SUPERFINE – “Sound of Wild”
Single pertama dari album mini ‘Rabbit Hole’ yang direncanakan rilis pertengahan Mei
Jeda lima tahun tanpa karya sejak perilisan album mini Iluminasi, SUPERFINE akhirnya kembali dengan rilisan terbaru. Direncanakan keluar pada pertengahan Mei mendatang, album mini bertajuk Rabbit Hole ini akan beredar melalui bendera Bhang Records—label rekaman milik pentolan The Sigit, Rektivianto Yoewono—asal Bandung.
Sebagai pemanasan, grup musik yang diperkuat oleh Nancy Christ (vokal), Tiar Renas (gitar), dan Ghushni Ibrahim (gitar) ini merilis single pertama dari album mini tersebut. Berjudul “Sound of Wild”, lagu ini bisa didapat secara cuma-cuma dan ekslusif pada kanal Free Download milik RollingStone.co.id mulai 9 Mei 2017.
Single tersebut bisa dibilang sebagai jembatan bagi ragam unsur musikal baru dari band yang terbentuk pada 2009 silam ini. Dengan kata lain, “Sound of Wild” merupakan cara untuk membawa/melihat kontradiksi-kontradiksi yang selama ini tersembunyi di balik konsep SUPERFINE ke arah yang kian berkembang, baik secara musikalitas maupun lirik.
“‘Sound of Wild’ merupakan track pertama dalam album mini Rabbit Hole, dan juga gerbang pembuka bagi cerita yang akan dibangun oleh SUPERFINE nantinya. Lagu ini menyerupai prolog, atau suguhan pengantar menjelang cerita utuh yang hendak ditawarkan. Album mini Rabbit Hole termasuk di dalamnya lagu ‘Sound of Wild’ adalah kesatuan pengikat untuk track demi track selanjutnya,” ucap Ghushni.
Lagu “Sound of Wild” sendiri pada dasarnya bercerita tentang rasa keingintahuan manusia terhadap sisi lain dalam dirinya, tepatnya sisi lain yang selalu didogmakan sebagai kebenaran. SUPERFINE berupaya mengeksplorasi kegelapan pada lagu ini dengan sentuhan mistis di dalamnya. Bagi mereka, eksplorasi kegelapan itu dibutuhkan namun yang terpenting adalah bagaimana cara mengendalikannya.
“Setiap manusia memiliki sifat setan atau binatang di dalam dirinya, dan keinginan untuk mengenalnya bukanlah sebuah kesalahan. Yang terpenting adalah bagaimana mengendalikan setanmu,” seloroh Nancy selaku penulis lirik.
Sedangkan dari sisi musikal, lagu berdurasi lebih dari empat belas menit ini ingin merepresentasikan tentang sisi lain dari ruang eksplorasi kegelapan yang dimaksud. Banyak ambient atau bebunyian yang ditawarkan, semisal berbagai suara alam mulai dari air hingga embusan angin kencang. Bunyi-bunyi semacam ini dileburkan ke dalam distorsi dan berbagai notasi pengulangan yang berkepanjangan. Ditaburi pula oleh kejutan pada setiap bagian lagu.
“Bunyi gitar dalam lagu ‘Sound of Wild’ sengaja kami mainkan berulang-ulang dan itu bukanlah sesuatu yang tanpa perhitungan—meski terkesan responsif, bagi kami hal itu merupakan sebuah ciri atau bentuk lain dari identitas musik baru yang hendak kami usung. Bunyi-bunyi itu adalah salah satu kunci utama dari musik kami, kini dan nanti, yang mana dalam hal ini dipakai untuk membuatnya seperti menari-nari,” beber Tiar.
SUPERFINE juga turut mengajak beberapa orang untuk terlibat dalam proses penggarapan lagu. Mereka adalah Arbi Wardani (drum), Tobieng Halim (bas), Resa Afriansyah (gitar), dan Rizal Zachri (piano, synth). Proses rekaman dikerjakan di Escape Studios (Bandung), Infinite Labs (Bandung), dan Gladiresik Music Lab (Jakarta).
Untuk mixing diserahkan kepada Cil Satriawan, sementara mastering-nya dilakukan oleh Avedis Mutter yang merupakan anak dari mantan drummer PAS Band, Richard Mutter.
SUPERFINE juga melibatkan seorang seniman andal, Riandy Karuniawan, untuk menerjemahkan musik mereka ke dalam medium seni lukis. Ia menggambarkan ragam bentuk dan corak yang indah dan surealis, hasil tafsirnya terhadap musik yang ia dengar dan tangkap dari album mini Rabbit Hole.
SUPERFINE sebetulnya sedang dalam proses penggarapan album penuh berformat trilogi di mana Rabbit Hole adalah titik awal dari semuanya.
Salam Hangat,
Bhang Records
*) Terlampir foto band SUPERFINE serta logo band SUPERFINE.
**) Jika membutuhkan lagu atau ada keperluan data lain nya, mohon hubungi
Monolite MGMT
info@mono-lite.com
www.mono-lite.com
081-222-729-886