Sajama Cut Merilis Single “Payudara (Bijaksana Beriman)” dan mini-album Untuk Merayakan Satu Tahun Album GODSIGMA
Legenda indie rock asal Jakarta, Sajama Cut, akan merilis single terbaru pada tanggal 16 Oktober 2021, tepat satu tahun setelah album kelima mereka, GODSIGMA, dirilis. Berjudul “Payudara (Bijaksana Beriman)”, single ini berasal dari hasil sesi rekaman yang sama dengan GODSIGMA, album yang banyak menuai pujian, dan mendapat predikat salah satu album terbaik 2020 dari berbagai media.
Dengan judul yang menohok, mudah untuk berasumsi bahwa single terbaru Sajama Cut ini akan berisi lirik erotis. Tetapi lagu ini sendiri mengangkat tentang victim blaming yang marak terjadi di Indonesia. Pandangan pelaku terhadap kata “payudara” yang selalu dalam konteks seksual digambarkan dalam lagu, secara berulang diutarakan layaknya pemikiran mereka yang tidak dapat lepas darinya.
“Lagunya diambil dari sudut pandang tipikal orang munafik yang suka melecehkan dan merendahkan wanita, namun merasa berhak mengatur cara hidup (wanita). Sexist, bahkan misogynistic, suka melarang wanita tampil begini-begitu, karena dia bisa melihat wanita hanya dari sudut pandang sempit dia,” jelas Marcel Thee, sang frontman, yang menganggap Indonesia sudah di taraf mengkhawatirkan untuk urusan pelecehan seksual.
“Judulnya itu sendiri sebenarnya mengarah ke penghakiman dan persepsi,” tambah Marcel. “Kata ‘payudara’ sendiri kan tidak ada konotasi porno, kecuali dari pandangan orang yang ironisnya tidak bisa melihatnya sebagai apapun kecuali objek seksual.”
Lagu ini akan dirilis lengkap dengan video musiknya, yang disutradarai oleh Nitya Putrini. “Kita yakin 100% bahwa video ini perlu dibuat oleh seniman perempuan, dengan sudut pandang yang lebih nyata dibandingkan kacamata saya dan anggota Sajama Cut lainnya, yang semuanya pria.”
Video musik tersebut disertai dengan kutipan dari Okke Oscar, aktivis hak asasi wanita yang sempat aktif bersama Never Okay Project, inisiatif yang berdedikasi melawan kekerasan seksual. Kutipan sang pendiri proyek diharapkan bisa memberi pesan yang memfigura lagu tersebut ke dalam konteks yang dimaksud.
“Lagu-lagu kita cukup jarang yang ada pesan, dan ini isu yang cukup berat jadi saya mau memastikan bisa memberi konteks yang jelas, kuat, dan seharfiah mungkin” ujar Marcel sebagai alasan untuk meminta bantuan Okke.
Berdurasi hampir 6 menit, balutan gitar dan drum yang berulang langsung menggaung dari detik awal single ini. “Oh, melamun lagi karena kau payudara / Karena kau payudara,” liriknya berbunyi dari sudut pandang si munafik. Dalam satu waktu pun ia disebut secara terang-terangan sebagai si “penyamun” tidak tahu malu; perampas hak perempuan untuk hidup dengan damai.
Bagi Sajama Cut, munafik seperti ini ternyata senang bertindak sok alim. Ia merasa perbuatannya tidak masalah karena ia berdoa setiap saat. “Oh kau beringas/ Lalu kau bertapa,” liriknya berujar tentang sang pelaku, kini dari sudut pandang Marcel, Dion Panlima Reza (gitaris), dan Arta Kurnia Putra (bassist) sebagai lini terbaru Sajama Cut.
Dan bukan Sajama Cut kalau liriknya tidak sarkastik dan raungan instrumentalnya tidak memberikan (ironisnya) klimaks emosional kepada pendengar. “‘Semua sementara’ / Bahagia bersandang / Menikah adalah surga / menikah adalah keluargaku,” Marcel bernyanyi di penghujung lagu.
Sebagai buah lahir rekaman yang sama dengan GODSIGMA, Marcel merasa bahwa single ini butuh ruang sendiri. “Tadinya memang direncanakan masuk album, tapi kita menghindari lagu ini jadi ‘heboh’ sendiri karena judulnya. Dan dalam konteks album, susah ada ruang untuk menjelaskannya dengan benar.”
“Payudara (Bijaksana Beriman)” akan dirilis di semua kanal digital pada tanggal 16 Oktober 2021.
Versi fisik pun akan dirilis secara eksklusif dan terbatas dalam bentuk kaset oleh Orange Cliff Records dan dalam format EP digital oleh platform musik digital The Store-Front.
EP yang dimaksud akan berisi single serta sejumlah live demo dan voicenote mentah lagu-lagu yang sudah muncul di GODSIGMA.
Tracklist “Payudara EP”
(Orange Cliff Records/The Storefront)
1. Payudara (Bijaksana Beriman)
2. Kesadaran/Pemberian Dana/Gempa Bumi/Panasea (Live Demo 2017)
3. Lautan yang Memeluk Cermin (Live Demo 2017)
4. Adegan Ranjang 1981 ❤ 1982” (Live Demo 2017)
5. Menggenggam Dunia” (Live Demo, 2017)
6. Tekstur Kulit Wanita Kaya Raya” (iPhone voicenote, 2015)
7. Adegan Ranjang 1981 ❤ 1982” (iPhone voicenote, 2015)
8. “Terbaring Di Pundak Pesawat, Termakan Api, Terlentang, Tersenyum” (Live Demo, 2017).
—
Kata mereka tentang GODSIGMA
“Godsigma” dari Sajama Cut kembali menegaskan nama Marcel Thee sebagai salah satu penulis lagu dan lirik terbaik di liganya.
-Jurnal Ruang
“Sajama Cut, veteran kancah indie rock di Jakarta, sering disebut salah satu yang terbaik sebagai perwakilan genrenya. GODSIGMA adalah pembuktian, bahwa puja-puji tersebut tidak berlebihan.”
-Vice
“Godsigma, tentu saja masuk dalam daftar 10 besar album lokal terbaik tahun 2020 versi saya.”
-Popharini
“Tidak perlu waktu lama dan pendalaman yang tajam untuk menyukai dan menjadikan mereka panutan musik.”
-Guerrilla Records
“GODSIGMA is easily Sajama Cut’s best album to date. All killer no filler type of thing. Salah satu rilisan lokal terbaik untuk tahun ini.”
-Arena Experience
“Tidak bisa dipungkiri sungguh edan album ini. Tak sabar pandemi berakhir, dan Godsigma berkumandang secara live hingga kuping terkilir. “
-Koloni Gigs
“Benar, pergantian kulit mereka—secara musikal—dalam tiap koleksi bukanlah hal yang mudah dicerna, tetapi tutur bahasa Indonesia nyentrik yang digunakan dalam album nomor lima ini menjadi gerbang yang seolah memberikan sambutan paling ramah.”
-Suaka Suara
”That they took these tropes and still ended up with a new, hip-shaking album is a minor miracle.”
-The Jakarta Post
“…their most thematic and coherent album. A display of maturity in both songwriting and production.”
-Anindito A.R, Orange Cliff Records
“Singkat, padat, penuh memori.”
-Rendi P., Lamunai Records
—
Sajama Cut adalah
Marcel Thee (vokalis)
Dion Panlima Reza (gitar)
Arta Kurnia (bass)
Tentang Sajama Cut
Sajama Cut terbentuk pada tahun 1999 di Jakarta, Indonesia dan dikenal sebagai salah satu band yang meledak pada era musik independen awal 2000-an. Mereka telah merilis 5 album, sejumlah mini album yang banyak mendapatkan pujian dari khalayak dan kritikus musik dalam dan luar negeri, serta berpartisipasi di beberapa soundtrack dan album kompilasi, termasuk di antaranya film Janji Joni dan juga JKT: SKRG yang legendaris. Single mereka, “Less Afraid,” “Fallen Japanese,” “Alibi,” “Painting/Paintings”, dan “Fatamorgana” menembus posisi pertama di beberapa chart di radio.
Sajama Cut telah menerima banyak liputan dan apresiasi dari publikasi seperti Rolling Stone, HAI, Nylon, Esquire, Trax, FHM, The Jakarta Post, dsb. Mereka juga telah tampil di beberapa siaran langsung di TV seperti Indonesian Morning Show, beberapa acara di MTV Indonesia, Radio Show, dsb.
Sajama Cut telah bekerja dengan beberapa musisi dan videografer dari Amerika Serikat, Inggris, Luxembourg, Jerman, Singapura, Jepang, Norwegia, Swedia, Belanda dan sebagainya.
Sajama Cut telah tampil di banyak konser, di antaranya dengan band-band kelas dunia seperti Asobi Seksu, MGMT, The Whitest Boy Alive, Ruins Alone, Ken Stringfellow, The Radio Dept., Sore, White Shoes and the Couples Company dan The Brandals.
Band ini terkenal karena keaktifannya dalam berkolaborasi dengan artis-artis kontemporer baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk di antaranya Broken Machine Films, Ika Vantiani, Anggun Priambodo, Katherine Karnadi, dan banyak lagi.
Album terakhir mereka, GODSIGMA, dirilis pada bulan Oktober 2020 dan dengan cepat digadang-gadang sebagai album terbaik mereka sejauh ini dan salah satu album terbaik tahun 2020 oleh media online lokal.
http://facebook.com/sajamacut
http://twitter.com/sajama_cut
http://instagram.com/sajama_cut
http://sajamacut.band
https://open.spotify.com/artist/33lCWREMjKEXJHUMbSkZle?si=5UYTaCbZQxWPpCvYnRht1Q
https://www.youtube.com/user/sajamacutofficial
Media Relations: Robby Wahyudi Onggo
0813-8192-0763
sajamacutband@gmail.com