12-10-at-11-26-54-am screen-shot-2016-12-10-at-11-28-00-am screen-shot-2016-12-10-at-11-30-24-am screen-shot-2016-12-10-at-11-36-52-am still-tengkorak-3

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *