Selfish
Setelah memperkenalkan single “The British Boys Alive” pada tanggal 13 Agustus 2015 yang lalu, Sundaypop Records kembali bekerjasama dengan Upper Room Music secara resmi merilis dan memperkenalkan single “Selfish” oleh band Good Morning Breakfast dengan format video live akustik “Hello Summer, Good Morning Breakfast!”.
Single yang ditulis oleh palpov kinski & ismet hafiz alim pada medio tahun 2009 ini pernah direkam dalam versi demo dan dirilis oleh beberapa netlabel sebelum akhirnya single “Selfish” direkam ulang pada awal tahun 2015 dengan formasi dan versi baru dengan berbagai alasan, yang salah satunya adalah karena file multi track lagu ini hilang.
Single ini menceritakan tentang the ideas of self centric, the world revolves around someone, Yaitu sebuah konsep egois tentang seseorang yang mementingkan diri sendiri tanpa memperdulikan orang-orang disekitarnya, kita harus belajar untuk selalu perduli dengan sekitarmu dan kehidupanmu. Jangan hanya mendekat karena sekedar ingin tahu atau karena tertarik, lalu pergi begitu saja. Lihatlah dengan hati dan pemikiranmu karena Sifat dan sikap egoismu tidak akan membantu menemukan keinginanmu, tapi justru akan membuatmu semakin jauh dari apa yang kamu inginkan.
Secara harfiah, definisi dari self-centered itu sendiri diartikan sebagai “a certain someone who only thinks about himself, his own needs and his own interests, or is actions or behaviors taken by someone that show a concern only for that person’s needs”.
Michael Dambrun dan Matthieu Ricard dalam bukunya, Self-Centeredness and Selflessness: A Theory of Self-Based Psychological Functioning and Its Consequences for Happiness, menulis bahwa definisi ‘self’ itu sendiri merupakan hasil dari konstruksi mental dan perwujudan dari berbagai konsepsi mengenai ‘diri’ yang lain, yang kemudian menciptakan struktur akan ‘diri’ itu sendiri. Self-Centered kemudian dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas psikologis yang dipengaruhi oleh konsepsi dari ‘aku’ dan ‘diri aku’ yang terlepas dari ‘aku’ dan ‘diri aku’ yang lainnya (eksistensialisme Nietzsche). Lebih jauh lagi, meminjam pandangan Thomas Hobbes mengenai human nature, bahwa manusia itu adalah manusia yang egosentris dan konfliktual, dimana antar individu hanya akan mementingkan dirinya sendiri, sehingga terjadilah kondisi anarkis, dan apabila mereka bekerja sama, maka kerja sama itu adalah demi kepentingan dirinya masing-masing.
Tapi ada kalanya kita sebagai individu manusia sewaktu – waktu membutuhkan “Me-Time” Yang dimaksud sebagai Me-Time adalah waktu untuk diri sendiri tanpa kehadiran orang lain, sehingga kita bisa beraktivitas sendirian (atau bahkan tidak melakukan apa-apa). Me Time juga bisa dikatakan sejenis waktu luang yang benar-benar dinikmati sendirian. Jenis aktivitasnya pun bisa bermacam-macam, tergantung dari mana kita merasa nyaman ataupun senang dan bahagia.. Me-Time bisa saja aktivitas kita saat melakukan hobi, seperti membaca buku,memasak, menulis blog, mendengarkan musik, menonton film, merenung atau hanya sekedar menonton acara TV di rumah sendirian. Mark Drummond, seorang psikolog yang menspesialisasi studinya dalam bidang personality disorder, memaparkan bahwa terkadang orang sering salah mengasumsikan tindakan self-centered dengan konsep me-time ini ataupun sebaliknya.
Video live akustik single “Selfish” yang akan dirilis oleh Sundaypop Records dan Upper Room Music ini bercerita tentang hal-hal mengenai self-centric, egoscentris dan konsep Me-Time tersebut. Perilisan video ini merupakan cara Good Morning Breakfast memperkenalkan single terbaru mereka, video akan dirilis pada hari Minggu 20 september 2015 pada jam 24.00 WIB dan bisa diakses di website upper room music melalui link ini dibawah ini:
Best Regards,
Sundaypop Records