Skandal Resmi Rilis Single Kedua dari Mini Album Sugar
Selain sekaligus merilis video musik resmi single berjudul “Stay Slay Slack” tersebut, Skandal juga mengumumkan rencana split dengan band asal Bogor, Texpack.
Setelah merilis mini album Sugar diikuti dengan single pertama beserta video musik “Superfine” pada awal tahun 2017 yang lalu, grup indie rock/pop alternatif asal Yogyakarta, Skandal, kembali merilis single kedua. Single yang dimaksud adalah lagu “Stay Slay Slack”, trek yang juga termasuk ke dalam deretan lagu yang ada di dalam mini album Sugar.
Alasan jeda yang cukup lama dari perilisan single pertama ke single kedua tersebut adalah karena Skandal ingin merilis video musik lagu tersebut sekaligus mengumumkan secara resmi bahwa “Stay Slay Slack” juga akan menjadi salah satu materi dalam rencana rilisan split dengan band asal Bogor, Texpack, melalui naungan label independen Langensrawa Records, yang akan keluar dalam format kaset pita dalam beberapa waktu mendatang.
Berbicara soal single “Stay Slay Slack”, lagu ini adalah satu-satunya lagu berlirik bahasa Indonesia yang terdapat dalam mini album Sugar. Selain itu, vokal utama di lagu tersebut juga dinyanyikan oleh Robertus Febrian Valentino, gitaris Skandal—tidak sepertinya lagu-lagu lainnya yang dinyanyikan oleh vokalis utama, Yogha Prasiddhamukti. Kebetulan, penulisan lirik lagu ini juga sepenuhnya dilakukan oleh Robert.
Tidak hanya itu, video musik “Stay Slay Slack” yang ikut dirilis juga mengikutsertakan Robert sebagai pemeran utama. Beserta pemeran perempuan, mereka mewakili tokoh fiksi yang berbasis kisah nyata, Joni dan Cindy, yang menjadi tema cerita lirik lagunya. Video musiknya sendiri mengambil inspirasi dari video-video musik band-band era 90-an yang menggunakan handycam sebagai instrumen dokumentasi utama, sehingga gambarnya terlihat sangat raw. Bertindak sebagai sutradara, Kevin Aldrianza—yang juga sempat terlibat dalam penggarapan video musik “Superfine”—punya alasan tersendiri mengapa dirinya menggunakan format video Hi8. “Gue dari dulu emang lebih suka pake analog dan di video ini cocok pake Hi8 karena vibes dari Skandal juga ‘90s. Jadi, menurut gue pake format ini lebih berasa,” ungkapnya.
Video musik “Stay Slay Slack” juga mengangkat konsep sederhana yang menggambarkan situasi “having fun”; bagaimana sosok pria di videonya berkenalan dengan sosok perempuan dan mengajaknya untuk melakukan kesenangan lain selain hadir di acara musik. Semuanya digambarkan secara organik, mulai dari kecanggungan bahasa tubuh insan muda hingga kegiatan-kegiatan menghabiskan waktu yang menyenangkan. “Gue ngambil cerita ini soalnya di liriknya persis sama apa yang gue bayangin buat konsep videonya,” tutur Kevin lagi.
Silakan langsung menyimak video musik “Stay Slay Slack” di bawah ini: