Single kedua berjudul “Rukun Warga” merupakan salah satu materi yang paling pertama saya tulis dari album ramadan ini, karakternya menjadi “cetak biru” dari lagu-lagu lainnya. Lagu ini menyoal tentang kegaduhan yang saya simak bermunculan di lini masa sosial media terutama pada momen pilkada kemarin. Keributan di sebuah komplek perumahan biasanya bisa diselesaikan melalui diskusi, dipimpin oleh Pak RW dan Pak RT, sayangnya kita tidak punya Pak RW dan Pak RT di dunia internet. Pada lagu ini saya dibantu oleh Baya (Mr.Sonjaya) yang memainkan Udu dan Tamborin. Sama seperti single pertama kemarin, saya menggunakan foto dari Robby Wahyudi sebagai pendamping lagu. Foto ditangkap oleh Robby pada Mayday 2017 kemarin saat para buruh dari berbagai organisasi sedang beristirahat dengan makan nasi liwet bersama-sama.
Haikal Azizi
Rukun Warga
jangan menyebar berita yang belum tentu benar
tiada guna mengundang gusar
jangan berdebat jikalau sekedar mengumpat
tiada terang semakin tersesat
berbagi bumi, berbagi matahari
oh dimanakah rukun warga?
dimana rukun tertangga?
dimana engkau berada?
kuingin segera berjumpa
jangan bertikai karena pendapat tak sesuai
berbeda pun bisa berdamai
jangan terpancing dengan umpan-umpan tak penting
tidak perlu menjadi rungsing
berbagi bumi, berbagi matahari
oh dimanakah rukun warga?
dimana rukun tertangga?
dimana engkau berada?
kuingin segera berjumpa