TRANSFORMAKING: INTERNATIONAL SUMMIT ON CRITICAL & TRANSFORMATIVE MAKING INDONESIA 2015

IMG-20150910-WA0001 poster music 1poster music 2

poster music 3

Invitation PEMBUKAAN

Transformaking: International Summit on Critical and Transformative Making Indonesia 2015

“We are critical of everything; we have to be ready for critical and transformative making.”
Seperti halnya lingkungan masyarakat yang lainnya, Indonesia memiliki budaya Makers yang berbeda sejak berabad-abad yang lalu. Kebangkitan dari pergerakan kolektif dalam budaya jejaring yang diikuti dengan revolusi digital — dengan terminologi seperti DIY (Do It Yourself), DIWO (Do It With Other), Open Source, Makerspace dan Hackerspace — menambahkan energi baru atau mereplika produktivitas tradisional dalam level akar rumput dimana terdapat aktivitas seperti: berbagi pengetahuan baik secara vertikal (antar generasi) atau horisontal (antar anggota komunitas), sukarelawan yang bekerja secara komunal, penemuanpenemuan untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur, digerakkan oleh kebutuhan akan menemukan solusi untuk kehidupan yang lebih baik diatas kepentingan akan keuntungan (profit) pribadi.
Nenek moyang kita adalah para makers yang murni. Perkembangan dari Makers Movement ini makin menerima pengakuan atas potensinya yang besar akan kemampuannya mengangkat kepedulian dan menyediakan solusi yang inovatif terhadap permasalahan yang terjadi dalam level masyarakat lokal dimana kondisi sosio-politik yang mapan justru gagal. Padahal ketika para makers dan juga budaya makers yang terkait bersinggungan dengan industri besar, mereka menerima resiko untuk dikerdilkan menjadi komoditas. Maka sebuah sikap kritis sangat esensial untuk menjaga dan sekaligus memurnikan pergerakan ini dengan mengambil pelajaran atas pola pikir nenek moyang kita, dan kemudian membuat praktek-praktek yang konkret dalam usahanya menciptakan solusi beserta implementasi yang berkesinambungan dalam sebuah proses transformative making — atau Transformaking.
Untuk menumbuhkan grassroots driven innovation for sustainable community development, Culture, Arts, & Technology Empowerment Community (CATEC) bekerja sama dengan House of Natural Fiber Foundation (HONF) akan mengadakan Transformaking 2015.
Selain CATEC dan HONF, ada juga beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan Transformaking 2015, yaitu Dr.-Ing Ilham Akbar Habibie, MBA, KPH Wironegoro,  Wan Noor Zaleha Radzi,  Romo Gregorius Subanar dan Vincensius Christiawan.
Transformaking 2015 adalah sebuah ajang di mana para makers, ilmuwan, hackers, bricoleurs, researchers, seniman, desainer, dan praktisi keilmuwan lain berkumpul bersama dalam rangkaian acara Simposium, Fair, Residency, Exhibition, dan event lainnya.
Berkembangnya gerakan maker movement di dunia yang semakin mendapat perhatian dari publik karena terbukti dapat menciptakan inovasi-inovasi baru dari masyarakat lokal untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Potensi maker ini jika digali lebih dalam, akan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang nantinya akan berguna di masyarakat. Sebagai contoh, hasil karya XXLab dalam membuat soyac(o)u(l)ture, sebuah inovasi baru untuk memanfaatkan limbah kedelai menjadi sumber alternative energy, pangan, dan biomaterial.
Rangkaian kegiatan Transformaking 2015 akan diselenggarakan di beberapa lokasi seperti Jogja National Museum, HONFablab, v.u.f.o.c, Bumi Pemuda Rahayu, Yakkum Rehabilitation Centre dan Bajaroyo, Yogyakarta.
Transformaking 2015 telah dimulai pada 10 Agustus 2015 yang lalu dan akan berakhir pada 20 September 2015. Adapun rangkaian kegiatan dari Transformaking 2015, antara lain adalah:
1. Opening Exhibition & Transformaking (14 September 2015)
Jogja National Museum, pukul 19.00 WIB
Merupakan pembukaan pameran transformaking, pertunjukan musik dan welcoming    speech.

2. Simposium (15-16 September 2015)
Jogja National Museum, pukul 9.00 – 17.00 WIB
Salah satu bagian dari rangkaian acara dan menjadi highlight utama dari  Transformaking ini adalah Simposium. Simposium ini bertujuan untuk menjadi platform diskusi, pertukaran ide, dan proses belajar yang berhubungan dengan critical thinking dan transformative making. Diharapkan makers, ilmuwan, hackers, bricoleurs, researchers, seniman, desainer, dan praktisi keilmuwan lain dari seluruh dunia dapat berkumpul dan berbagi ide tentang critical thinking dan transformative making dalam Simposium ini.
3. Fair (15-16 September 2015)
Jogja National Museum, pukul 11.00 – 23.00 WIB
Merupakan presentasi karya/produk hasil project atau rancangan/desain dalam  format booth-booth eksebisi dimana peserta akan menampilkan project-project mereka beserta penjelasan dan juga lokakarya. Selain itu akan ditampilkan booth kuliner dan juga pertunjukan hiburan berupa musik.
4. Exhibition (14 – 17 September 2015)
Jogja National Museum, pukul 9.00 – 19.00 WIB
Merupakan pameran yang diselenggarakan untuk mempresentasikan karya-karya dari project yang dihasilkan/dikirimkan oleh aplikan Transformaking 2015 melalui proses kuratorial.
5. Makers in Residency  (10 Agustus – 10 September 2015)
Adalah sebuah program residensi yang akan mengambil tempat di beberapa wilayah di Indonesia. Peserta akan tinggal selama beberapa waktu di tempat yang telah ditentukan untuk melakukan beberapa kegiatan seperti sosialisasi, riset, observasi, mereka, berkarya dan berkolaborasi.

6. Boot Camp (1 -10 September 2015)
Merupakan rangkaian workshop yang diselenggarakan dengan 2 kerangka tema, yaitu Open Source Hardware dan Gender & Teknologi.
7. Sattelite Project (10-20 September 2015)
Program yang berupa kunjungan/ presentasi pertukaran baik berupa informasi atau project yang terjadi, oleh instansi, komunitas atau masyarakat di wilayahwilayah seputar Daerah Istimewa Yogyakarta.
Turut dihadirkan pula pembicara dari tingkat nasional dan internasional, antara lain adalah:

1.    Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Invited)
2.    Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Invited)
3.    Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur DIY (Invited)
4.    Stephen Kovats, Founding Director, r0g_Media, Germany
5.    Nina Czegledy, Senior Fellow, KMDI, University of Toronto, Canada
6.    Handry Satriago, CEO, GE Indonesia
7.    Margot Lederer, Senior Economic Development & Brownfields Specialist, City of Oakland
8.    Tom Rowlands, Senior Programme Manager, FutureEverything, UK
9.    Rajesh Nair, Visiting Scholar, Product Design, Commercialization & Entrepreneurship of MIT (Boston) Senior Lecturer, Director of ASB Innovation & Entrepreneurship Center (Kuala Lumpur)
10.    Sharath Chandra Ram, Faculty at The Centre for Experimental Media Arts, Srishti School of Art Design and Technology (India)
11.    Jean-Noël Montagné, Founder, NiceLab (France)
12.    Colette Tron, Journalist & Author, Creative Disturbance (France)
13.    Benoit Lahoz, Artist (France)
14.    Marc Dusseiller, Co-founder, Hackteria (Switzerland)
15.    Eva Bubla, Activist, Green Root Lab (Hungary)
16.    Sachet Manandhar, Educator, Karkana (Nepal)
17.    Roshan Batta, Program Coordinator, NCEP (Nepal)

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Transformaking 2015 silahkan menghubungi:
Komang Adhyatma (Marketing Communications Transformaking 2015)
Email: komangadhyatma@gmail.com
Phone Contact: +6285649602141
Website: www.transformaking.org

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *