MAHABHARATA PART 3: KURUSETRA WAR
Proyek Mahabharata adalah kerja internasional pan-Asia oleh Hiroshi Koike Bridge Project (Tokyo, Jepang) dengan Direktur Artistik Hiroshi Koike. Proyek ini merupakan proyek berdurasi delapan tahun, yang dimulai sejak 2013 sampai dengan 2020. Setelah berproses di Kamboja (Mahabharata Part 1), India (Mahabharata Part 2), dan Jepang (Mahabharata Part 2.5), pada tahun 2016 ini, Mahabharata Part 3 melakukan prosesnya di Indonesia, tepatnya di kota Yogyakarta. Sebanyak lima orang aktor/penari asal Indonesia turut terlibat dalam proses tersebut bersama aktor/penari asal Jepang, Malaysia, dan Filipina.
Epos Mahabharata telah dikenal di seluruh kawasan Asia dan mengandung esensi terpenting dari filosofi dan sensibilitas Asia yang menunjukkan jalan hidup di mana manusia bersama-sama melawan ketakutan dan sikap meremehkan terhadap sesama. Sejak lama, Asia telah terhubung dengan dunia melalui Jalur Sutera dan membangun identitasnya lewat integrasi mutual kebudayaan. Terinspirasi dengan sejarah tersebut, proyek antarbudaya Mahabharata bermaksud untuk menemukan cara pandang yang segar atas masa lalu dan pada saat yang sama menemukan kembali apa yang sedang dibagi oleh kebudayaan-kebudayaan tersebut satu sama lain dan secara komprehensif menciptakan kisah tentang manusia, bukan kisah Dewa-dewa.
Kisah ini berawal dari pertikaian antara dua keluarga keturunan Dewata yang bersepupu, Pandawa dan Kurawa. Mahabharata Part 3 berada pada titik di mana konflik yang berkepanjangan mencapai puncaknya, sehingga perang sudah tak terhindarkan. Melampaui waktu, melintasi negara-negara dan agama-agama, cerita ini telah disampaikan. Untuk kita yang hidup hari ini, ia mempertanyakan: “Apakah manusia?”
Menggabungkan sesuatu yang abstrak dengan yang konkrit, membuat pertunjukan ini lebih komprehensif. Saga peperangan dan konflik diciptakan secara abstrak, dibentangkan oleh Hiroshi Koike melalui lanskap visual yang mempesona dan bahasa ekspresi yang universal, tercipta melalui gerakan tubuh yang kuat dan tepat, menjelajahi gerak tubuh khas Asia dengan keanggunannya yang khas. Hiroshi Koike menciptakan teater dengan mempertentangkan tarian konvensional dan teater tubuh dengan tujuan untuk membawa gerakan tubuh manusia yang paling dasar dan esensial ke atas panggung melalui kekuatan imajinasi yang tercipta dari tubuh-tubuh dengan latar belakang disiplin dan kebudayaan yang berbeda.
Mahabharata Part 3 diciptakan di indonesia dengan latar belakang kultural yang subur melalui kolaborasi dengan seniman-seniman dari Jepang, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Pertemuan seniman antar Asia tersebut semakin memperkaya karya pertunjukan ini, mengembangkan lebih jauh lagi gerakan pan-Asia guna menghadirkan jalan alternatif di tengah dominasi cara hidup dan pemikiran Barat, juga cara membaca dan menghadapi beragam masalah yang tercipta oleh perebutan kekuasaan yang terjadi di dunia. Proyek ini adalah tantangan untuk menjembatani kesenian dengan dunia melalui aktifitas seni.
Pertunjukan Mahabharata Part 3 di Indonesia diwujudkan atas kerjasama Hiroshi Koike Bridge Project dengan Yayasan Kelola dan Teater Garasi/Garasi Performance Institute, serta didukung oleh Asia Center-The Japan Foundation dan Dewan Kesenian Jakarta. Pertunjukan ini akan dilangsungkan di Societet Militer – Taman Budaya Yogyakarta pada 24-25 September, serta di Graha Bhakti Budaya – Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 28-29 September 2016.