“Symposium Creativity & Art Studies”
Oleh LPPM Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja
23-24 Mei 201
Kreatifitas sesungguhnya bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang terus bergerak, tak ubahnya seperti hasrat skizoprenik (Deleuze dan Guattari) yang menandakan perputaran mesin yang terus berproduksi. Tidak ada batas dalam wilayah tradisional, modern, maupun kontemporer. Jagad penciptaan dan demikian pula. Telaah seni mestinya selalu memberikan sesuatu yang baru dan berbeda. Toh, tak pernah awan yang sama di atas sebuah gunung. Waktu terus berjalan, musim terus bergulir, dan ruang ditumbuhi hal-hal baru.
Akan tetapi forum perbincangan antar seniman akademik hingga saat ini kurang mendapatkan porsi secara kuantitatif. Dalam hal ini diperlukan sebuah “ruang” untuk menumbuhkan iklim penciptaan sekaligus pembahasan atas karya. Untuk itu LPPM ISI Jogja akhirnya membuat ruang untuk berdiskusi dan bertukar parkiran. Creativity & Art Studies (CAS) adalah tempat yang bertujuan mewadahi gagasan penciptaan dan kajian atas seni. Forum ini secara rutin akan memiliki agenda pertunjukan dan pertemuan antara seniman dan kritikus.
Acara simposium ini akan diadakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 23-24 Mei 2016 dengan pembagian acara seminar di pagi-siang hari dan pertunjukan seni di malam harinya. Berbagai topik menarik ihwal kancah seni akan dibahas oleh para keynote speaker dari sisi akademis dan berbagai perspektif menarik lain. Para pembicara ataupun pemantik diskusi adalah mereka yang dipilih berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka di dunia seni yang memang patut disebarluaskan. Beberapa di antaranya adalah Prof. Tony Day (Harvard University), Manu W.P-Wangsawikrama M.A (Universitas Gadjah Mada), KRAy Atilah Soeryadjaya, Dr. Koes Yuliadi, GKR Condrokirono, Prof Sarah Weiss, dan Dr. Citra Aryandari.
Pada pertemuan hari pertama ini Symposium Creativity & Art Studies akan membincangkan gagasan penciptaan seni dengan mempertemukan para Doktor Penciptaan Seni Pertunjukan yang ada di seluruh Indonesia (hari pertama). Topik yang punya nilai historikal seperti kecenderungan penciptaan seni tahun 1950 di Indonesia yang sangat dipengaruhi politik, sastra, tari sampai teater akan dibahas. Akan dibahas juga mengenai posisi riset akademis di kampus seni rupa yang menimbulkan dialektika antara penciptaan dan wibawa akademis sebuah kampus. Simposium hari pertama akan ditutup dengan diskusi tentang Malaysia dan identitas budayanya.
Kemudian pada hari ke-dua akan membincangkan musik secara khusus terkait dalam perkembangan pasar dan media saat ini. Topik-topik seperti studi tentang musik tradisional, pengaruh budaya terhadap perkembangan musik, perkembangan musik jazz sampai EDM (Electronic Dance Music) yang saat ini sedang digandrungi oleh masyarakat luas akan dibahas secara mendalam dan menarik.
Selain diskui panel, CAS juga akan menghadirkan panggung pertunjukan yang akan diisi oleh Ery Mefri (koreografer), Idang Rasjidi, Kadjanga dan Rubah di Selatan. Selain itu, CAS juga mengadakan open call essays yang sudah ditutup pada April lalu. Jadi selain diskusi dan pertunjukan, kumpulan tulisan peserta open call essay akan dilibatkan dalam buku yang akan diterbitkan LPPM ISI Jogja.
RUNDOWN PERFORMING ART:
Senin, 23 Mei 2016:
Artist: Ery Mefri and Nan Jombang Dance Company Performance
Venue: Concert Hall ISI Jogjakarta
Selasa, 24 Mei 2016:
Artist: Idang Rasjidi ‘Red Code’ Performance, opening by Rubah di Selatan & Kadjanga
Venue: Concert Hall ISI Jogja
-sekian-
