WARPAINT: A Heads Up Indonesian Tour 2017
Grup Indie Rock Amerika Serikat Warpaint Akan Bermain di Indonesia
Untuk Pertama Kalinya
Grup indie rock Amerika Serikat, Warpaint akan bermain di hadapan fans Indonesia untuk pertama kalinya. Kuartet yang terdiri dari Emily Kokal, Theresa Wayman, Jenny Lee Lindberg, dan Stella Mozgawa ini akan tampil di Parkir Selatan Senayan, Jakarta pada 17 Februari 2017. Wire It Up adalah promotor yang bertanggung jawab di balik datangnya salah satu grup indie rock yang panas dibicarakan lima tahun terakhir ini.
Kedatangan Warpaint ini akan menjawab rasa penasaran fans di Indonesia yang telah menunggu sejak tujuh tahun lalu hampir datang ke Indonesia. Uniknya, Jakarta akan menjadi destinasi pertama alias menjadi pemanasan sebelum mereka berkeliling Aus-tralia dan Jepang. Patut dibanggakan juga adalah fakta bahwa Indonesia akan jadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang diberikan kesempatan menggelar konser Warpaint.
Wire It Up adalah promotor konser baru yang akan menggelar konser perdananya. Meski begitu, mereka diisi oleh nama-nama yang telah berpengalaman di bidangnya sejak tahunan sebelumnya. Pemilihan Warpaint lebih didasarkan pada kecintaan ter-hadap band tersebut, “Kami sebagai promotor yang juga mengidolakan Warpaint san-gat berbahagia bisa mengundang mereka untuk memenuhi permintaan dan memuaskan keinginan para pecinta musik indie rock di Indonesia.”
“Warpaint adalah salah satu band indie rock Amerika Serikat yang beranggotakan para perempuan yang jadi role model banyak anak muda di seluruh dunia,” tegas Sandri, direktur Wire It Up. “Selain musikalitas yang bagus, penampilan mereka secara live juga banyak memberikan kejutan yang membuat para penonton menyukai mereka,” lanjutnya.
Konser Warpaint wajib ditonton karena akan menjadi sejarah di dunia perkonseran In-donesia. Sejak kepastian kabar datangnya Warpaint, para pecinta grup tersebut yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina pun telah membeli tiket langsung. Belum lagi, Wire It Up menyediakan kesempatan untuk berinteraksi lebih jauh dengan sesi meet and greet sebelum konser digelar.
Sejauh ini, Wire It Up telah dua kali menggelar penjualan tiket lewat Instagram. Sesi pertama, early bird langsung habis dalam hitungan jam. Sesi kedua presale tickets juga digandrungi banyak orang. Kedua penjualan menunjukkan minat yang tinggi terhadap konser Warpaint.
Warpaint terbentuk di California pada 2004. Grup ini memadukan art rock, dream pop dan pyschedelic rock. Mereka telah dibandingkan dengan Cocteau Twins, Joni Mitchell dan Siouxsie and the Banshees. Grup lain yang juga diasosiasikan dengan mereka ada-lah Kraftwerk, Public Image Ltd. Dan Depeche Mode.
Debut mini album Warpaint Exquisite Corpse dirilis pada 2008. Mantan gitaris Red Hot Chilli Peppers, John Frusciante mengerjakan mixing dan master-nya. Gitaris RHCP yang sekarang Josh Klinghoffer mengisi drum dan gitar di EP tersebut. Tahun 2010, mereka merilis album penuh perdana The Fool yang membawa mereka dinobatkan se-bagai nomine untuk BBC’s Sound of 2011, ajang penghargaan bergengsi bagi penda-tang baru.
Di tahun 2016, Warpaint merilis album ketiga Heads Up. Album ini mendapat pujian dari news outlet indie terkemuka seperti AllMusic, Mojo, Consequence of Sound, dan Clash Music. Album bernuansa indietronica ini membuat mereka disebut terpengaruh Bjork, Janet Jackson, Kendrick Lamar, dan Outkast. Stella Mozgawa mengatakan ritme drumnya memang “sedikit mengajak berdansa” dan “lebih cepat dari biasanya”. Voka-lis Emily Kokal juga menambahkan, “album ini lebih bergoyang, lebih cepat, dan lebih menyenangkan.”
Begitu merilis album, Warpaint langsung disibukkan tur ke Eropa dan Amerika Utara. Setelah menyelesaikan tur di Amerika Serikat pada bulan Desember, mereka langsung disibukkan dengan perjalanan panjang di Australia dan Jepang.
Warpaint telah bermain di berbagai festival bergengsi seperti Summer Sundae, Bon-naroo, Glastonbury sampai Coachella Valley Music and Arts Festival. Sejak kemuncu-lannya, Warpaint juga secara konsisten menghasilkan album bagus yang masuk ke da-lam daftar album terbaik oleh media independen seperti Under the Radar maupun nama yang lebih established seperti NME dan Q Magazine.
Warpaint dikenal karena live set mereka yang ketat, minim interaksi namun atraktif. Dengan materi baru yang disuguhkan, mereka menjanjikan penampilan yang dapat me-nyenangkan fans lama maupun baru. Untuk mendukung penampilan mereka, konser akan dibuka oleh KimoKal, Trou, dan Diocreatura. Ketiganya memainkan musik yang cocok untuk membuka Warpaint.
All the tickets can be purchased on our official website www.wireitupid.com
WARPAINT LIVE IN JAKARTA is brought to you by Wire It Up
Media Inquiries:
media@wireitupid.com
Ferally
PR&Promotions of Wire It Up
ferallymahardhikasutejo@gmail.com
0815 7207 2277
Warpaint
Warpaint is an American indie rock band from
Los Angeles, California, formed in 2004.[1] The
current lineup comprises founders Emily Kokal
(vocals, guitar), Theresa Wayman (guitar,
vocals) and Jenny Lee Lindberg (bass, backing
vocals), and Stella Mozgawa (drums), who
joined the band in 2009.
Former Red Hot Chili Peppers guitarist John
Frusciante mixed and mastered the band’s
debut EP, Exquisite Corpse released in 2008.
Current RHCP guitarist Josh Klinghoffer
performed drums and guitar on the EP in 2007.
It was followed by their full-length album, The
Fool, in 2010.[2]
On December 6, 2010, the BBC announced that
Warpaint had been nominated for the BBC’s
Sound of 2011 poll[3] and they were the cover
stars of Beat magazine’s Winter 2010 launch
issue.[4]
Members
Current members :
Emily Kokal – vocals, guitar, keyboards,
electronics (2004–present)
Theresa Wayman – vocals, guitar,
synthesizer, drums (2004–present)
Jenny Lee Lindberg – bass, vocals (2004–
present)
Stella Mozgawa – drums, keyboards,
backing vocals (2009–present)
Discography
The Fool (2010)
Warpaint (2014)
Heads Up (2016)
An Exclusive Interview with Stella, Drummer of WARPAINT, by Wire It Up!
Obrolan Dengan Drummer Warpaint:
“Kami Hanya Melakukan Apa Yang Kami Mau”
Warpaint, salah satu grup indie rock terpanas di Amerika Serikat saat ini akhirnya akan datang ke Indonesia untuk pertama kalinya. Wire It Up akan menggelar konser perdana mereka di Indonesia pada 17 Februari 2017 di Parkir Selatan, Senayan Jakarta.
Tahun lalu, Warpaint merilis album ketiganya Heads Up. Album ini banyak mendapat pujian dari news outlet indie terkemuka seperti AllMusic, Mojo, Consequence of Sound, dan Clash Music. Tahun ini, Warpaint akan menjalankan tur Australia dan kemudian bermain pula di Coachella Music Festival 2017.
Wire It Up berbicara kepada Stella Mozgawa, drummer Warpaint tentang albumnya sampai pakaian yang ia suka pakai.
Bagaimana kalian membuat album “Heads Up”?
Album ini selesai lebih cepat dibandingkan yang biasa kami lakukan. Dalam pengerjaannya, kami agak keluar dari kebiasaan dan tidak terlalu pusing memikirkan bahwa album ini harus bagus. Kami banyak dibantu oleh teknologi, untuk mengeluar-kan ide terbaik. Sangat menyenangkan.
Apakah kalian menginginkan album ini terdengar segar?
Kami tidak terlalu ingin membuat sesuatu yang berbeda, atau menarik atau bahkan mengejutkan. Kami lebih membebaskan diri agar terdengar segar. Sangat penting bagi kami untuk melakukannya. Pilihan tersebut terasa natural. Tak ada alasan khusus di baliknya.
Pertanyaan ini agak ‘girly’. Sebagai band yang semua anggotanya cewek, apakah kalian sering bertukar pakaian ketika manggung?
Tentu saja kami sering bertukar pakaian. Hal itu sering terjadi. Semuanya saling men-coba sebelum kami naik panggung. Sangat natural hal tersebut terjadi. Saya rasa laki-laki juga melakukan itu.
Apa pakaian favorit anda ketika manggung?
Penting bagi saya untuk memakai sesuatu yang nyaman. Sejujurnya, ketika bermain drum saya tidak bisa bermain dengan pakaian yang terlalu flashy. Saya tak mau men-galami wardrobe malfunction. Jadi yang terpenting adalah kenyamanan.
Mari kita bicara tentang foto-foto Warpaint. Kami suka foto yang kalian buat, tone maupun pose. Apa inspirasi di baliknya?
Tak ada inspirasi tertentu. Kami hanya melakukan apa yang kami mau. Sangat jarang kami membiarkan orang memaksa kami melakukan hal yang tidak kami mau. Kami agak keras kepala.