“Always Changing: A Decade of Gerald Situmorang”
Perayaan 10 Tahun Bermusik Gerald Situmorang
Tahun 2020 di sekitar akhir Januari hingga awal Februari menjadi momen yang istimewa untuk musisi, arranger, sekaligus produser rekaman Gerald Situmorang. Pasalnya, GeSit (begitu dia sering disapa) akan memasuki satu dekade dirinya berkarier di industri musik Tanah Air.
Momen ini terhitung dari dirilisnya album debut band pertama GeSit, Sketsa yang berjudul Childhood’s Dream pada 31 Januari 2010 silam. Dengan tanggal ini sebagai acuan, maka GeSit pun berinisiatif menyelenggarakan “Always Changing: A Decade of Gerald Situmorang”, sebuah rangkaian tur 7 pertunjukan dalam 7 hari non-stop, mulai dari Senin, 27 Januari hingga Minggu, 2 Februari 2020 di Jakarta dan seputaran Tangerang Selatan.
Dalam rangkaian ini, GeSit akan menampilkan semua project musik yang pernah dia perkuat dalam 10 tahun berkarya. Mulai dari Gerald Situmorang & Sri Hanuraga – META, Hermiola Quartet, Gerald Situmorang Trio, Barasuara, Gerald Situmorang Dimensions, Geral Situmorang Sollitude, hingga band pertama GeSit, Sketsa.
“Idenya dari gue. Waktu itu gara-garanya, tahun lalu, Marco (drummer Barasuara) pernah komen ‘kangen lo main Jazz lagi” di salah satu postingan gue. Pas kebetulan juga awal tahun ini 10 tahun lalu album debut band gue, Sketsa rilis, yaudah gue bikin lah rangkaian pertunjukan ini,” ungkap Gerald.
Total ada 30 musisi dan 70 lagu akan dibawakan dalam “Always Changing: A Decade of Gerald Situmorang”. Dengan salah satu titiknya, yang menampilkan Gerald Situmorang Trio, GeSit akan menyelipkan gitar klinik dalam penampilannya.
“Pengen sharing aja. Gue juga termasuk yang jarang melakukan klinik. Nah, nanti yang di titik ini gue akan sharing tentang perjalanan karier di musik mulai dari produce, arranger, main gitar, main jazz, sampai gimana improvisasi dalam mainin keduanya,” tambah pemain bass Barasuara ini.
Untuk access pass penonton agar dapat menonton ketujuh pertunjukan ini, GeSit melakukan crowdfuding di platform Kolase.com dengan tujuh pilihan reward sesuai jumlah pertunjukan di rangkaian tur ini.
Mulai dari reward seharga Rp 50.000,- hingga Rp 150.000,- penonton tidak hanya mendapatkan access pass, melainkan juga minuman / es krim sesuai dengan jenis venue nya. Ketujuh reward ini bisa didapatkan melalui link : kolase.com/gesit.
Berikut adalah jadwal lengkap “Always Changing: A Decade of Gerald Situmorang”, 27 Januari hingga 2 Februari 2020 mendatang lengkap dengan penampil pembuka di setiap titik tur :
1. Gerald Situmorang & Sri Hanuraga – META
Proyek music duo antara Gerald Situnorang dari Sri Hanuraga. Rilis pada Februari 2019 melalui album bertajuk META yang dikerjakan sejak Desember 2017 dengan single “God of Dragons”. Album META sukses masuk dalam nominasi Album Jazz Terbaik dan Artis Jazz Instrumentalia Terbaik AMI Awards 2019
Hari/ Tanggal : Senin, 27 January 2020
Tempat : Rumah Karya Sjuman, BSD
Jam : 19.30 PM
HTM: Rp 100.000
Opening Act: Ify Alyssa
2. Hemiola Quartet
Pada 22 November 2012, Gerald Situmorang Bersama grup music Hemiola Quartet, merilis album Oddventure. Bersama album tersebut, Hemiola Quartet sukses didapuk menjadi “Best Newcomer Artist” dari Jazz Goes to Campus (JGTC) ke-36.
Hari/ Tanggal : Selasa, 28 January 2020
Tempat : Legato Gelato, BSD
Pukul : 20.00 WIB
HTM : Rp 50.000
3. Gerald Situmorang Trio
7 Juni 2014, Gerald Situmorang merilis album bertajuk Time is The Answer dimana album ini mendapat nominasi dalam ketegori “Best Jazz Track” dalam ajang Indonesia Cutting Edge Music Awards (ICEMA) di tahun yang sama. Album ini juga sukses duduk di “Indoenesia Top 10 Album” Rolling Stone Indonesia periode September 2014 – Januari 2015.
Hari/ Tanggal: Rabu, 29 January 2020
Tempat: Soundtrip Café, Wijaya, Jakarta Selatan
Pukul : 16.30 WIB (Klinik Gitar) 20.00 WIB (Pertunjukan)
HTM :
Rp 150.000 (Klinik gitar + pertunjukan)
Rp 100.000 (Pertunjukan)
Rp 75.000 (Klinik gitar)
Musisi pembuka : Puti Chitara
4. Barasuara
Berperan sebagai bassis, Gerald Situmorang tergabung dalam Barasuara bersama personel lainnya, Iga Massardi (gitar, vocal), Asteriska (vocal), Puti Chitara (vocal), TJ Kusuma (gitar), dan Marco Steffiano (drum). Sejak terbentuk tahun 2012, Barasuara telah merilis dua album, Taifun (2015) dan Pikiran & Perjalanan (2019). Taifun sendiri sukses memenangkan “Karya Produksi Alternatif Terbaik” di AMI Awards 2016 dengan lagu “Bahas Bahasa”.
Hari/ Tanggal : Kamis, 30 January 2020
Tempat : Hatchi, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Pukul : 19.30 WIB
HTM : Rp 150.000
Opening Act: Tommy Pratomo
5. Gerald Situmorang Dimensions
Dimensions adalah album kedua dari proyek solo Gerald Situmorang yang rilis pada tahun 2017. Album ini merangkum eksplorasi seorang Gerald Situmorang yang menggambarkan kehidupannya dengan musik yang kental dalam balutan nuansa elektronik. Di tahun 2018, Dimensions sukses memenangkan AMI Awards 2018 kategori “Karya Produksi Instrumental Terbaik” dengan lagu “Dice” dan Indonesian Choice Awards untuk kategori “Instrumental Album of The Year”.
Hari/ Tanggal: Jumat, 31 Januari 2020
Tempat : Kilo, Senopati, Jakarta Selatan.
Pukul : 19.30 WIB
HTM : Rp 100.000 IDR
Opening Act: Adeavery
6. Sketsa
Sketsa berjalan bersama gitaris Dimas Budi Wibisana yang merilis album Childhood’s Dream pada 31 Januari 2010 lalu. Lagu dalam album tersebut masuk dalam nominasi Indonesia Cutting Edge Awards (ICEMA) 2010 dalam kategori Favorite Jazz Song. Sketsa juga mendapat nominasi dalam AMI Awards 2011 untuk kategori Jazz/ Instrumelia Jazzy dan juga Artis Penampil Solo, Duo/ Group terbaik. Tak berhenti di situ, Sketsa lantas merilis album kedua “Different Seasons” yang dirilis 22 Mei 2013 dan diproduseri oleh Tohpati. Sketsa sendiri, seperti yang diingat Gerald, terakhir tampil LIVE di hadapan publik pada 2015 di acara Indonesian Jazz Festival. Praktis penampilan di Beergarden nanti akan jadi penampilan pertama Sketsa setelah vakum tampil LIVE selama lima tahun.
Hari/ Tanggal : Sabtu 1 February 2020
Tempat : Beergarden, SCBD, Jakarta Selatan.
Pukul : 19.30 PM
HTM : Rp 150.000
Opening Act: Asteriska
7. Gerald Situmorang Solitude
Bulan Agustus 2016, Gerald Situmorang merilis album perdana dari proyek solonya, Solitude. Album ini didedikasikan untuk sebuah ruangan yang memiliki ikatan emosional dalam perjalanan musiknya. Album Solitude dalam perjalanannya berhasil memenangkan “Karya Instrumental Terbaik” di AMI Awards 2017 dengan lagu ”Familiar Song”.
Hari/ Tanggal : Minggu, 2 February 2020
Tempat : Tujuhari Coffee, Wijaya 4.30 PM
HTM : Rp 100.000
Opening Act: BiancaDimas
GERALD SITUMORANG
Gerald Situmorang was born in Jakarta on May 31, 1989. He began playing
guitar at the age of 13. Initially, he studied under Armstrong Pitoi of the New Breeze for 3 years, Nikita Dompas for one year where he improved his skills and grew his passion in jazz, and later he took private lessons at Institut Musik Daya with Dion Janapria for one semester. He has also participated at “Serambi Jazz Workshop” with Florian Ross, Henning Sieverts, Wolfgang Haffner, and Kai Brückner. He also took a Masterclass with Indra Lesmana.
He first started writing and composing his own music at the age of 14. At 16, he composed several songs for his duo “Sketsa”. Gerald won the first prize in eX Jazz Battle 2009 with BAG Trio, and received a special award “Excellent Duo In Jazz” with Gerald & Ryan in 31st JGTC Competition.
Gerald has participated in many of Indonesia’s most prestigious festivals such
as Jazz Goes To Campus, Java Jazz Festival, SOUNDRENALINE, JakJazz Festival, ASEAN Jazz Festival, Java Soulnation, PL Fair and many more. He also participated in World Youth Jazz Fest 2014 in Malaysia.
On January 31st, 2010 he released his debut album with Sketsa “Childhood’s
Dream”. It was nominated for the 2010 Indonesia Cutting Edge Music Awards
(ICEMA) “Favorite Jazz Song Category” for “Childhood’s Dream”. Gerald and his duo Sketsa was also nominated for an AMI Awards (Anugerah Musik Indonesia) which is the equivalent to the Grammy Awards in Indonesia in 2011 for the category of Best Jazz/ Instrumental Performance by a solo artist or duo/group for his song “Childhood’s Dream” which is on Sketsa’s debut album.
Sketsa’s second album, “Different Seasons”, was released in May 22, 2013. The
album was produced by Tohpati. Gerald has also released albums with Hemiola Quartet “Oddventure” (November 22nd, 2012) and with Monita Tahalea & The
Nightingales “Songs of Praise” (August 21st, 2013, produced by Indra
Lesmana).
He received “Best Newcomer Artist” award with Hemiola Quartet from 36th
Jazz Goes To Campus, the oldest jazz festivals in Indonesia. He released “Time
Is The Answer” album with his trio (June 7th, 2014). And got nominated for
2014 Indonesia Cutting Edge Music Awards (ICEMA) “Best Jazz Track” and stay
in the” Indonesia Top 10 Albums” for 5 months on Rolling Stone Magazine
Indonesia (September 2014 – January 2015).
He joined BARASUARA in 2012, which he plays bass and released their critically
acclaimed debut album “Taifunʼ in October 22, 2015. Barasuara won AMI
Awards in 2016 for “Best Alternative Production” and also nominated for “Best
New Artist”. Rolling Stone Indonesia placed it at number two in their list of “20 Best Indonesian Album 2015” and also listed on CNN Indonesia “10 Best
Indonesian Album of 2015”. He received “Best Live Act” with BARASUARA from
Rolling Stone Indonesia Editorʼs Choice Award 2016 and got nominated for
“Breakthrough Artist of the Year” & “Best Album of the Year” from Indonesian
Choice Awards 2016. “Taifun Tour” in 2016 is a huge sucess in 6 cities in
Indonesia.
On 2015, alongside with Monita Tahalea, they produce Monitaʼs second album
“Dandelion” (December 1st 2015), Rolling Stone Indonesia placed it at number
fourteenth in their list of “20 Best Indonesian Album 2015”.
His debut solo guitar album “Solitude” released in September 2016. It got many
great reviews from music critics in Indonesia and stay in the “Indonesia Top 10 Albums” for many months on Rolling Stone Magazine Indonesia. “Solitude” also released in Japan with label Inpartmaint Inc. on July 2017.
He did his first tour as a soloist in 2016 with Tommy Pratomo titled as “Solitour 2016” which is promoted by themselves on 7 cities in Indonesia.
His second solo album “Dimensions” released in September 2017, which is
using lots of electronic sounds, drum machines and synthesizers.
Gerald won AMI Awards in 2017 for “Best Instrumental Production” for “Familiar
Song” from album “Solitude” and also “Dimensions” album been awarded for
“Album Choice of the Year” from 40th Jazz Goes To Campus.
Recently Gerald won AMI Awards in 2018 for “Best Instrumental Production” for
“Dice” from album “Dimensions” which also got nominated for “Best
Progressive Production” and also he got nominated for “Best Sound Production
Team” for his work in Monita Tahaleaʼs “Perkenalan Perdana” in the same year.
He also won “Instrumental Album of the Year” from Indonesian Choce Awards
2018 with “Dimensions”.
On February 2019, alongside with Sri Hanuraga, they released their duet album
“Meta”.
Besides performing with Sketsa & BARASUARA, Gerald is a member of several
music groups, including BAG+BEAT, Hemiola Quartet, Dimas Wibisana & His
Mates, Barry Likumahuwa Quintet, & Monita Tahalea and The Nightingales.
Gerald Situmorang has performed with many musicians, including : Tohpati,
Erwin Gutawa, Dewa Budjana, Sri Hanuraga, Indra Lesmana, Ron King, Riza
Arshad, Aksan Sjuman, Barry Likumahuwa, Raisa, Monita Tahalea, Agnez Mo,
Efek Rumah Kaca, Matajiwa, Indra Aziz, Nikita Dompas, Mery Kasiman,
Ayushita, Calvin Jeremy, Oran Etkin and many more.
Discography :
– Sketsa – “Childhood’s Dream” (2010)
– Hemiola Quartet – “Oddventure” (2012)
– Sketsa – “Different Seasons” (2013)
– Monita Tahalea & The Nightingales – “Song of Praise” (2013)
– Gerald Situmorang Trio – “Time Is The Answer” (2014)
– BARASUARA – “Taifun” (2015)
– Gerald Situmorang – “Solitude” (2016)
– Gerald Situmorang – “Dimensions” (2017)
– Gerald Situmorang & Sri Hanuraga – “Meta” (2019)
– BARASUARA – “Pikiran dan Perjalanan” (2019)