BANGKUTAMAN MERILIS LAGU KHUSUS UNTUK LOKANANTA

Lukisan Press Photo for IG

Bangkutaman Merilis Lagu Khusus Untuk Lokananta

Dirilis secara eksklusif selama seminggu mulai 9 Maret untuk Hari Musik Nasional lewat website Rollingstone.co.id, lalu tersedia via layanan musik digital berbayar.

Kapan hari musik Nasional mulai dicanangkan?

Sebenarnya, Hari Musik Nasional sudah dicanangkan Presiden Megawati Sukarnoputri di Istana Negara, Jakarta, pada 10 Maret 2003 dengan ditandai pemencetan tombol situs resmi Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI).

Namun peringatan ini pertama kali ditetapkan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tiap tanggal 9 Maret ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 10 Tahun 2013.

Pemerintah merasa perlu mengeluarkan Keppres tersebut karena selama ini insan musik Indonesia bersama masyarakat telah memperingati tanggal 9 Maret sebagai hari musik nasional.

Masih relevan kah peringatan Hari Musik Nasional di mata insan dan penikmat musik Indonesia?

Mungkin saja banyak yang tidak memedulikan, apalagi merayakannya dalam sebuah acara atau apapun. Seakan-akan tak ada yang memedulikan hari yang diambil dari tanggal lahir musisi Indonesia Wage Rudolf Supratman, penggubah lagu kebangsaan “Indonesia Raya” itu.

Masih berkaitan dengan kepedulian masyarakat musik Indonesia akan Hari Musik Nasional, begitu juga dengan sebuah tempat yang bernama Lokananta. Inilah perusahaan rekaman musik pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1956. Berlokasi di Solo, Lokananta terkenal telah lama melakukan produksi dan duplikasi piringan hitam, kaset audio hingga cakram padat.

Selain rekaman-rekaman musik etnik dan lagu daerah, tercatat Lokananta juga memiliki master lagu-lagu dari penyanyi legendaris Indonesia seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, dan Sam Saimun. Tak hanya lagu, di ruang arsip Lokananta masih tersimpan rekaman bersejarah seperti sub master pita pidato proklamasi, rekaman resmi Indonesia Raya, dan pidato-pidato Bung Karno lainnya.

Meskipun terdapat sedikit perubahan pada fungsi dan peran yang dijalankan, sebagai lembaga resmi milik pemerintah, Lokananta masih senantiasa terus bergeliat untuk merawat aset musik yang dimiliki. Dedikasi tersebut di kemudian hari banyak menginspirasi banyak pihak, antara lain Bangkutaman, untuk selalu mendukung kampanye akan pendokumentasian dan pengarsipan karya-karya musik anak negeri.

“Kami menyambut baik project ini, kolaborasi seperti inilah contoh wujud nyata sebuah bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai yang kita miliki. Dan kami berharap apresiasi seperti ini dapat dilakukan oleh banyak pihak di luar sana, tidak hanya kepada Lokananta, tetapi lebih besarnya kepada nilai budaya dan upaya pengarsipan yang telah dilakukan pihak-pihak lain.” ungkap Kepala Lokananta, Miftah Zubir.

“Kami merasa, Bangkutaman dan Lokananta ada kesamaan, bahwa kami sudah lama ada dan kami tetap produktif loh. Hari Musik Nasional tanggal 9 Maret adalah momentum yang pas sekali untuk kami, band indie yang sudah 17 tahun berkarya di Indonesia dengan pesan humanis dan sosial, untuk memberi apresiasi sekaligus mengingatkan bahwa kami semua masih ada (Bangkutaman, Lokananta, Hari Musik Nasional). Ini lah upaya penyadaran sekaligus pengenalan akan eksistensi kami semua sebagai bagian dari kebanggaan Indonesia,” ungkap Irwin Ardy akan proyek yang diberi tajuk Bangkutaman untuk Lokananta ini.

“Sedikit mungkin yang ngeh kalo 9 Maret itu adalah Hari Musik Nasional dan bingung bagaimana kita harus meresponnya. Juga tentang Lokananta, sebuah tempat yang harus di-preserve dengan baik sehingga bisa bertahan terus sampai anak cucu kita,” ungkap Wahyu Acum.

Adalah sebuah lagu berjudul “Lukisan”, lagu yang ditulis oleh Wahyu Acum di bus ketika perjalanan dari Padang menuju Pekanbaru pada 9 Oktober dua tahun lalu.

“Seharusnya pesawat kami mendarat ke Pekanbaru, tapi karena waktu itu ada kejadian kabut asap dari tanggal 6 Oktober, maka kami terpaksa turun di Padang. Dari Padang kami naik bus menuju Pekanbaru. Selama perjalanan, kami melintasi jalan yang berkelok dengan pemandangan hutan dan sungai yang luar biasa indahnya,” ungkap Wahyu Acum mengenang suasana lagu itu tercipta.

Beruntungnya, ketika mereka sampai di Pekanbaru, disambut dengan hujan, dan kabut asap pun perlahan-lahan berkurang.

Mengenang kembali momen lagu ini ditulis dalam kaitannya dengan Hari Musik Nasional dan Lokananta, Bangkutaman memandang penting aktivitas mengapresiasi dan melestarikan, baik itu berupa momen maupun tempat bersejarah, dengan simbolisme alam Indonesia yang saat ini semakin serius statusnya untuk dijaga dan dilestarikan.

Lagu “Lukisan” dari Bangkutaman akan dirilis pertama kali lewat situs resmi rollingstone.co.id untuk kemudian penikmat musik bisa membeli atau men-streaming-nya lewat layanan musik Digital, dari iTunes, Apple Music, Spotify, Deezer, JOOX dan lain sebagainya.

Seluruh penjualan dari streaming juga pengunduhan lagu “Lukisan” akan diwujudkan sebagai aksi sosial yang akan juga berkolaborasi dengan Lokananta nantinya.
Selamat hari Musik Nasional!

[Official Cover] Lukisan
Bangkutaman – “Lukisan”
Lirik oleh Wahyu Acum
Musik oleh Bangkutaman
Direkam bulan: Februari, 2017
Produksi & Mixing oleh Irwin Ardy

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *