Title : Memilih Pergi
Band : Absurdnation
Prod. : 2016
Lirik : Nanda Goeltom
Memilih Pergi
Absurdnation
Menerima, kenyataan bahwa kita tak lagi bersama
Setiap saat, berusaha, mengembalikan semua seperti kita dulu
Semua kenangan ini
Rapi tersimpan di dalam hati
Tak kan sirna, tak terhapus
Se andainya kita bisa bicara, dulu
Reff.
Janji, sehidup semati, tulusnya jiwa hanya teringkari
Rasa itu pernah ada, ku menerima, kenyataan perasaan
Bridge.
Tapi kau diam, memilih pergi
Membawa semua, harapan ini
Setidaknya, kita pernah saling cinta
Semarang, 20 Juli 2016
Absurdnation dengan lirik melankolisnya mencoba mengaduk aduk perasaan perpisahan menjadi sebuah momen yang pasti akan terjadi dan harus dihadapi. Memilih Pergi sendiri berkisah tentang dua orang awalnya bertemu, merasa cocok dan merasa saling menemukan sosok pasangan impian dalam hidup mereka. Akan tetapi, saat mencoba membangun sebuah komitmen, mereka terpisah. Hingga pada suatu saat, mereka dipertemukan kembali dengan sifat yang jauh berbeda. Akhirnya, keduanya pun memutuskan untuk memilih pergi. Kepergian seseorang yang kita miliki menjadi sebuah hal yang sangat menyedihkan, tetapi terkadang kepergian itu adalah sesuatu yang memang ditakdirkan, bahwa perpisahan yang terjadi adalah sesuatu yang terbaik. Pilihannya pun ada dua hal, memilih untuk bertahan dan berdiam diri atau memilih pergi dan memulai sesuatu yang baru. Memilih pergi dalam perspektif yang lebih luas juga dapat ditafsirkan sebagai kerinduan akan perubahan, keinginan untuk menempuh perbaikan di masa depan. Lagu ini juga menggambarkan kegelisahan setiap individu dalam menyikapi stagnansi yang terjadi, dan pada akhirnya beberapa diantaranya berfikir bahwa kemerdekaan terhadap berapresiasi adalah sebuah solusi.
Memilih Pergi merupakan salah satu single terbaru yang menjadi awal dari perjalanan Album Kedua Absurdnation yang akan di release dalam waktu dekat ini. Mendengarkan Memilih Pergi akan mengingatkanmu pada nuansa-nuasa jazz modern dari Aaron Parks, Robert Glasper, dan Cristian Mcbride, yang dikombinasikan dengan sisi jazz melankolis ala Chet Baker, Keith Jarret dan Miles Davis. Penggalan lirik yang sederhana, yang dipadukan dengan komposisi harmoni yang naratif membawa persepsi seakan pilihan untuk pergi menjadi hal yang sangatlah dilematis namun juga realistis.
Produksi single ini dilakukan di Kua Etnika Studio milik Bapak Djaduk Ferianto di Yogyakarta pada Bulan Maret 2016 lalu, beliau memfasilitasi AbsurdNation untuk mengabadikan repertoar jazznya. AbsurdNation juga tetap menggunakan konsep Live Recording, dengan harapan rasa dan cerita yang dimaksud lebih mudah untuk tersampaikan. Sound Engineer senior Indonesia, Anton Gendel dipercaya dibelakang layar editor untuk bisa menggawangi harmonisasi vocal,petikan bass, dentuman drum dan gairah tuts keyboard menjadi racikan yang bersahabat untuk bisa didengarkan semua orang. Di single terbaru ini AbsurdNation juga berkolaborasi dengan Saxophonist senior asal German bernama Arno Haas. Beliau merupakan session player jazz yang sudah berkolaborasi dengan musisi jazz internasional seperti Al Jarreau, James Carter, Joshua Redman dan sebagainya.
Genre jazz eksperimental yang diusung Absurdnation menjadi ciri khas tersendiri, dimana pangsa pasar musik ini belumlah terlalu luas. AbsurdNation juga sangat dinamis untuk berkolaborasi dengan ornamen-ornamen tradisional di setiap penampilannya. Meskipun termasuk Band Lokal di Kota Semarang, Absurdnation cukup intens mengisi belantika musik Jazz di Tanah Air, tercatat selain dalam Acara Tahunan Jazz Atas Awan di Dieng Culture Festival, Jakarta internasional Jazz Festival 2014, Ngayogjazz 2015 dan lainnya. Pada tahun 2015 AbsurdNation juga merupakan satu-satunya perwakilan dari jawa tengah yang didaulat untuk berparesiasi di panggung International Java Jazz Festival, Jakarta. Mereka pun yakin bisa menciptakan pasar musik Jazz tersendiri tanpa mengurangi esensi musik Jazz yang unik dan penuh kejutan.
Memilih pergi, rencananya akan release tanggal 27 Juli 2016 dengan pemutaran serentak di Radio maupun Kafe di beberapa kota di Indonesia dan juga akan memulai tur Promosi Single mereka dalam beberapa lawatan ke kota kota besar di Indonesia. Semoga Memilih pergi mampu menjadi jawaban atas janji yang tak tertepati, mampu menjadi candu untuk luka yang tak terobati dan pada akhirnya lagu ini menjadi pelipur lara bagi kalian yang berpikir bahwa kehilangan adalah sebuah bagian dari perjalanan.
Peluk rindu,
Mac Jantra, Author
Nanda Goeltom, Editor