AKTIVASI PROGRAM PAMERAN GALERI DAN PAMERAN KELILING FKY 2022

Aktivasi Program Pameran Galeri dan Pameran Keliling FKY 2022

Hari kedua FKY 2022 diisi dengan rangkaian program Pameran Galeri dan Tur Pameran, Pameran Keliling, serta Aktivasi Gumaton. Pameran FKY 2022 dilaksanakan di Gedung Cendrawasih, Teras Malioboro 1. Terdapat karya dari 20 seniman yang dipamerkan. Prihatmoko Moki selaku Pemrogram Pameran FKY 2022 mengungkapkan bahwa pameran ini menjadi ruang bagi beberapa karya yang memiliki kaitan dengan air dan tanah, baik secara pengalaman personal/kolektif maupun refleksi mereka terhadapnya. Pemilihan seniman tidak berlandaskan pada seni sebagai tolak ukur, tetapi laku budaya yang mereka lakukan. Marno Siman, misalnya, tidak memiliki latar belakang seni, tetapi karya lukis yang dipamerkan erat kaitannya dengan perjalanan Telaga Saga, Gunungkidul.

Pameran FKY 2022 juga dilengkapi dengan agenda tur. Tur pameran pertama dikuti oleh peserta dari SDN Ngupasan Yogyakarta. Dengan ditemani oleh beberapa guru dan stafnya, 40 siswa kelas 5 ini mengikuti rangkaian pengenalan karya seni yang disampaikan oleh Prihatmoko. Salah satu staf SDN Ngupasan, Bapak Laxmono Habsoro mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini penting sebagai pengenalan pengetahuan di luar pendidikan yang diajarkan di sekolah.

Tur pameran sesi kedua diikuti oleh peserta umum. Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh peserta, mulai dari turunan tema “Mengelola Air dan Tanah” pada pameran ini serta proses kurasi karya dan seniman yang dilakukan. Uli, salah satu peserta tur dari Bantul menyampaikan bahwa ia tertarik dengan tema FKY tahun ini. “Saya takjub dengan lokasi-lokasi yang tersebar tahun ini karena kegiatan seni atau budaya di daerah jarang dan kadang kurang matang. Saya juga penasaran, kan berubah dari kesenian ke kebudayaan, sajian kebudayaan seperti apa yang dihadirkan, ya?” tambahnya.

Sementara itu Pameran Keliling FKY 2022 hari pertama mengambil rute dari Taman Kuliner Condongcatur menuju beberapa ruas jalan kota dan provinsi serta berakhir di Teras Malioboro 2. Pameran keliling ini menggunakan truk yang telah dimural oleh lima komunitas seni di Yogyakarta, yaitu “Sembur Sembur Adas A Cikal Apupus Limar” oleh ABDW, “Tetap Mengalun Kencang” oleh Mulyakarya, “Nututi Lakune Siung Ireng Dinut Ra Manut Kesandung Ora Glundung Jam 4 Lewat Seprapat Kali Celeng” oleh Wayang Polah, “Lungo Nggolek Upo Kanggo Wong Omah” oleh Media Legal, dan “Lelana Laya” oleh Gegerboyo. Dari kelima truk, tiga di antaranya terparkir di Teras Malioboro 2 untuk dipamerkan, yaitu truk mural karya Mulyakarya, Wayang Polah, dan Media Legal. Tampak beberapa pengunjung Malioboro silih berganti berfoto dengan menggunakan truk sebagai background. Pedagang kios di Teras Malioboro 2 mengaku, “Adanya truk yang dimural dan dipamerkan di di sini menurut saya merupakan inisiatif yang bagus, ya. Selain jadi kesenian, ini bagus juga untuk meningkatkan daya tarik orang-orang ke Teras Malioboro.”

Di Gerbang Barat Kepatihan sendiri disulap menjadi panggung pertunjukan sebagai bagian dari aktivasi Pameran Keliling FKY 2022. Dua truk mural karya Gegerboyo dan ABDW diparkir dan menjadi latar beragam pertunjukan yang ditampilkan. Pertunjukan pertama dimulai dengan penampilan tari Kethek Ogleng dari Desa Kalasan. Kethek Ogleng terdiri dari penari laki-laki berwujud tokoh pewayangan Hanoman dengan penari perempuan bernama Ratna. Tarian ini melibatkan anak-anak dalam penampilannya.

 

Selanjutnya, terdapat tarian Srandul Purba Budaya yang berasal dari Kotagede. Nama srandul diambil dari kata ting srendil karena di dalam tarian ini terdapat macam-macam cerita, seperti kethek ogleng hingga Syaidina Ali. Pertunjukan dilanjutkan dengan tarian dari Kabupaten Kulon Progo berjudul Satrio Menoreh. Tarian dibuka dengan iringan gamelan yang disusul oleh 2 penari laki-laki memasuki panggung dengan membawa pecut dan 8 penari lainnya membawa jaran kepang.

Terdapat pula penampilan musik dari Sarkem Percussion x Drummer Guyub Yogyakarta. Cerita unik di balik penampilan ini adalah para pemain tidak menjalankan latihan secara bersamaan. Mereka berkoordinasi melalui Whatsapp untuk menentukkan patokan nada sehingga dalam pertunjukan ini, sang dirigen membentuk sebuah aransemen secara langsung. Komunitas ini sudah memiliki empat album yang dibuat sebagai wadah bagi para drumer (sebuah band) untuk menyalurkan kreativitasnya. Pada album keempat ini, para penyandang disabilitas, khususnya yang berasal dari Gunungkidul, digandeng untuk menginterpretasikan dan membawakan lagu-lagu tersebut.

Pertunjukan ditutup dengan penampilan Jathilan Kudho Satrio Jatimulyo. Dengan alunan gamelan, 4 penari laki-laki memasuki panggung dengan membawa bendera, kemudian disusul oleh 4 penari laki-laki membawa jaran kepang. Hal ini melambangkan para kesatria yang sedang belajar untuk memasuki medan perang. Pertunjukan diakhiri dengan 4 penari laki-laki ikut bergabung, seolah-olah menjadi panutan para satria saat menimba ilmu.

Pengunjung dari Tegal mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertamanya menonton FKY. Ini jadi pengalaman yang mengesankan karena tujuan datang ke Malioboro cuma untuk jalan-jalan, tetapi ternyata bisa melihat sebuah pertunjukan. Ini juga kali pertama nonton tarian dengan cerita Hanoman dan Ratna. Selain itu, pengunjung dari Purwokerto mengatakan, “FKY 2022 bukan yang pertama kali. (Saya) sudah pernah di Taman Kuliner, Pyramid, dan Kampung Mataraman. Hal yang menarik dari FKY 2022 adalah lokasi acara yang mencar-mencar. Menurut saya ini bagus, jadi bisa memecah keramaian. FKY 2022 juga terasa luar biasa karena menjadi titik balik setelah pandemi, juga untuk sarana hiburan bagi perantau setelah tidak ada aktivitas seperti ini beberapa tahun terakhir. Saya berharap, FKY bisa selalu hadir setiap tahunnya.”

Pameran FKY 2022 masih akan berlangsung hingga tanggal 25 September 2022. Masyarakat dapat mengunjunginya mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB. Selain itu, Aktivasi Pameran Keliling FKY 2022 akan kembali dilaksanakan pada 18 September 2022 dengan rute dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dan berakhir di Taman Budaya Gunungkidul. Pertunjukan yang akan hadir di antaranya adalah Rinding Gumbeng (Wonosari), Tayub (Semin), Montro (Kauman, Bantul), penampil Kontingen Kabupaten Gunungkidul, Wayang Limbah Ki Samidjan, dan penampilan grup band dangdut. Sementara itu, tanggal 19 September 2022 mengambil rute menuju Taman Budaya Kulon Progo. Selain menjadi lokasi Aktivasi Pameran Keliling, Taman Budaya Kulon Progo juga menjadi tempat berlangsungnya program Highlight Seni Tradisi yang berisi pertunjukan pilihan dari kontingen kabupaten/kota di Yogyakarta. Aktivasi Pameran FKY 2022 akan berakhir tanggal 25 September 2022, sekaligus bertepatan dengan agenda penutupan FKY 2022 di Taman Kuliner Condongcatur.

Kontak media:
Salsabila Daniswara (0857-4186-7580) / Laili Muflihah (0823-1594-1747)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *