Meluapkan Perasaan Melalui Musik Pop-Orkestra dalam Single Paruhwaktu, “Alexithymia”
13-02-2020 . Paruhwaktu merilis single berjudul Alexithymia setelah tahun 2018
merilis EP Filantropi
Band Pop asal Kota Malang, Paruhwaktu resmi merilis single pertamanya
setelah pada tahun 2018 merilis EP berjudul Filantropi yang berisi dari 4 lagu. Rilisan
single terbaru trio ini sudah bisa dinikmati di berbagai gerai digital store seperti Spotify, iTunes, dan banyak lainnya. Single Alexithymia bercerita tentang seseorang yang kesulitan mengutarakan perasaannya kepada orang lain. Kata Alexithymia sendiri di
ambil dari sebuah Gangguan antisosial (bukanlah penyakit ataupun gangguan mental.
Kondisi ini bersifat subklinis), Alexithymia adalah ketidakmampuan untuk mengenali
dan menyampaikan emosi. “Awalnya lagu ini sudah sampai ada lirik, instrumen dan
selesai take recording tapi belum ada judulnya. Akhirnya sebelum proses mixing
mastering kita mencari judul yang pas untuk lagu ini. Setelah ada 4 judul akhirnya kita
voting bertiga dan terpilihlah ‘Alexithymia’ ini. Alasannya malah cenderung bukan
artinya, kita pilih karena namanya keren seperti nama band emo hehe…” kata Rizal
sebagai penata musik sekaligus penulis lirik lagu ini.
Pada single terbaru Paruhwaktu ini, secara musikal sangat jauh berbeda
dengan EP Filantropi yang dirilis pada 2018. ‘Alexithymia’ didominasi dengan tatanan
musik orkestra yang memenuhi hampir seluruh bagian lagu. “Di lagu ini saya ingin
memperdalam makna lirik dengan aransemen dan nuansa orkestra. Pertama kali
terbesit setelah selesai membuat notasi dan lirik adalah bagaimana violin dan cello
mengiringi lirik-lirik ini terucap,” tukas pria yang gemar dengan musik klasik ini. Tidak sendiri, pengolahan musik Paruhwaktu dalam nomor ini dibantu oleh Gun Saleh
(solois) di cello, Fibe Yulinda Cesa di violin, Welly Soeganda (Liqua/Hyakushiki) di
drum, Johan Wiharja di bass, serta Hanif Himsa (Ekstraversi) sebagai engineer
recording. Untuk sesi rekaman dilakukan cukup lama dan berpindah pindah tempat
dari rumah Rizal, rumah Fibe, radio Kosmonita Malang, hingga kamar kos Himsa.
“Pengalaman yang cukup unik ketika harus berpindah-pindah tempat untuk sesi
rekaman dikarenakan jadwal manggung atau pekerjaan yang padat. Efeknya adalah
proses penggarapan lagu yang memakan waktu lama” lanjut Rizal. Artwork single
Paruhwaktu ‘Alexithymia’ digarap oleh Benigno A.B, seorang desainer grafis asal Kota
Malang.
Seperti yang disampaikan di paragraf awal, Single Paruhwaktu ‘Alexithymia’ ini
sudah dapat dinikmati di digital store seperti Spotify, iTunes, dan banyak lainnya.
Sunsetroad Records, sebuah label distribusi digital asal Malang dipercayakan kembali
untuk membantu Paruhwaktu menyebarkan musiknya ke berbagai kanal digital. Label
ini sebelumnya juga terlibat dalam distribusi musik dari band Chamomile, Oddwain,
hingga C-Four.
Paruhwaktu – Alexithymia di Spotify :
https://open.spotify.com/artist/0xf21Ymcbf0DEfYiaVw1Zo
Paruhwaktu – Alwxithymia di Apple Music :
https://itunes.apple.com/id/artist/paruhwaktu/1372559122
SINGLE DETAILS
Artist : Paruhwaktu
Label : Paruhwaktu
Distributor Digital : Sunsetroad Records
Release Date : 14 Februari 2020
Produced by : Paruhwaktu
Arrangement : Rizal Rosyadi
Lyric : Rizal Rosyadi
Recorded : Hanif Himsa
Mixed : Abi (AA Studio)
Mastered : Abi (AA Studio)
Artwork : Benigno
TENTANG PARUHWAKTU
Paruhwaktu terdiri dari Anita (Vokal), Andhika Kusuma (Gitar), dan Rizal Rosyadi
(Gitar). Nama Paruhwaktu sendiri diambil karena Rizal, Andhika, dan Lya (Vokalis
lama Paruhwaktu) sering bertemu setelah aktivitas utama yaitu bekerja dan kuliah.
Terbentuk pada Mei 2016 dengan dasar musik pop, Paruhwaktu telah memiliki 1 EP
berjudul ‘Filantropi’ dengan single pertama ‘Riwayat’ dan single kedua ‘Rantau’.
DISKOGRAFI
Filantropi (EP) (2018)
Alexithymia (Single) (2020)
PARUHWAKTU
Instagram : paruhwaktumusic
Twitter : paruhwaktumusic
Youtube : paruhwaktu
Email : erizal1993@gmail.com
Phone / Whatsapp : +6287859572233 (Andhika)