Selama lebih dari 18 tahun berkarya, The Rain identik dengan lagu cinta. Dari Dengar Bisikku hingga Terlatih Patah Hati, dari Gagal Bersembunyi hingga Ujung Pertemuan, kebanyakan single The Rain mengangkat pahit manisnya asmara. Namun band asal Jogja ini tidak hanya merilis lagu cinta antar manusia. Tahun lalu, band yang beranggotakan Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar), Ipul Bahri (bass) dan Aang Anggoro (drum) ini berkolaborasi dengan tim Ocean Defender dari Greenpeace Indonesia, melahirkan lagu Laut Bukan Tempat Sampahmu untuk acara Festival Laut dan mini album Kolasea milik Greenpeace Indonesia. “Itu juga sebenarnya lagu cinta. Pada laut,” ujar Indra.
Tahun ini, bertepatan dengan Hari Musik Nasional, The Rain merilis sebuah single baru berjudul Today for Our Tomorrow. “Lagu ini adalah pengingat tentang krisis iklim yang bukan lagi mengancam generasi anak cucu kita jauh di masa depan nanti, namun sudah jelas dirasakan oleh generasi saat ini,” ujar Indra. Sebelum direkam, lagu ini pertama kali dibawakan di panggung saat penutupan Climate Diplomacy Week (Pekan Iklim) yang digelar oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia. “Di acara itu kami berkenalan dengan banyak teman-teman baru yang benar-benar melakukan banyak kebaikan untuk lingkungan. Salah satunya Komunitas Peduli Ciliwung” lanjut Iwan. “Saat itulah kami memutuskan untuk berbuat sesuatu lewat lagu ini.”
“Dalam merilis lagu ini, kami ingin meneruskan semangat berkolaborasi,” ujar Aang. Kali ini, The Rain berkolaborasi dengan Rekam Nusantara Foundation dan Komunitas Peduli Ciliwung. “Seluruh keuntungan penjualan lagu ini akan disalurkan ke Rekam Nusantara Foundation,” lanjut Ipul. “Akan digunakan untuk kegiatan edukasi dan pembuatan video-video dokumenter yang akan dibuat oleh Rekam Nusantara Foundation. Video-video tersebut akan dipublikasikan untuk terus mengajak generasi muda Indonesia menjadi generasi yang peduli, tidak menjadi sosok yang merusak lingkungan, mampu mengingatkan, dan mau terlibat dalam berbagai aksi pelestarian sumber daya alam Indonesia.” Selain itu, The Rain juga merilis merchandise khusus untuk lagu ini berupa tote bag berbahan kain sebagai tas belanja pengganti kantong plastik. Seluruh keuntungan pentualan tote bag tersebut akan digunakan untuk membeli tambahan peralatan keselamatan (rompi safety, sepatu karet, sarung tangan karet, helm safety, dll) untuk teman-teman Komunitas Peduli Ciliwung.
Tentang Rekam Nusantara Foundation: Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara (Rekam Nusantara Foundation) didirikan pada tahun 2013 oleh sejumlah ahli lingkungan, media, peneliti satwa liar dan biodiversitas laut Indonesia. Visi dan misinya adalah meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan menyebarluaskan informasi tentang lingkungan, kekayaan sumber daya alam dan budaya di Indonesia melalui media komunikasi, riset dan edukasi.
Profil Instagram: www.instagram.com/rekamnusantara
Tentang Komunitas Peduli Ciliwung: Berdiri sejak 2009. Bermula dari kegiatan sederhana, bersih-bersih sampah rutin di sungai Ciliwung setiap Minggu. Komunitas ini ingin meningkatkan rasa kepedulian terhadap sungai Ciliwung. Untuk mewujudkan Sungai Ciliwung yang bersih, bening, dan asri. Profil Instagram: www.instagram.com/tjiliwoeng
www.therain-band.com
www.youtube.com/c/therainbandindonesia
www.instagram.com/therainband