Peluncuran laBunyi dan Berisik.id
Kami percaya remaja dan anak muda Indonesia memiliki banyak potensi dan bisa memberikan kontribusi kepada orang lain. Anak muda yang kami temui memiliki beragam latar belakang, potensi dan cita-cita. Kami mengenal beragam remaja dan anak muda melalui berbagai program yang kami buat sejak tahun 2006. Program-program tersebut melibatkan remaja dan anak muda dengan aneka media audio visual sebagai alat belajar untuk mengenali potensi diri dan lingkungan sekitarnya. Mereka sendiri yang mencari media apa yang paling pas untuk mereka gunakan, media yang mereka tahu dan suka seperti musik, gambar, komik, tulisan, video atau campuran di antaranya.
Apapun medium yang dipakai, ada lima prinsip yang menjadi acuan kami dalam menemani remaja dan anak muda. Prinsip tersebut adalah pengalaman dekat, penting genting, tujuan, sikap dan bebas merdeka. Kelima prinsip tersebut kami terapkan untuk laBunyi. Nama laBunyi diambil dari akronim kata “Laboratorium” dan “Bunyi”. Laboratorium yang dimaksudkan adalah ruang untuk bereksperimen, sedangkan bunyi adalah untuk mewakili banyak hal yang didengar di sekitar kita, termasuk musik sebagai rangkaian nada. LaBunyi ruang proses anak muda untuk mengekspresikan kegelisahan dan potensi mereka lewat medium musik dengan metode kolaboratif.
Salah satu syarat untuk menjadi bagian dari laBunyi adalah berani berproses bersama. Ada Kampung Halaman, JR Youthcoop, peserta, mentor dan semua kolaborator bersama-sama menuangkan ide, meramu bersama dalam menentukan proses pengkaryaan. Semua yang terlibat saling belajar dengan bertatap muka, ngobrol serta melakukan percobaan bersama dengan banyak orang yang relevan dengan proses pengkaryaan musik. “Bermusik itu tidak hanya cukup bisa nyanyi dan main alat, tapi butuh srawung dan paham proses bagaimana bikin karya,” kata Farid Stevy.
April 2015, Yayasan Kampung Halaman beserta JR Youthcoop mulai mencari siapa musisi yang bersedia menjadi mentor dalam bermusik. Kriterianya adalah musisi dengan berpengalaman proses produksi musik, memiliki visi yang sama dalam melihat anak muda dan berani belajar bersama. LaBunyi dibuat secara kolaboratif antara Kampung Halaman, Jalan Remaja Youth Coop, mentor dan musisi muda dengan dukungan dari Jogja Audio School (JAS). Mereka adalah Farid Stevy Asta (FSTVLST), Momo (CAPTAIN JACK) dan Gracye Soba (Audio Engineer/ Pengajar Jogja Audio School). Sejak Mei 2015, proses dialog mulai dibangun antara KH, JR Youth Coop, mentor dan JAS. Keterlibatan semua pihak menjadi nafas dengan semangat saling memberdayakan.
Peserta laBunyi terpilih, Band Opatua dan Solois Hasbiandi adalah perwakilan dari anak muda Indonesia yang memakai medium musik untuk berekspresi. Mereka terpilih dari 7 musisi muda yang mengirimkan demo musik kemudian mempresentasikannya kepada Kampung Halaman dan mentor pada Agustus 2015. Kedua peserta ini kemudian berproses bersama dengan mentor dan mengikuti serangkaian workshop dan sharing seperti workshop penulisan lirik, audio, proses pengkaryaan, workshop branding dan distribusi, belajar media sosial, media cetak dan radio sampai proses recording.
Banyak hal yang kemudian dipelajari bersama selama satu tahun ini, diantaranya adalah menemukan orang-orang dengan visi dan passion yang sama di laBunyi. “LaBunyi ini adalah ide yang sangat menarik, nantinya bukan hanya teman-teman musisi pemula yang belajar, tetapi aku juga belajar kepada mereka”, ucap Momo. “Manfaatnya banyak, salah satunya, kolaborasi dengan banyak orang itu mengajarkan bahwa menggabungkan berbagai macam ego itu tidak gampang, dan ketika hasilnya jadi, itu menjadi sesuatu yang keren,” ucap Hasbiandi.
Dalam 10 Tahun Kampung Halaman, metode kolaboratif dan penggunaan media untuk reproduksi pesan sesuai perspektif anak muda adalah dua kunci penting kerja kami selama ini. Hal penting lainnya adalah anak muda merupakan rekan kerja yang setara. laBUnyi #1 ini menghasilkan 3 Karya lagu dari Opatua, Hasbiandi dan kolaborasi peserta bersama mentor (Farid Stevy, Momo dan Grayce Soba), Video Proses dan Catatan Proses.
Di usia ini pula, dorongan untuk bisa memperkuat peran remaja dan anak muda di komunitasnya masing-masing melalui beragam media berbasis komunitas yang dilakukan secara kolaborasi semakin besar. Selain laBunyi, selama 10 tahun berkegiatan, Kampung Halaman merasakan bahwa remaja adalah mitra setara untuk berkarya. Oleh karenanya website baru Kampung Halaman, www.berisik.id kami buat sebagai ruang untuk remaja pembelajar yang senang berkolaborasi dan menghargai kesetaraan dengan berkarya.
Tentang Kampung Halaman
Kampung Halaman adalah organisasi nirlaba yang berdiri pada tahun 2006, bertujuan untuk memperkuat peran remaja dan anak muda di komunitasnya masing-masing melalui program pendidikan popular berbasis media komunitas yang dilakukan secara kolaboratif. Kampung Halaman berbasis di Yogyakarta, bekerja sama dengan beragam rekan di seluruh Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Rachma Safitri, Direktur Eksekutif Yayasan Kampung Halaman,
Telepon:,+62-821-3292-1342, Email: fitri@kampunghalaman.org