Harapan Baru di Awal Musim Semi ala Vira Talisa
Secara harfiah, kata ‘ Primavera ’ yang diambil dari bahasa Italia ini berarti ‘musim semi.’ Salah satu musim, yang menurut Vira Talisa cocok untuk dianalogikan sebagai awal harapan baru yang tumbuh -seperti bunga yang mulai mekar setelah musim dingin berkepanjangan. Nuansa positif dan bercahaya yang ditawarkan oleh kehangatan musim semi menjadi alasan di balik penjudulan album full length pertamanya itu.
“Dari awal Saya mulai menggarap album ini, Saya bilang ke Dityo [Radityo Bramantyo -red], produsernya, Saya mau bikin album yang cerah, dari segi musik maupun pesan lewat liriknya.” cerita dara kelahiran Jakarta, 9 Agustus 1993 ini soal albumnya. “Entah ilham atau gimana, beberapa minggu setelah obrolan itu, kata ‘ Primavera’ ini lewat di kepala. Kebetulan ada lagunya Bruno Nicolai yang judulnya itu dan Saya suka banget.”
Primavera bagi Vira adalah perlambang hari yang baru. Hari yang dipenuhi harapan dan mimpi setelah ‘tertidur’ lama di musim dingin. Berisikan delapan track yang spesial dan sangat berwarna, album yang proses pengerjaannya dimulai sejak Oktober 2017 itu akan membawa Anda menikmati perjalanan menuju hari baru.
Di album ini, Anda bisa mendengarkan beragam genre yang berpadu satu. Mulai dari “Janji Wibawa” yang nuansa pop-nya sangat kental, “Primavera”dengan samba Indonesiana-nya hingga “For The Time Being” yang terinspirasi pop ‘60s ala Beach Boys dan “Matahari” dengan sentuhan beat waltz-nya. “Masing-masing lagu itu, punya warna sendiri. Jadi harus didengerin satu-satu untuk merasakan albumnya secara utuh.” katanya lagi.
Berbeda dengan EP pertamanya yang rilis pada Desember 2016, di Primavera , Vira menjajal kemampuannya merangkai lirik berbahasa Indonesia. Gadis yang piawai memainkan piano dan gitar ini mengaku lebih nyaman menggunakan bahasa Indonesia yang fleksibel. “Bahasa Inggris emang enak untuk story telling , tapi kosakatanya kurang banyak.” jelas musisi yang pernah menyabet penghargaan Best New Comer di ajang Anugerah Musik Indonesia 2016 ini.
Vira berharap, album ini akan mampu menemani pendengar musik dalam menikmati hidup mereka. “Saya pengennya yang dengerin musik ini bakal senang tanpa alasan. Se- simple itu.” kata musisi yang menciptakan sendiri karya-karyanya ini. “Lalu saat mereka dengerin liriknya, mereka bisa menemukan harapan, motivasi dan rasa syukur yang Saya selipkan di tiap lagu.”
Single pembuka, Primavera akan dirilis resmi pada 1Maret mendatang,di berbagai platform streaming digital.
Track by Track, and Their Stories
“Primavera”
Diplot sebagai single ke-3 dan lagu pembuka dari album, track ini akan terdengar cocok jika dimasukkan ke album LCLR [Lomba Cipta Lagu Remaja]. Nuansa ke-Indonesiaan era ‘70-’80 terdengar jelas di lagu yang seolah menjadi sapaan dari balik tirai yang kita buka tiap pagi -demi melihat matahari terbit. Seperti doa untuk awal yang lebih baik dalam menyambut chapter baru dalam hidup.
“Janji Wibawa”
Single pertama yang dirilis setahun lalu ini seperti mengajak kita untuk melepas dengki dan bitterness dari musim dingin. Nada ringannya seperti sebuah renungan untuk menjaga utuh mental dan fisik tetap sehat, hingga musim berikutnya.
“Through The Shades of Paradise”
Tembang bernuansa indie pop dengan progresi chord yang menarik ini seolah mengajak Anda untuk berlibur, keluar dari tempat gelap dan menuju tempat yang indah. Ditemani semilir angin dan deru ombak, yang akan menemani mencicipi ‘bayangan surgawi’ di bumi.
“He’s Got Me Singing Again”
Track yang diciptakan untuk sosok yang membuat Vira ‘bernyanyi’ lagi ini, turut menampilkan Bilal Indrajaya, musisi muda dengan karakter suara unik yang akan mengajak kita kembali ke masa lalu. Nuansanya old skool, ringan, segar dan menyenangkan. Lagu ini digambarkan sebagai sosok laki-laki yang tengah menyanyikan nada yang familiar dan mampu membuat kita sejenak melupakan resah yang ada.
“Bunga”
Setelah memasuki musim baru dan bertemu orang-orang yang mengubah hidup, track ini seolah menandakan bahwa bunga-bunga mulai bermekaran menyongsong musim semi yang sudah resmi datang. Track up beat bernuansa funk yang akan membuat bahu bergerak ini seperti teman yang selalu mewarnai hari-hari.
“Down in Vieux Cannes”
Single bernuansa bossanova ini diplot sebagai single ke-dua yang telah dirilis beberapa bulan lalu. Menceritakan tentang ketakutan seseorang saat harus memulai hidup baru. Nadanya menyenangkan sekaligus menenangkan, seolah mengingatkan, semua yang kita tunggu akan datang seiring berjalannya waktu.
“For The Time Being”
Terinspirasi dari cerianya nuansa pop Beach Boys yang mengayun, track ini semacam jadi rangkuman dari perjalanan yang harus dijalani demi pelajaran baru. Jalan yang tidak melulu indah, tapi jika kita tetap semangat dan berpegangan pada kebaikan yang tersisa, bahkan musim dingin akan mencair dan bunga bermunculan.
“Matahari”
Seperti lembutnya mentari yang menemani langkah menjalani hari, track bernuansa waltz ini mengajak kita untuk terus berjalan. Melewati indah dan pahitnya hidup. Progresi nadanya menenangkan, seolah berkata ‘masa pasti berganti, tapi matahari akan selalu ada walau ia muncul lewat rembulan.
——–
All songs
Composer: Vira Talisa & Raditya Bramantyo Lyrics: Vira Talisa
Producer: Raditya Bramantyo
Mixing: Romain Baousson
Mastering: Damien Tillaut
Drums: Fariz Rosoel
Guitars: Ricardo Taufano & Frank Navayo
Bass: Raditya Bramantyo
Keys: Aryo Pradana
Recorded in Sum It! Studio, Panhead Studio, Forward Production & Bochirad Studio, Jakarta, Indonesia
Contact
Management: viratalisamusic@gmail.com
Booking Contact: +62 812 9099 9016 (Ayu)
https://www.instagram.com/viratalisa/
https://www.facebook.com/viratalisa/