Post-Rock Fest YK Berbagi Kesenduan Di Hari Kasih Sayang
Seperti yang kita ketahui, hari Valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari sering menjadi momen istimewa untuk berbagi kasih sayang kepada pasangan tercinta. Terlepas dari kontroversi pemaknaan hari kasih sayang, tidak ada salahnya juga untuk merayakan Valentine dengan sebuah event musikal. Akan tetapi, berbanding terbalik dengan pemaknaaan Valentine yang sarat dengan cinta dan kasih sayang, organizer musik YK Booking dan Relamati Records malah menggelar sebuah pesta kesenduan.
Ya, event musik yang mereka gelar kali ini beraroma kesedihan dengan mengajak 4 band Yogyakarta yang dekat dengan irama musik Post-Rock. Post-Rock sendiri istilahnya di ciptakan pertama kali oleh Simon Reynolds ketika sedang mereview album Bark Psychosis – Hex di tahun 1994, dimana Simon mendefinisikan Post-Rock sebagai “sebuah bentuk eksperimentasi dari musik Rock yang ditandai dengan penggunaan instrumen musik Rock terutama untuk mengeksplorasi timbre dan tekstur daripada struktur lagu, akord atau riff.” Pada perjalanan waktu selanjutnya musik ini berkembang lebih jauh dengan memasukkan banyak unsur musik lain ke dalamnya.
Di acara Post-Rock Fest YK ini terdapat 4 band Yogyakarta yang memainkan musik Post-Rock dengan unsur-unsur musik lain yang saling berkelindan sehingga membentuk sebuah identitas yang berbeda diantara ke-empat-nya. Band pertama ada Dirtylight yang telah merilis album Anxiety of Human Kind format CDR secara mandiri di tahun 2016. Mengusung konsep instrumental Post-Rock yang dibalut dengan kejelimetan Math Rock dan penggunaan synthesizer membuat band ini sering dianggap sebagai Yogyakarta’s answer to Japan’s TOE.
Sementara itu Niskala juga memainkan jenis musik instrumental yang sudah tidak asing lagi di skena musik Yogyakarta dan sekitarnya terutama setelah single mereka Legacy Of The Moon dirilis 2016 lalu. Band yang juga digawangi oleh drummer FSTVLST ini sedang menyiapkan materi untuk album penuhnya sementara single kedua berjudul Alana yang November lalu telah dirilis melalui akun YouTube.
B.U.K.T.U yang baru saja merilis album Mengeja Gejala Menjaga Dendam ini adalah sebuah proyek baru yang berisi beberapa personel band Jogja diantaranya Sungai, Rupagangga, Afapika dan Summerchild. Band yang enggan memberi judul di tiap lagu tapi selalu menjelaskan tentang apa karya yang baru saja disajikan ini memadukan Post-Rock dengan Noise yang berasal dari synthesizer yang dimainkan oleh Bodhi yang juga merapalkan spoken words.
Terakhir ada LKTDOV yang pada dasarnya adalah sebuah kolektif HardcorePunk yang bermain musik Post-Rock dengan elemen Skramz/90’s Screamo. Band ini juga akan merilis single baru berjudul Behold, A Shattered Enchantment melalui laman www.soundcloud.com/relamatirecords tepat di tanggal 14 Februari 2018 (lagu terlampir di attachment). Single ini menjadi bagian dari album piringan hitam 7” yang rencananya akan dirilis 21 April 2018 dan sudah bisa dipesan secara pre-order melalui email: relamatirecords@gmail.com
Acara dengan harga tiket masuk Rp. 10.000 ini akan digelar pada 14 Februari 2018 mulai pukul 19.00 – 23.00 WIB bertempat di Barcode Kitchen and Bar, Jalan Robert Wolter Monginsidi no. 23, Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Relamati Records
(Indra Menus)
CP: Indra Menus – 085729732198