Ajakan Toleransi Lewat Karya Musik dari Seorang The Tetz
Oleh : Akbar Tetuko Bagaskoro
Tolong tunggu sebentar
Tunggu saja sebentar
Setengah jam sebentar
Jumatan…di depan…slamanya…
Adalah potongan lirik dari The Tetz yang berjudul “Sebentar, Mau Jumatan”. The Tetz sendiri ialah sebuah alterego dari seorang Akbar Tetuko Bagaskoro yang akrab dipanggil Tet.
Diprakarsai lewat kesederhanaan konten musik serta chords-nya, lagu ini tercipta dengan sekejap saat terik jumat membabat jendela kamar. Dengan ingatan seadanya, terbesut waktu itu bersama dengan joystick dan PES 2016 yang mana bertanding dengan Nareswara, salah seorang teman Tet yang biasa dipanggil Bobi. Adzan berkumandang. Padahal masih menit ke-63.
Lebih jauh dari itu, lagu ini tak hanya tentang Solat, ibadah, atau satu pihak agama. Namun, juga tentang jiwa kebebasan hubungan tiap manusia dan semesta (hablumminannas). Hal sesimpel pertandingan PES itulah yang membuat Tetuko tersadar, bahwa manusia adalah seperti apa manusia di sekitarnya.
Entah masyarakat nantinya menangkap “inti” dari lagu ini seperti apa, itu hak masing-masing. Asalkan tetap dalam lingkup tak menyakiti siapapun, tak apa. Urusanmu dengan Tuhanmu, urusanmu. Urusanku dengan Tuhanku, urusanku. Tapi, aku, kamu, dan segala makhluk-Nya tetap berurusan dengan senyuman.
The Tetz, lewat lagu ini, memperkenalkan diri pada semesta. Dengan kesimpulan sifat yang dimiliki The Tetz tersendiri dari semesta atau pendengar dimanapun berada. Berbeda pasti. Toleransi. Pulang. Kebebasan. Hablumminannas. Horisontal. PES. Rokok. Manusia. Selalu manusia. Selaku manusia. Selamanya Manusia.
Silahkan bisa didengar lagu “Sebentar, Mau Jumatan” ini lewat soundcloud.
https://soundcloud.com/akbartetuko/the-tetz-sebentar-mau-jumatan