Aksi Sophie Umumkan EP Terbaru
Banyak hal terjadi dan terekam dalam ingatan selama kurun waktu 2013 sampai dengan 2015. Dari isu-isu pencitraan para tokoh dikalangan elit politik, aplikasi BBM untuk Android dan iPhone resmi dirilis, pemimpin pejuang antiapartheid Nelson Mandela meninggal dunia pada usia 95 tahun, ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar tertangkap basah menerima suap yang gaungnya menyebar sampai ke manca negara bahkan situs ABC News dan The New York Times ikut memberitakan kasus tersebut, topan Haiyan menerjang Filipina mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia, kamus besar bahasa Inggris Oxford menambahkan kata “selfie” yang artinya mengambil foto dirinya sendiri hingga GodBless yang telah berkiprah selama 42 tahun menggelar konser tunggalnya.
Diantara beberapa kejadian penting selama kurun waktu itu, trio asal Bandung menunjukan reaksinya dengan Aksi Sophie. Sibuk menunjukan reaksinya terhadap aksi-aksi yang telah terjadi dilingkungan mereka, dan disaat yang sama Aksi Sophie juga mematangkan lagu-lagu baru, sambil menyimak dan menyerap kejadian-kejadian yang terjadi yang sempat terekam dalam benak. 2015 bagi gitaris Bob, bassist merangkap vokalis Gono dan drummer Jo, adalah waktu yang tepat untuk beraksi.
Lebih agresif, lebih cepat, berisik dan beringas dari sebelumnya. Setelah kumpulan single yang dirangkum dalam KONSPIRASI DIDALAM RUANG TENGAH pada 2014, Aksi Sophie kembali dengan LULLABY SONG sebagai EP terbarunya. Pemilihan tajuk Lullaby Song sendiri selain terlihat manis dan bagus secara estetika juga ingin memperlihatkan selalu ada pergesekan, perlawanan, ketidak senonohan dan kesuraman dibalik sebuah keindahan, seperti halnya sebuah mimpi buruk dalam tidur yang nyenyak.
Lullaby Song diisi dengan sejumlah karya yang diantaranya berjudul “Fade Away”, “Pray”, “Silent Picture/Tell Me” “Wandi” dan beberapa karya yang telah tertuang di Konspirasi Didalam Ruang Tengah yang telah direkam ulang yaitu “Dewa Dewi Negara”, “Detik” dan “Etos kerja, Tradisi, Budaya dan Ideologi”.
Merangkap sebagai produser rekaman, Aksi Sophie berjanji bahwa album ini akan menerobos masuk ke sepasang telinga pendengarnya dan membawa ke dunia yang belum dikenal, sekaligus mengajak pendengarnya untuk mendeskripsikan dengan caranya masing-masing apa yang telah masuk kedalam telinga dan merasuki alam fikir para pendengar.
Karakter, mood dan pengetahuan para musisi di Aksi Sophie yang menjadi warna musik Aksi Sophie di album mini ini, Aksi Sophie tidak memproklamirkan diri mereka sebagai band anu, membawakan genre anu, mesti anu dan anu anu lainnya.
Sementara dari lirik, Aksi Sophie bergelut dengan hal hal vertikal dan horizontal, paradigma, berhalusinasi, sinestesia dan kata-kata tanpa makna yang ditulis karena mendadak terlintas.
Sebagai contoh dalam lagu WANDI menceritakan seorang bocah pelajar yang pintar dan dia bekerja keras untuk mengejar prestasinya, ternyata bukan hari esok yang indah yang dia dapatkan sebagai reward tapi Wandi meninggal bunuh diri akibat korban administrasi. Pray bercerita tentang pandangan makhluk terhadap SANG PENGUASA yang selalu memberikan kebutuhan mahlukNya bukan keinginan makhlukNya. Adalagi DEWA DEWI NEGARA tentang mereka yang selalu tampak manis dilayar televisi padahal…?, dan juga ada yang bercerita tentang local wisdom, dimana sikut menyikut, menikam dari belakang, penghalalan segala cara dan kemunafikan dari para orang tua yang diperlihatkan kepada generasi mudanya, arif sekali bukan?.
Mari dengarkan dan simak karya-karya dari Aksi Sophie ini.
###
Musik video Fade Away via YouTube