DIMAS SUFI “INTIMIDASI DUNIA MAYA” PERLAWANAN TERHADAP PENINDASAN DUNIA MAYA

Dimas Sufi
“Intimidasi Dunia Maya”
Perlawanan terhadap penindasan dunia maya

Keterbukaan dan kebebasan di dunia maya tidak selalu berujung baik. Beberapa orang menyalahgunakannya untuk menjatuhkan orang lain melalui bullying, body shaming, hingga penindasan secara seksual. Dimas Sufi merasa resah dengan hal tersebut. Dengan lagu “Intimidasi Dunia Maya” ia mencoba melawan kekerasan tersebut.

Sudah dua tahun sejak Dimas Sufi mengeluarkan albumnya yang bertajuk Merah, kini penyanyi muda asal Tangerang ini kembali mengeluarkan singleterbarunya berjudul “Intimidasi Dunia Maya”. Melalui lagu tersebut, ia berusaha menyuarakan luapan emosi dan bentuk perlawanan para korban bullying kerap yang terjadi di dunia maya.

Awalnya, Dimas Sufi mengaku terinspirasi dari sebuah tayangan infotainment tentang kasus Prilly Latuconsina yang jatuh sakit karena ingin kurus akibatbody shaming oleh warganet. “Sekarang dunia maya jadi dunia tanpa batas. Semua orang bisa secara gamblang menyampaikan pendapatnya dengan bebas dan luas. Intimidasi dunia maya itu terjadi saat orang nggak bertanggungjawab dengan kebebasan berpendapat itu,” papar Dimas Sufi tentang lagunya. “Sangat wajar kalau korban merasa tertekan, depresi, bahkan sampai menyebabkan kematian. Makanya, lagu ini adalah luapan protes dan bentuk perlawanan para korban.”

Dimas Sufi tidak hanya menuangkan kegelisahannya ke dalam bentuk lagu, tetapi ia juga mengubahnya ke dalam bentuk visual, yaitu dalam format video klip untuk singlenya tersebut. Ia sendiri bertindak sebagai sutradara, dibantu oleh Dudi Andrian sebagai director of photography. “Saya mencoba menggambarkan proses luapan perasaan para korban intimidasi. Diawali dengan kondisi mereka yang nyaman dan tenang, lalu mulai frustasi, stress, depresi, sampai akhirnya merasa cuek bahwa dunia maya ini adalah milik kami,” ujarnya.

Masih banyak dipengaruhi oleh Eddie Vedder (Pearl Jam) dan Chris Cornell (Soundgarden), ia mencoba mencoba mengaransemen lagunya dengan sedikit pengaruh dari grup musik Foo Fighters. Ia dibantu oleh Fadly Sampulawa yang bertindak sebagai music director pada proses pengerjaan lagu.

Penyanyi muda kelahiran Tangerang tahun 1988 ini sebelumnya dikenal melalui album bertajuk Merah yang rilis pada tahun 2016. Berlatarbelakang sekolah sound design di Universitas Pelita Harapan, karir musiknya terus melaju hingga karyanya yang berjudul “Kopi” sempat mendapatkan dukungan dari organisasi non-pemerintah WWF Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam.

Single “Intimidasi Dunia Maya” kini sudah bisa dinikmati di layanan streaming, seperti Apple Music, iTunes, dan Spotify. Selain itu, video musiknya juga dapat disaksikan melalui kanal YouTube atau melalui

INTIMIDASI DUNIA MAYA

Berkali-kali ku merasa
Berkali-kali ku gelisah

Tak ada kata ‘tuk menjawab
Tak ada waktu ‘tuk melawan

Hey!
Mengapa harus begitu?
Kau terus membully aku
Apalah salah diriku?
Hey!
Tak cukup kah ku dimatamu?
Kau terus membully aku
Apalah salah diriku?

Berkali-kali trus terjadi
Berkali-kali oleh hati yang iri

Semua mengalami, semua menjalani
Mengamati, menghakimi

Haruskah ku diam saja
Haruskah ku teriakan

Intimidasi dunia maya
(Intimidasi yang aku rasa kerap terjadi di dunia maya)

Music composed by Dimas Sufi
Produced by Dimas Sufi & Fadly Sams

Drums by Rama Latukonsina
Keys by Kenanya Hermanus
Guitars by Dudi Andrian
Bass by Chris Suprapto
Back Voc Tessa Prianka

Recorded @ Fs Studio Music
Engineered by Fadly Sams & Dimas Sufi
Vocal produced by Gilang Sugem @ Fs Studio Music

All vocals by Dimas Sufi
Mixed and Mastered by Wisnu Ikhsantama W. @ Soundpole Studios, BSD

Music video directed by Dimas Sufi
DOP Dudi Andrian
Edited by Dudi Andrian
Talent
Azi Rafly, Dandy Hendystyo, Gilang Sugem, Iqbal Sams, Wahyu Insani Akbar, Jeslla, Jeremiah Sormin, Tiwu Rayie, Nabila Katyana, Oche Sulaiman, Alveo Yuniar.

Found Dimas Sufi on:
Youtube : Dimas Sufi
Spotify : Dimas Sufi
Instagram : www.instagram.com/dimassufi
Facebook : www.facebook.com/dimassufiofficial
Twitter : www.twitter.com/dimassufi

Contact
Nadia (+62857 6080 5131)
Info.dimassufi@gmail.com

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *