“SOUNDS CUTE MIGHT DELETE LATER”
CELAH KREATIVITAS DI TENGAH PANDEMI DARI SUN EATER
Terhitung kurang lebih dua tahun sudah kita terjebak di dalam situasi yang sulit sejak pandemi melanda dunia. Di Indonesia sendiri keadaan ini lambat laun dirasa cukup membaik walau titik cerah masih terlihat jauh dari pandangan mata. Imbasnya berdampak hampir di segala industri, tidak terkecuali bagi industri musik. Walau rilisan musik masih dapat dijumpai dan didengarkan hampir di tiap jumatnya, tidak dapat dipungkiri pandemi ini sedikit banyak membatasi ruang gerak ekosistem musik di Indonesia. Namun himpitan ini pula yang akhirnya melahirkan celah celah kreativitas untuk para pelakunya terus bergerak dalam adaptasi, seperti yang dilakukan oleh Sun Eater, label musik yang menaungi beberapa musisi seperti .Feast dan Hindia.
Memasuki separuh akhir tahun 2021 Sun Eater merilis Sounds Cute Might Delete Later sebuah mini album kompilasi yang akan dirilis di tiap bulan dari bulan Agustus sampai akhir tahun 2021. “Kami rasa dalam keadaan seperti ini kurang tepat untuk rilis materi besar seperti album atau mini album berkonsep. Musik bukan kebutuhan primer dalam keadaan seperti ini, orang berfokus ke berbagai hal yang lebih penting, jadi kami rasa lebih tepat untuk mengeluarkan lagu-lagu lepasan yang tidak merebut perhatian orang dari pandemi, melainkan menjadi hiburan sampingan yang tidak menganggap diri terlalu serius/penting saja.” terang Baskara, selaku A&R dari Sun Eater.
Pemilihan judul kompilasi ini terinspirasi dari frase “felt cute might delete later” yang kerap kali dapat dijumpai di unggahan media sosial millenial dan gen z yang biasanya dibubuhkan pada selfie serta photodump yang mereka unggah tanpa konteks. Senada dengan judulnya, materi lagu yang terdapat dalam kompilasi ini bukan materi serius dengan kaliber yang biasa dikerjakan para musisi di dalamnya melainkan berupa song dump atau dengan kata lain apa adanya.
Sejumlah nama yang sudah dikonfirmasi terlibat dalam kompilasi ini ada Hindia feat. Rayhan Noor, Aldrian Risjad, .Feast, Agatha Pricilla, Seda, Mantra Vutura, Glaskaca, Maseta, Fufufu (Natasha Udu & Awan) dan lain lain. “Musisi yang terlibat di sini antara lain keluarga Sun Eater dan kawan/kerabat siapapun yang mau terlibat. Proyek-proyek kawana tau kerabat yang kami tahu ada idenya namun belum sempat terlaksana dalam bentuk rilisan serius, kami coba beri wadah.” lanjut Baskara.
Pada rilisan pertama yang diluncurkan pada Jumat, 27 Agustus 2021 ini pemilihan lagu didasarkan pada siapa yang lebih dahulu siap meluncurkan materi. Sounds Cute Might Delete Later vol. 1 ini memuat dua buah lagu; Hari Yang Baik Untuk Berbohong dari duo Hindia dan Rayhan Noor serta Samudra, Samudra dari solois termuda di Sun Eater, Aldrian Risjad.
***
Tentang Hari Yang Baik Untuk Berbohong dan Ambisi Ikan Kecil
Berawal dari kerjasama sukses mereka di lagu Rumah ke Rumah, Hindia dan Rayhan Noor banyak mengerjakan proyek musik mereka bersama-sama, tergabung dalam sebuah supergrup yang sama, sampai kerjaan-kerjaan komersil pun tidak dilewatkan kedua musisi ini. Sebagai musisi sekaligus duo A&R dalam Sun Eater mereka memutuskan untuk menyempurnakan lagu yang terpendam dalam gudang arsip mereka dan merilisnya dalam kompilasi ini “Hari Yang Baik Untuk Berbohong sebenarnya merupakan materi yang udah dibuat pada pertengahan tahun 2020 waktu gue sama Bas lagi ngulik lagu lagu yang feeling good mood gitu lah dan rencananya mau dikerjakan buat proyek yang lain, cuma karena terlanjur gatel pengen rilis maka dilanjutin dengan bantuan Enrico Octaviano pada drum trus akhirnya Juli kemarin jadilah” ungkap Rayhan Noor.
“Idenya berangkat dari berbagai hal yang harus gue sembunyikan pas lagi bekerja di depan publik, hal-hal yang terjadi sebelum pandemilah. Secara nggak langsung mungkin lagu ini juga cara gue membohongi diri, karena semua yang terangkum dalam lirik ga akan kejadian karena situasi yang nggak memungkinkan kita berkegiatan di luar rumah” timpal Baskara.
Lain lagi dengan Aldrian Risjad, baginya tahun 2021 merupakan sebuah milestone dalam kehidupannya. Setelah merilis EP perdananya Interrobang di hari yang sama ia wisuda pada tahun 2020 yang lalu, musisi yang akrab dipanggil Aldi ini juga mulai menjejaki karir dunia kerja di luar musik selama pandemi. “Pas diajakin masih ngeblank sih, cuma excited banget karena udah lama engga rilis lagu hehe, susahnya sih paling gimana mengimbangi dua jalur yang gue jalanin sekarang ya, makanya siang gue kerja, malamnya rekaman” cerita Aldi.
Samudra, Samudra mengisahkan tentang melankoli seekor ikan kecil yang berambisi menaklukkan samudra, tapi lupa bahwa sepanjang hidupnya ia sudah berenang di lautan. “Terkadang kita menyamakan ambisi dengan kebahagiaan, seolah-olah kebahagiaan akan datang bersamaan dengan terealisasinya ambisi kita. Tapi semakin hari gue semakin berpikir bahwa sepertinya kebahagiaan gak datang dari situ. Andai suatu hari lagu yang gue tulis jadi hits, gue jadi musisi legendaris, sepertinya itu juga bukan sumber kebahagiaan gue.
Justru, sumber kebahagiaan gue bisa jadi adalah momen-momen kecil yang setiap hari gue lewati bersama orang-orang yang gue senangi” terang Aldi. Dikemas dalam aransemen minimalis Aldrian Risjad yang dibantu Rayhan Noor dalam proses rekamannya ingin menyampaikan bahwa terkadang manusia terlalu terbuai dengan ambisi mencari kebahagiaan sementara sebenarnya kebahagiaan itu telah hadir dalam hal hal yang biasanya tidak dipedulikan.
Kedua lagu ini sudah bisa kalian dengarkan dalam kompilasi Sound Cute Might Delete Later yang bisa kalian temukan di seluruh digital streaming platform. Pandemi mungkin masih masih berlangsung namun semoga semangat untuk berkarya tidak juga surut.
“Ini adalah production exercise untuk keluarga Sun Eater, mencoba menajamkan songwriting dalam keadaan seperti ini, walau susah bertemu satu sama lain. Jika disukai audiens syukur, jika tidak namanya juga latihan.” tutup Baskara
***
Hari Yang Baik Untuk Berbohong
Written & Composed by Rayhan Noor & Baskara Putra
Produced by Rayhan Noor & Baskara Putra
Drums by Enrico Octaviano
Bass by Wisnu Ikhsantama W.
Mixed by Rayhan Noor
Mastered by Wisnu Ikhsantama W.
Samudra, Samudra
Written & Composed by Aldrian Risjad Co-Written by Rayhan Noor
Produced by Aldrian Risjad & Rayhan Noor Guitars & Vocal by Aldrian Risjad
Mixed by Rayhan Noor
Mastered by Wisnu Ikhsantama W.
Guitars and main vocals are one-take live recorded with minor overdubs
Available on all streaming services https://backl.ink/148097235
Aldrian Risjad
Aldrian Risjad was a singer born in the late 90s, 1998 to be precise, and were expected to be the next generation solo, rock artist, as he’s been nominated for AMI Award’s “Best Solo Male/Female Rock of 2019 and 2020”. As he’s working along with many of his idols in Jakarta independent music scene, like Iga Massardi (frontman of Barasuara), Lafa Pratomo (producer of Danilla), and Baskara Putra (producer, songwriter, and singer of .Feast & Hindia), he has now discovered a fresh yet authentic ingredients to define his own music which makes him sounds distinct compared to other male solo acts on the scene.
Drawing influences from the classic rock of the past generations like Mr. Big, Led Zeppelin, until modern day rock acts such as Blood Red Shoes, Arctic Monkeys, Queens of the Stone Age, and even Harry Styles, he sounded like nobody but himself – representing a sweet spot between heavy and pop-ish rock music. While his debut album Interrobang sounds like going in various directions, he claims that it is his musical journey that he must conquer, before setting his game on a higher level.
Contact Person :
Aldrian Risjad
+62 818-0648-7813 (Panda)
rifandaputri@suneatercoven.com
Aldrian Risjad on Social Media
https://www.instagram.com/aldrianrisjad
https://twitter.com/aldrianrisjad
Rayhan Noor
Rayhan Noor is a singer-songwriter based in Jakarta, Indonesia, widely known as the guitarist/songwriter of Hindia & Lomba Sihir and Martials/.
Currently one of the most anticipated singer-songwriter-producer in the country, he blends all kinds of pop music that he loves that evolved into his distinctive sounds that can be heard ‘House of Cards’, ‘I’ll Be Around’, ‘Sweet Cherry Sunrise’ and ‘Easy’. His first solo debut album will be released in 2021.
Contact Person :
Rayhan Noor
melina@suneatercoven.com
Rayhan Noor on Social Media
https://www.instagram.com/rayhannoor/
https://twitter.com/rayhannoor
https://www.youtube.com/c/RayhanNoor/
Hindia
“HINDIA, THE MONIKER USED BY .FEAST’S VOCALIST BASKARA PUTRA, HAS SHAKEN LOCAL
INDIE FANS’ CURIOSITY WITH HIS POETIC SINGLES SINCE THE END OF 2018.”
– GISELA SWARAGITA, JOURNALIST/WRITER OF THE JAKARTA POST
Hindia is the moniker of Baskara Putra, also known as the vocalist and songwriter/producer of Indonesian music
group .Feast.
His first album ‘Menari Dengan Bayangan’ has gained the reputation as one of the best Indonesian albums of 2019
according to many medias and publications.
Amassing more than 1 million monthly listeners on Spotify alone in less than nine months, Hindia was nominated as
one of the nation’s best newcomer (AMI Awards 2019), album of the year for Menari Dengan Bayangan (AMI
Awards 2020), alternative solo artist of the year (AMI Awards 2020), and song of the year for Secukupnya
(ABBI 2020).
Contact Person :
Hindia
melina@suneatercoven.com
Hindia on Social Media
https://www.instagram.com/wordfangs/
https://twitter.com/wordfangs
https://www.youtube.com/c/Hindia