“DIA INGIN JADI PELURU (TRIBUTE TO WIJI THUKUL)” ALBUM PERDANA FAJAR MERAH TELAH DIRILIS

Pada bulan Februari 2021 lalu Fajar Merah telah merilis musikalisasi puisi Wiji Thukul “Puisi Untuk Adik” sebagai single pertamanya. Disusul pada bulan Mei, ia merilis single kedua yang berjudul “Ucapkan Kata-katamu”. Lagu tersebut dulunya sempat dipopulerkan oleh Dialog Dini Hari.

Setelah melalui proses panjang, akhirnya pada bulan Agustus ini tepatnya tanggal 26 Agustus 2021 yang bertepatan dengan hari lahirnya Wiji Thukul, Fajar Merah akan mengeluarkan album pertamanya. Album tersebut bertajuk ‘Dia Ingin Jadi Peluru’ (Tribute to Wiji Thukul). Di dalam album ini terdapat 8 lagu. Semua lirik diadopsi dari puisi Wiji Thukul. Enam lagu diaransemen oleh Fajar Merah, satu lagu diaransemen oleh Adi Tius dan satu lagu diaransemen oleh Dialog Dini Hari.

Tanggal 26 Agustus 2021 dipilih Fajar untuk mengeluarkan album pertamanya ini karena selain bertepatan dengan hari lahir sang ayah, ia juga ingin memberikan penghargaan kepada tulisan ayahnya lewat musik. Tajuk ‘Dia Ingin Jadi Peluru’ diambil dari buku kumpulan puisi Wiji Thukul yang berjudul ‘Aku Ingin Jadi Peluru’.

Fajar Merah juga mengajak beberapa musisi dan satu aktor untuk ikut andil dalam proses pembuatan beberapa lagu, diantaranya Dadang S.H Pranoto, Gregorian Christ Mahendra, Edo Rivai dan Happy Mega Yovienta pada lagu Puisi Untuk Adik. Bagus Dwi Danto, Ananda Putra, Setyawan Cello dan Dwi Mahargini pada lagu Ucapkan Kata-katamu. Lintang Bumi dan Aditya Susila dalam lagu Semenjak Aku Berkenalan Denganmu. Dan Gunawan Maryanto, Gregorian Christ Mahendra bersama Artaxiad Gamelannya, Sean (Seno) Hayward dan Gusti Arirang di dalam lagu Momok Hiyong.

Mengutip dari kata-kata Gregorian Christ Mahendra “keberanian mas Fajar Merah untuk mengajak potensi lokal yang bersifat tradisional itu patut kita acungi jempol, karena mindset orang di jaman sekarang gamelan itu kuno, gamelan itu masa lalu (tapi) akhirnya patah di karya Momok Hiyong, itu karena mas Fajar membuktikan gamelan itu luwes, gamelan itu dapat melebur ke musik, terutama musik mas Fajar Merah.”
Mengutip dari kata-kata Sean (Seno) Hayward “saya tertarik sekali dengan prosesnya dan mau mendukung eksperimentasinya, mau ikut proses bareng supaya kita sama-sama belajar caranya untuk buat sesuatu diantara gamelan (musik tradisi) sama jenis-jenis musik lain tanpa merasa terpaksa tapi terasa natural.”

Artwork yang dipilih Fajar untuk album pertamanya ini adalah artwork dari Bambang Nurdiansyah atau kerap disapa Bembeng, dengan alasan Bembeng pernah membuat pameran Tugas Akhir (TA) dengan tema “Imajinasi Puisi-puisi Wiji Thukul”. Artwork ini juga dipakai untuk single pertamanya.

Album ‘Dia Ingin Jadi Peluru’ (Tribute to Wiji Thukul) bisa kalian dengarkan dan nikmati di toko musik digital pada tanggal 26 Agustus 2021. Enjoy~

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *