“DANDELIONS LUNCURKAN ALBUM ANAK-ANAK BUNGA DI TIGA KAMPUNG DALAM SEHARI”
Halo Generasi Bunga Indonesia! Band rockn’roll terpanas asal Surabaya. Dandelions, akhirnya merilis full album perdana yang diberi judul “Anak-Anak Bunga”. Album yang diproduksi secara independen ini berisi 10 lagu, termasuk diantaranya adalah 2 lagu yang telah dirilis video klipnya, yaitu Bukan (Playboy) dan Kolonialis Bos, yang sudah familiar di kalangan pendengar musik independen Surabaya.
Bersamaan dengan rilisnya album “Anak-Anak Bunga”, Dandelions juga mengadakan rangkaian acara pesta peluncuran debut full albumnya yang diberi tajuk “Partynya Anak-Anak Bunga” pada hari Minggu, 29 Juli 2018. Untuk acara ini Dandelions melakukan sesuatu yang spesial karena akan mengadakan di 3 lokasi sekaligus dalam 1 hari, dimulai dari Kampung Dupak Bangunrejo di pagi hari, lalu menuju Kampung Seni THR yang merupakan tempat legendaris lahirnya seniman-seniman hebat Surabaya, dan kemudian puncaknya akan diadakan di Tambak Bayan pada malam harinya. “Kita mengadakan launching album “Anak-AnakBunga” di 3 tempat karena 3 kampung ini memiliki ciri khas tersendiri untuk kultur seninya disetiap kampungnya. Kampung Dupak Bangunrejo, kampung ini sudah tidak asing untuk warga Surabaya karena lokalisasinya, tapi dibalik ketenaran kampung ini terkait lokalisasinya itu, sebenarnya warga sekitaran kampung ini antusias menjaga regenerasi mereka yaitu Anak-anak sekitar kampung disini. Demi hilangnya doktrin terhadap ketenaran akan lokalisasinya, kampung ini sering mengadakan latihan tari untuk Anak-anak yang bertujuan untuk menghilangkan doktrin yang ada terkait prostitusi disini. Kampung Seni THR, kurang lebih sama dengan di Dupak yaitu ingin menjaga Anak-anak sebagai regenerasi agar tidak terdoktrin dan menjadi korban dari permasalahan yang terjadi di tempat mereka menjalani masa kecilnya. Namun perselisihan yang terjadi disini berbeda dengan yang terjadi di Dupak, jika Dupak memiliki sisi negatif citra kampungnya sebagai tempat prostitusi. Disini justru karena persaingan dari orang tua mereka yang mana mata pencaharian utama dari warga disini adalah seniman ludruk. Melihat anemo masyarakat yang berkurang akan seni ludruk yang menjadi mata pencaharian utama mereka, khususnya generasi muda. Terjadilah perselisihan atau konflik antar warga sekitar kampung seni THR ini yang takutnya akan berefek pada doktrin dan kejiwaan dari Anak-anak yang tinggal disini. Kampung Tambak Bayan Tengah, kampung ini menjadi puncak dari rentetan launching kita dalam sehari. Dan konflik yang terjadi disini adalah terkait penggusuran yang mempengaruhi psikologi dari warga sekitar yang menetap disitu. Pada intinya, kita mengadakan launching di 3 tempat ini, berharap dapat memberikan energi positif untuk warga sekitaran 3 kampung ini yang memiliki permasalahan yang berefek negatif terhadap lingkungan di setiap kampungnya, khususnya untuk Anak-anak sebagai regenerasinya.” kata Njet.S, vokalis Dandelions. Di acara ini, kalian semua bisa mendapatkan CD album “Anak-Anak Bunga” dan khusus untuk 100 pembeli pertama akan mendapatkan bonus eksklusif yaitu sticker, poster, dan biji bunga matahari.
Pada puncak acara yang bertempat di Tambak Bayan, Dandelions akan memainkan semua materi yang ada di album perdana ini dan menariknya akan berkolaborasi dengan beberapa teman-teman musisi Surabaya lainnya yaitu Rasvan (Rasvan Aoki), Happy (Pig Face Joe), Wawa (The Last Suga), Bima (Timeless), dan Adiee (Portal Addict) di beberapa lagu. Karena ini adalah “Partynya Anak-Anak Bunga”, maka disini Dandelions melibatkan banyak orang yang kita anggap memiliki semangat yang sama dengan Dandelions. Berbagai figur yang kita libatkan disini, diantaranya adalah musisi, penari dan pembaca puisi.
Album “Anak-Anak Bunga” banyak mengambil tema mengenai sosial politik. Dengan album ini, Dandelions berharap agar generasi penerus bangsa atau yang kita sebut “Anak-Anak Bunga” ini peduli terhadap persoalan di lingkungan sekitarnya, Dan perlu diketahui, artwork dari album “Anak-Anak Bunga” ini dibuat oleh DwikyKA yang merupakan salah satu seniman yang bisa dibilang sudah tidak asing lagi di Surabaya.
Bagi keempat personel Dandelions, Njet, Bay Rose, Ucup, & Rafzan tentu ini merupakan sebuah penantian yang ditunggu-tunggu setelah sekian lama untuk bisa merilis full album perdana dan pastinya cukup panjang dan berliku. Banyaknya halangan, rintangan dan permasalahan yang terjadi di internal menuju album ini dirilis, membuat Dandelions semakin dewasa untuk memerankan peran sebagai musisi yang bergerak di Surabaya.
Akhirnya, seperti oase di tengah keringnya rock n roll di Surabaya, 4 orang tanpa rasa takut itu, dengan nama Dandelions, mencoba menunjukkan apa itu rock n roll. Menyaksikannya membuat kamu hidup, membebaskanmu dari rasa jenuh, memuaskan segala batasan inderamu. Ajak semua kawanmu, angkat gelas, mari kita rayakan dengan cara yang paling rock n roll.
Terima kasih atas perhatian dan dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam terselenggaranya acara dan dalam proses pembuatan album ini. Salam generasi bunga Indonesia!