Menjelajah Mimpi Sureal Sarita Fraya lewat Sleep Talking
Sarita Fraya sudah pulang ke dunia musik dan dia tidak akan pergi ke mana-mana, setidaknya
dalam waktu dekat. “Sleep Talking” menjadi penegasnya. Ini merupakan single kedua yang dirilis
Fraya pada 2020 setelah “Forever More”.
Ada dua perbedaan mencolok antara “Forever More” dan “Sleep Talking”. Jika dalam “Forever
More”, gitar akustik menjadi instrumen utama, dalam “Sleep Talking” yang Fraya tonjolkan
adalah piano. Lalu, jika dalam “Forever More” Fraya berbicara soal anak-anaknya, lewat “Sleep
Talking” dia menyampaikan sebuah perasaan spesifik dari masa lalu.
Meski begitu, bagi Fraya sendiri, perasaan itu tidak dia ceritakan dengan gamblang di syair lagu.
Perasaan tersebut dia tuturkan dengan mood yang diciptakan lewat tuts piano. Judul “Sleep
Talking” pun dia pilih karena frasa itu menggambarkan suasana lagu yang kelam nan sureal.
Dengungan synthesizer atmosferik menjadi pembuka dalam “Sleep Talking” sebelum dentingan
piano mengambil alih. Setelahnya, kita akan dibawa ke alam mimpi. Lewat progresi nada yang
sulit diprediksi, Fraya seperti mengombang-ambingkan pendengarnya.
Di “Sleep Talking”, vokal terpenting Fraya terletak di bagian akhir, ketika suaranya menjadi
instrumen tambahan. Getaran-getaran yang ada di suara Fraya membuat alunan piano yang
dimainkan oleh Victor Pradipta menjadi semakin tebal dan kaya.
Namun, meski bukan jadi senjata utama, syair lagu “Sleep Talking” ini bisa juga sedikit
menggambarkan apa yang ingin Fraya sampaikan. Ini adalah cerita dari masa lalu, cerita yang
plotnya saat ini sudah disamarkan oleh belukar waktu.
“When you are here with me, who need a sanity?” gumam Fraya dalam verse pertama lagu.
Sederhana, tetapi dari situ semua dijelaskan. Kewarasan bukan sesuatu yang akan Anda
temukan di “Sleep Talking”.
Lagu “Sleep Talking” dirilis pada 7 November 2020 dan bisa didengarkan di berbagai layanan
streaming, mulai dari Spotify, Apple Music, iTunes, Google Play, Deezer, Medianet, iHeart
Radio, hingga Napster.