Pameran Tunggal Bersama
Keompok SEKILAS
“Alone, Together”
Pada tanggal 05 September 2015 –jam 19.30, akan dilaksanakan pembukaan pameran seni rupa karya-karya perupa muda yang bergabung dalam kelompok SEKILAS di Taman Budaya Yogyakarta. Pameran tersebut akan diresmikan oleh seorang kritikus seni, kurator dan juga pengajar seni yang sudah tak asing lagi dalam dunia seni rupa; Soewarno Wisetrotomo. Dan, akan berlangsung sampai tanggal 09 September 2015.
Dalam pameran yang berjudul “Alone, Together” ini, pameran seperti yang telah disinggung sebelumnya –merupakan suatu pameran besar tunggal bersama. Artinya, masing-masing seniman anggota SEKILAS mempresentasikan sebuah pameran tunggal, secara bersamaan, di tempat yang sama dan dalam satu momen waktu yang sama pula. Kurang lebihnya ada tiga puluh seniman dengan pameran tunggalnya, dimana masing-masing seniman akan menyuguhkan karya-karya dengan konsep mereka masing-masing.
Pameran Seni Rupa Tunggal Bersama dari kelompok SEKILAS dengan judul “Alone, Together” ini bertujuan menjadi ajang unjuk kreatifitas dari para pesertanya, dimana memang sudah menjadi kewajiban para seniman untuk terus meng-update karya-karya seninya, baik itu dalam hal penciptaan maupun penyajian kepada masyarakat secara umum.
Di sisi lain, sebagian besar seniman-seniman anggota SEKILAS, di bulan-bulan tahun ini merupakan para mahasiswa semester akhir Institut Seni Indonesia Yogyakarta dimana kesempatan untuk bertatap muka satu sama lain sudah terbilang cukup jarang, dan acara pameran besar Tunggal Bersama ini akan menjadi bukti ke-eratan komunikasi di antara mereka yang masih terjalin dalam dunia seni. Tidak hanya itu, pameran-pameran berikutnya dengan tema-tema segar dari para peserta kelompok ini akan menjadi saksi bahwa persahabatan dan tali persaudaraan antar seniman yang bernaung dalam kelompok SEKILAS ini akan tetap kokoh, meskipun status sebagai mahasiswa yang hidup dalam satu atap akademik akan segera mereka tanggalkan.
Posisi sebagai mahasiswa semester akhir itu pun menjadi poin tersendiri bagi kelompok tersebut untuk diperhatikan melalui karya-karyanya yang sudah bisa dibilang matang dalam aspek visual maupun konsep yang ingin mereka sampaikan kepada masyarakat luas sebagai penikmat.
Di sisi lain, pameran besar ini bisa menjadi wahana apresiasi masyarakat terhadap seni rupa. Kota Yogyakarta yang menjadi titik terpenting perkembangan dan masa depan seni rupa Indonesia tentunya sangat membutuhkan wahana-wahana apresiasi seni yang beragam. Dan salah satu keistimewaan pameran besar ini adalah adanya pameran-pameran tunggal di dalamnya. Yang mana tidak hanya menunjukkan kekayaan narasi visual yang disampaikan oleh masing-masing seniman yang berpartisipasi di dalamnya, namun juga akan memperkaya objek apresiasi bagi penikmat pada umumnya. Dalam satu pameran bersama, mereka –para penikmat seni rupa, akan menjumpai pameran tunggal-pameran tunggal yang sangat beragam di dalamnya, dengan visualisasi dan konsep karya yang tentunya sangat beragam pula.
Bak sayur tanpa garam, begitulah pameran seni rupa tanpa adanya diskusi yang melengkapinya. Untuk itu, pada tanggal 06 September 2015 tepatnya pukul 14.30 WIB akan diselenggarakan diskusi seputar dunia seni rupa untuk seniman, kolektor, kritikus, kurator, mahasiswa seni maupun masyarakat umum. Diskusi ini sendiri akan diisi oleh Mikke Susanto (kurator koleksi Istana Merdeka Yogyakarta, kurator, penulis seni, dosen ISI Yogyakarta), Andre Tanama (Seniman, dosen ISI Yogyakarta), dan Tita Rubi (Seniman).
Selain itu, untuk menyemarakkan dibukanya pemeran besar ini akan tampil beberapa pertunjukkan seni, diantaranya: Brem Etnic, Relung, Kopi Basi, Kopi Luewak, Half Eleven pm, Recycle Bicycle.
Pameran Tunggal Bersama SEKILAS
“Alone, Together”
Seniman: Arif Fidiatmoko Gedhek, Cahyo Peyok Nugroho, Irwan Avianto, Bambang Nurdiansyah, M. Alifan Akbar, M. Dzulfikar Rizky, Eric Pradana, Meitika Candra L., Camelia Mitasari H., Ika Sir’ana, Lisa Bonet, Fanny Octavia S., Dyah Ayu Santika Dewi, Rara Kuastra, Ayu Desianti, Prima Yoga Sogik, Catur Widodo, Tejo Purnomo, Nandi Yoga Naruba, Richard Nixon T., Y. Ferdinand Yudhistira, Rochmadi Fadjar T., Marsudianto Kebo, Wahyudi Peyek, Pande Gotha Antasena, Apriyanto Sadewo, M. Hudatullah, Ary Kurniawan.
Penulis: Yosep Arizal L.
Pameran dibuka oleh: Soewarno Wisetrotomo
Pertunjukkan seni oleh: Brem Etnic, Relung, Kopi Basi, Kopi Luewak, Half Eleven pm, Recycle Bicycle.
Diskusi Seni : 6 September 2015 jam 14.30 WIB
Mikke Susanto, Andre Tanama, Tita Rubi
Waktu : 05-09 september 2015
Pembukaan tanggal 05 September jam 19.30 WIB
Jam kunjung hari-hari biasa: 09.00-20.00 WIB
Tempat : Taman Budaya Yogyakarta