FESTIVAL ARSIP IVAA “KUASA INGATAN”

Festival Arsip IVAA
Untuk memancing kegairahan publik pada kerja pengarsipan, IVAA (Indonesian Visual Art Archive) menggagas Festival Arsip atau Fest!Sip. Sebuah acara perayaan kehidupan atas budaya arsip yang selama hidup di antara kita dalam berbagai lini dan skala. Fest!Sip akan diselengggarakan pada tanggal 19 September – 1 Oktober 2017.

Pembukaan Fest!Sip “Kuasa Ingatan”
Selasa, 19 September 2017
Pukul 19.00 WIB – selesai
Di PKKH UGM

Dibuka oleh :
Hilmar Farid
Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pertunjukan :
– LARAS Studies of Music in Society “Catatan Musik Indonesia Populer 1930 – 2016”
(berkolaborasi dengan Icipilli Mitirimin, Jogja Blues Forum, Jazz Mben Senen, Keroncong Sorlem, Gendhing Mares dan Gambang Kromong Pimpinan Welly Hendratmoko, Iksan Skuter, Yennu Ariendra, Sekutu Imajiner, Art Music Today, Doni Alldint, Erie Setiawan dan Wahyu Octavianto, Atinna Rizqiana, Banjar Triadaru, Andreas Praditya, GIE)
– Made Bayak
– Musrary (Log Sanskrit, Jong’s Partij, Olski)

*penonton disarankan membawa earphone/headshet untuk menikmati pertunjukan LARAS

Program Festival Arsip

a) Pameran Arsip dan Seni Rupa Berbasis Arsip
Pameran senirupa dalam festival arsip ini akan secara khusus berpegang pada pemahaman diatas. Tema dibangun berdasarkan dinamika dan persentuhan-persentuhan antara seni dengan aspek-aspek lain dalam struktur sosial masyarakat, hubungan antara pelaku, infrastruktur dan superstruktur kesenian, antar kesenian dengan teknologi dan pengetahuan. Beberapa tema yang sudah ditentukan adalah sebagai berikut:
– Estetika dan Retorika
– Seni di antara Negara dan Masyarakat
– Senirupa, Kekerabatan dan Pasar
– Timeline Sejarah SRI
– Board Game

b). Seminar Internasional
Seminar ini merupakan rangkaian dari Festival Arsip IVAA yang bertajuk “Kuasa Ingatan” yang membicarakan kembali topik tentang arsip sebagai penjaga ingatan, di samping isu-isu termutakhir mengenai pengarsipan seni dan budaya di Indonesia tentunya.

c). Pameran Komunitas Arsip Budaya Nusantara
Merupakan ruang pertemuan bagi para arsiparis dari berbagai lini, instansi pemerintah, komunitas (swasta), hingga individu. Acara ini menitikberatkan pada upaya pertukaran dan pertemuan para pegiat untuk saling bertukar gagasan dan pengalaman terkait dengan dinamika pengarsipan seni budaya di Indonesia.

d). Rangkaian Kegiatan, Diskusi, dan Aktivitas Publik
Menitikberatkan perhatian pada apa yang disebut sebagai publik, dalam rangka memaksimalkan proses produksi pengetahuan dan potensi penyebarannya. Menginginkan keterlibatan publik yang seluas-luasnya.
Bentuk dan format performatif yang berbasis peristiwa banyak dipilih kedalam program Rangkaian Kegiatan, Diskusi, dan Aktivitas Publik seperti di Pameran Arsip dan Seni Berbasis Arsip. Pilihan bentuk ini dipilih sebagai aktivasi, karena lebih menekankan pada pengalaman ketubuhan.

Didalam rangkaian program ini terdapat program bernama Bursa Arsip.Kegiatan ini dimaksudkan untuk menautkan kembali ingatan kita tentang media propaganda di masa lalu yang sempat ngetren ketika tawaran teknologi tak sebanyak sekarang. Tak hanya berisi tentang pelbagai wacana, jurnalisme bawah tanah itu juga mengandung nilai-nilai artistik.

Workshop Bermain Seluloid bersama LAB LabaLaba.

Saat ini, medium gambar bergerak lebih banyak berbentuk file digital yang tersimpan dalam komputer maupun gawai. Sebagai sebentuk arsip yang sifatnya fisik dan materialistik, seluloid menarik untuk diolah, dikesplorasi serta dieksperimentasi.

Dengan segala keterbatasannya, dan juga sebagai bentuk upaya intervensi dalam menarasikan ulang dari film-film seluloid yang ditemukan oleh LAB Laba-laba, kami mengundang rekan-rekan yang tertarik pada medium ini untuk bermain-main dan “merusaknya” melalui lokakarya sehari yang akan diadakan pada tanggal 20 Septemebr 2017 mulai pukul 10.00 di Gedung Pameran PKKH UGM.

Jika tertarik, silahkan kirimkan CV beserta motivasi mengikuti lokakarya ini. Acara lokakarya ini gratis, terbuka hanya untuk 10 peserta dan merupakan bagian dari rangkaian Festival Arsip “Kuasa Ingatan” IVAA, bekerja sama dengan Lab LabaLaba.
.
.
Kirim CV dan motivasi mengikuti workshop
Email : program@festivalarsip.id
Subjek : Workshop_Lab Laba Laba

Narahubung
Pipit : 085648413816

DIBUKA PENDAFTARAN SEMINAR!

Seminar “Kuasa Ingatan”
25 – 27 September 2017

Arsip sendiri sebagai artefak pengetahuan, perlu dibicarakan agar kita bisa merefleksikan kembali praktik maupun wacana yang pernah mengemuka dalam medan seni rupa Indonesia. Oleh sebab itu Festival Arsip menghadirkan seminar internasional sebagai satu ruang ilmiah, dimana berbagai pengetahuan dikelola, khususnya yang selama ini berkembang dan mengiringi perjalanan IVAA sebagai lembaga pengarsipan seni visual. Seminar yang diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 25 – 27 September 2017 mengangkat tiga sub tema, yaitu:
Praktik Pengarsipan Seni Budaya
Humaniora Digital; Membaca Ulang Gagasan tentang Estetika dan Politik.

Info Lengkap:
http://bit.ly/seminar_kuasaingatan

Tempat Terbatas!
Pendaftaran berakhir 22 September 2017

link formulir:
http://bit.ly/formulir_seminar

narahubung:
Savytri Ika Dewi
0865-4841-3816
public@festivalarsip.id

#seminar #festivalarsip #kuasaingatan #ivaa #2017

Senin, 25 September 2017
Praktik Pengarsipan Seni Budaya

SESI I:
Pengarsipan sebagai Penjaga Ingatan
(09.00 – 12.00)
SESI II:
Membaca Arsip, Menuliskan Sejarah
(13.00 – 15.00)

Seminar di dua sesi tentang arsip mengharapkan paparan sebagai berikut:
– Sumber-sumber arsip apa saja yang pernah dijelajahi inisiatif non instansi pemerintah.
– Metode mengelola inisiatif arsip: katalog, retensi, pertukaran arsip.
– Metodologi penelitian sejarah berbasis arsip: kendala dan siasat untuk konteks Indonesia.
– Metode menghidupkan semangat mengarsipkan, khususnya untuk arsip born digital

Selasa, 26 September 2017
Humaniora Digital

SESI I:
Seni di dalam Media Digital: Estetika, Kurasi, dan Konservasi Seni Digital
(09.00 – 12.00)

Bagaimana estetika sebuah karya seni digital dilihat? Bagaimana mengkurasi karya seperti ini?
Sekiranya dikoleksi, bagaimana pula sistem perawatannya? Bagaimana dengan problem otentitas dan hak ciptanya, mengingat ia muncul dan disebarkan melalui jejaring sosial yang bisa diakses atau disimpan siapa saja?

Sesi II:
Memahami Masyarakat Digital
(13.00 – 15.00)

Terlalu banyak kemungkinan yang bisa muncul dari penggunaan teknologi digital termutakhir. Sebab, benda teknologis seperti smartphone sudah semakin menubuh pada diri manusia. Kita perlu untuk melihat gejala ini lebih lanjut, memahami relasi yang intim antara manusia dengan teknologi beserta efek-efeknya. Itu yang diharapkan juga muncul pada sesi ini.

Rabu, 27 September 2017
Membaca Ulang Gagasan Tentang Estetika dan Politik
Sesi I:
Politik yang Estetis, Estetika yang Politis
(09.00 – 12.00)

Pada sesi ini, membicarakan kaitan antara seni dan politik. Keduanya memang merupakan bidang kajian yang terpisah tetapi bisa saling beririsan.
Membuka ruang dialog untuk secara bersama-sama mendekati persoalan-persoalan ini. Jika wacana di dalam fundamentalisme agama mampu menawarkan suatu imajinasi kehidupan yang baru, seni akan bisa menawarkan apa? Seni selalu berambisi untuk menjadi politis, apakah politik juga punya kepentingan untuk menjadi estetis?

Sesi II:
Seni dan Aktivisme di Indonesia Pasca-1998
(13.00 – 15.00)

Pada sesi ini mengajak segenap kalangan seni dan ilmu sosial untuk mengevaluasi politis-tidaknya sebuah praktik artistik atau proyek seni. Apakah klaim tersebut sekadar slogan atau memang menawarkan imajinasi baru mengenai seni dan gerakan sosial? Apakah berkesenian sama dengan menyampaikan aspirasi, dengan kata lain suatu perayaan demokrasi? Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, semoga kita dapat membicarakan apa itu pengalaman estetik bagi bangsa Indonesia, saat semangat mewujudkan demokrasi muncul dengan beragam bentuk.

Bursa Arsip

Kegiatan ini untuk menautkan kembali ingatan kita tentang media propaganda di masa lalu. Tak hanya berisi tentang berbagai wacana, jurnalisme bawah tanah itu juga mengandung nilai-nilai artistik.

Zine adalah media propaganda itu. Ia menjelma sebagai ingatan. Sementara Link adalah tautan dalam upaya kita membongkar ingatan. Dalam arti lain, zlink! merupakan interjeksi dalam sebuah sulap. Link mencoba menghubungkan dari satu zine ke zine yang lain. Agar pengunjung juga menjadi bagian dari Link, disediakan mesin penggandaan manual.

Tak hanya Zine, arsip-arsip terpilih juga bisa Anda nikmati melalui “Bakar Arsip!”. Bakar Arsip! merupakan transformasi kerja Zine dengan teknologi kekinian. Jika ingin memiliki file aslinya (hardcopy), pengunjung bisa bertransaksi di Lapak Lawasan. Berbagai arsip dan buku lawasan telah disiapkan.

Festival ini juga menghadirkan Lapak Buku Indie yang ditulis sendiri, digandakan sendiri, didistribusikan sendiri.

 

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *