FKFN 2017
Satu lagi citra Yogyakarta—selain sebagai kota pelajar; kota budaya dan pariwisata—, yakni sebagai “kota komunitas film.” Tercatat, tak kurang dari 50 komunitas film (dokumenter, cerita, animasi, dll) bermunculan dengan berbagai aktivitasnya: membuat festival eksibisi, diskusi, workshop, dan penciptaan. Merentang dari 2006 hingga 2017, perkembangan dan aktivitas komunitas film tidak hanya berlangsung di Yogyakarta saja, namun juga di luar Jawa; menjalar hampir di seluruh wilayah nusantara. Saat ini boleh dibilang bahwa komunitas film Indonesia adalah komunitas film nusantara, merentang beragam dari Sabang hingga Merauke.
Merespon perkembangan dan kemajuan tersebut, Yogyakarta sebagai kota yang menjadi barometer perkembangan, pertumbuhan, dan kemajuan komunitas film pasca reformasi; berniat menjadi naungan komunitas film di seluruh Nusantara. Mengangkat tema “Satu Bangsa, Beragam Sinema” adalah tajuk yang ingin dibuktikan bahwa keberagaman sinema Indonesia itu ada, dan komunitas film dari seluruh nusantara adalah penjamin dan pelestari utama keberagaman itu.
Program yang digagas oleh Seksi Film Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan dikelola secara kolaboratif oleh beberapa organisasi perfilman DIY; Festival Komunitas Film Nusantara (FKFN) diajukan sebagai progam penyelenggaraan festival yang akan digelar di Yogyakarta pada tahun 2017. “Festival tersebut nantinya tidak hanya sekedar menjadi ajang pertemuan, ajang silaturahmi antar komunitas film dari seluruh Nusantara, tapi juga ajang untuk memproduksi sejarah kemunculan industri film di daerah yang lebih sehat dan beragam,” ucap Bambang K.M., Ketua FKFN 2017.
Selain itu, menurut Drs. Umar Priyono, M.Hum, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, FKFN 2017 juga mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Terciptanya Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai naungan komunitas film dari seluruh nusantara.
2. Terwujudnya pemerataan pengetahuan tentang film untuk seluruh komunitas film di seluruh nusantara.
3. Terorganisasinya visi nasional untuk membangun industri film di daerah yang lebih sehat dan beragam.
4. Turut menyukseskan visi pemerintah DIY sebagai pusat kebudayaan dan pariwisata terkemuka di Asia Tenggara.
Dalam pelaksanaan perdananya, FKFN 2017 memiliki target peserta sebanyak 100 peserta undangan dari komunitas, 100 mahasiswa, dan 50 masyarakat umum. Dengan target kurang lebih 250 orang, FKFN 2017 akan dilaksanakan di Societet Taman Budaya Yogyakarta sebagai tempat utama, dan beberapa tempat pendukung seperti aula Dinas Kebudayaan DIY, Malioboro, dan Candi Prambanan. Terdapat serangkain acara dan program FKFN 2017 yang telah disusun antara lain adalah pembukaan festival yang akan dilaksanakan pada hari pertama, Jumat, 25 November 2017 di Societet Taman Budaya Yogyakarta.
Pada hari kedua dan ketiga, 26-27 November 2017 FKFN 2017 akan melaksanakan acara inti yang meliputi pemutaran film-film dari perwakilan komunitas-komunitas film undangan. Selain itu terdapat rangkaian acara lain seperti Workshop untuk peserta, seminar publik, dan temu komunitas. Peserta juga akan melaksanakan praktik lapangan terkait workshop yang akan dilaksanan di sepanjang Jalan Malioboro.
Agenda terakhir FKFN 2017 tanggal 28 November 2017 adalah pemutaran film hasil workshop dan city tour ke Candi Prambanan.
Acara FKFN 2017 dibuka untuk umum pada agenda seminar publik dan pemutaran film.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Puspita Arum (089 630 705 603).
Salam Sinema!!!
Ikuti terus kegiatan Festival Komunitas Film Nusantara 2017 di:
@festkomfilmnus (Instagram)
@fkfilmnusantara (Twitter)
fkfn.web.id (website)
Sekretariat Festival Komunitas Film Nusantara (FKFN) 2017
Seksi Perfilman Dinas Kebudayaan DIY
Jl Cendana No. 11 Yogyakarta
Telp : (0274) 562628
Fax : (0274) 564945
www.jogjafilm.com
www.fkfn.web.id