ALL YOU CAN ART #7
CANDRADIMUKA
JOGJA NATIONAL MUSEUM, MINGGU, 29 MARET 2015, 16.00 – 22.00 WIB
Dengan menyandang predikat sebagai kota seni, tak heran apabila di Yogyakarta terdapat segudang para seniman dengan talenta yang beraneka-ragam. Mulai dari yang sudah profesional ataupun mereka yang baru saja menginjakkan kakinya di belantara seni. Melihat kecenderungan kebanyakan seniman muda di Yogyakarta yang pada dasarnya memiliki potensi besar untuk berkembang, namun terhambat oleh beragam faktor baik internal maupun eksternal, AcreatorsJogja menggelar serangkaian workshop creative sharing dalam All You Can Art #7 yang menjembatani para seniman muda untuk dapat menimba ilmu dari para ahlinya yang sudah lebih dahulu terjun dalam bidangnya.
Mengambil nama Candradimuka yang merupakan sebuah nama legenda kawah yang menggembleng Gatot Kaca, Candradimuka diharapkan mampu menjadi wadah bagi para seniman muda untuk mengasah potensi. Acara yang sudah berlangsung sejak awal Maret ini terbagi dalam 4 kelas kreatif, yaitu kelas musik, kelas seni visual, kelas fotografi dan kelas fashion. Workshop tersebut diikuti oleh berbagai macam seniman muda dan komunitas seni anak muda seperti;
Seni Visual, tema “Nowness of Today”
Peserta : EINN, Minority, Serufo
Speakers : Prihatmoko Moki (Krack! Studio), Ahmad Oka (Wirosatan studio), Hendra Priyadhani (Fine Art Rock Studio).
Fashion, tema “Deconstructive”
Peserta : Adithya Redjosetomo, Akib Aryou, Elizabeth Ayu, Galuh Anindita, Heydi Hughes, Mufti Maulida, Sovia Adianthi, Taufik Efendi
Speakers : Kika (Dowa Bag), Lulu Lutfi Labibi (Fashion Designer), Cethul Leather Art, INDIGO Jogja (Indonesia Denim Group regional Jogja), HONFabLab
Music, tema “Mix It Up!”
Peserta : Afapika, Boarding Room, Bow Faradino, Adam Egnever, Electravox, Komunitas Lantai 2
Speakers : Erwin Zubiyan, Dony Alldint, Fahmi (Jogja Audio School), Ega (Flip Digital Music Academy)
Photography, tema “Be Common But Different”
Peserta : FJK UAJY, Kelas Pagi Yogyakarta, LC USD, PPC Komunikasi UGM, Sekolah Malam, Serufo, Terasharing ISI, UFO UGM
Speakers: Kurniadi Widodo ( Kelas Pagi Yogyakarta ), Galatia Puspasani ( Kelas Pagi Yogyakarta ), Yudha Kusuma Putra ( MES 56 ), Anang Saptoto ( MES 56 )
Para peserta telah menjalani proses workshop selama 3 minggu ini akan memamerkan hasil karya mereka dalam Pameran CANDRADIMUKA pada tanggal 29 – 31 Maret 2015 di Galeri Jogja National Museum. Pameran ini akan menjadi sebuah bentuk penghargaan atas proses yang telah mereka jalani selama tiga minggu. Publik bisa melihat dan menikmati karya yang telah dibuat oleh para peserta selama berproses bersama para mentor dan speaker selama rangkaian workshop.
Pembukaan pameran ini juga akan dimeriahkan dengan penampilan dari 3 band yang menjadi peserta workshop Candradimuka ; Boarding Room, Afapika, dan Komunitas Lantai 2 yang akan menampilkan lagu yang telah mereka ciptakan, dan juga lagu yang telah diremix bersama DJ yang menjadi inti dari workshop musik Candradimuka. Selain itu ada beberapa penampilan band bintang tamu lainnya yang akan turut memeriahkan acara pembukaan pameran Candradimuka ini, Flip DJs dan Reycle Bicycle. Dalam pembukaan pameran Candradimuka juga terdapat konten acara berupa All You Can Eat di mana para pengunjung bisa menikmati makan dan minum secara gratis selama acara berlangsung.
SESI NGOBROL SANTAI DENGAN PARA PIC WORKSHOP CANDRADIMUKA
Berikut saya lampirkan bahan kutipan mengenai Candradimuka dengan Project Officer dan para PIC:
“Perjalanan workshop candradimuka selama hampir tiga minggu ini sungguh di luar dugaan. Para peserta sangat antusias dan mereka belajar banyak hal dari para mentor dan profesional dari berbagai bidang. Paling kelihatan di workshop fashion dan musik. Banyak hal yang tidak diduga tercipta dalam proses workshop ini. Mereka berani untuk bermain di luar zona nyaman mereka. Saya sendiri juga sangat penasaran bagaimana hasil karya mereka nanti di pameran,” cerita Haryorachmantyo selaku Project Officer All You Can Art #7 – Candradimuka.
“Dalam rangkaian All You Canr Art #7 – CANDRADIMUKA kali ini, workshop musik mengambil tema “Mix It Up!”. Didukung penuh oleh Jogja Audio School dan FLIP Digital Music Academy, terpilihlah 3 band yaitu Afapika (garage rock), Komunitas Lantai 2 (tradisi), dan Boardingroom (popjazz) akan kolaborasi dengan Adam EGNEVER, Danny ELECTRAVOX, serta Bow faradino selaku DJ/Producer yang meremix karya baru dari band dengan sentuhan musik digital. Karya baru yang tercipta dari Candradimuka ini antara lain: Afapika – Planet X (cipt. AFAPIKA) berkolaborasi dengan Bow Faradino. Komunitas Lantai 2 – Hand Job (cipt. Komunitas Lantai 2) berkolaborasi dengan Adam EGNEVER dan Boardingroom – Maaf Kasih (cipt. Boardingroom) berkolaborasi dengan Danny ELECTRAVOX,” ujar Diwa Hutomo selaku PIC kelas musik.
“Delapan peserta Candradimuka dari sub-culture fashion yang terdiri dari para fashion designer, jewellery designer, wardrobe stylist dan textile designer akan mengikuti Candradimuka Exhibition dengan mengusung tema “Deconstructive.” Kali ini mereka akan mendefinikan ulang nuansa tradisi dalam kemasan yang lebih global sesuai dengan prinsip fashion yang universal dan selalu move forward. Nuansa tradisi yang kental di Yogyakarta, antara lain dalam kain-kain tradisional seperti batik dan lurik, bentuk-bentuk desain tradisional seperti kebaya dan surjan, akan diolah ulang menjadi karya untuk dipamerkan. Materi yang dipamerkan berupa moodboard design yang berisi konsep koleksi fashion hasil dri pembelajaran selama proses mentorng dan workshop kreatif dengan berbagai mentor. Selain moodboard, peserta juga akan memamerkan sketsa desihn karya mereka dan hasil karya berupa fashion item, baik baju, gaun, ataupun kain dan perhiasan,” terang Juris Bramantyo selaku PIC kelas fashion.
“Garis besar workshop visual art “Nowness of History” adalah membuat sebuah karya atas apa yang sudah ada sebelumnya, baik secara murni semua unsurnya di masukkan atau hanya mengambil cerita di baliknya saja yang digunakan. Dalam pameran Candradimuka, diharapkan para partisipan akan mengeksplorasi lebih jauh lagi dalam pengkaryaannya, bahkan menggunakan metode-metode segar yang belum pernah mereka gunakan sebelumnya,” cerita Mahaputra Vito selaku PIC kelas seni visual.
“Progress workshop bisa dibilang cukup lancar dan cukup seru. Mungkin dikarenakan rata2 peserta workshop adalah para mahasiswa UKM Foto mereka cukup kaget karena banyak referensi tentang fotografi yang tidak hanya melulu soal teknis ato gadget melaikan soal konsep dan lebih tentang personal dari fotografer itu sendiri. Para mentor dari KPY ataupun dari MES56 membuka wawasan para peserta workshop untuk open minded terhadap keadaan fotogtafi pada masa ini yang notabenenya semua orang sudah menjadi fotografer dengan kemajuan teknologi yang disebut Smartphone. Para pesertapun diharapkan bisa membuat projek-projek pribadi yang akhirnya akan di pamerkan di tanggal 29 maret mendatang dengan menggunakan smartphone-nya masing-masing,” ujar Carten Nulagraha selaku PIC kelas fotografi.