GELISAH DENGAN KONDISI ALAM, HERUWA “SHAGGYDOG” DAN JERINX “SID” BERKOLABORASI RILIS “SAMIYA”

Heruwa & Jerinx - Samiya flyer Heruwa & Jerinx pict istimewaHeruwa Jerinx by Guswib (6) Heruwa Jerinx by Guswib (7)

Gelisah Dengan Kondisi Alam, Heruwa “Shaggydog” dan Jerinx “SID” Berkolaborasi Rilis Samiya

Kondisi alam di Indonesia saat ini sangatlah memprihatinkan, asap pembakaran hutan yang merugikan banyak orang masih ditambah lagi dengan pengalihan lahan hijau untuk keperluan komersial yang dampaknya merugikan lingkungan. Begitu juga dengan isu reklamasi di Bali yang menjadikan perhatian tersendiri bagi seorang Jerinx, penggebuk drum Superman Is Dead, yang kemudian bersama kawan-kawan mencoba melawan hal tersebut dengan gerakan Bali Tolak Reklamasi. Contoh kasus lain adalah banyaknya lahan di kota Jogjakarta yang diubah menjadi area perhotelan yang lalu mengganggu area resapan air di lingkungan sekitar, hal inipun lambat laun menimbulkan pergesekan (lihat Jogja Ora Di Dol).

Hal-hal diatas yang membuat dua sahabat masa kecil, Heruwa (Shaggydog) dan Jerinx (Superman Is Dead) merasa gelisah dan sepakat untuk mengeluarkan kegelisahan mereka dalam sebuah kolaborasi musik sesuai dengan disiplin ilmu yang digeluti oleh mereka selama ini. Lahirlah sebuah single yang mereka beri judul Samiya. Samiya sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya keseimbangan. 

Musik instrumental yang ditawarkan oleh kedua musisi di single ini merupakan sebuah perpaduan antara musik modern yang diwakili oleh genre Electronic serta musik tradisional yang diambil dari Gamelan. Perkawinan musik ini kemudian diikat dengan gebukan drum yang kuat ciri khas dari Jerinx.

Artwork yang dikerjakan oleh Sono “Cap Bagong Tattoo” mengambil karakter dari dua kebudayaan yang menjadi latar belakang kedua musisi in tinggal yaitu Jawa dan Bali. Dari Jawa sendiri, Sono mengambil karakter Brahala lalu dari Bali dia mengambil karakter Buta Siu. Sementara karakter wajah banyak mengambil unsur wajah dari Brahala Jawa yang ditambah karakter Barong Bali. Di bagian bawah dari artwork ini, sebuah karakter yang diibaratkan sedang memakan sebuah kota adalah Boma yang sering dilukiskan sebagai tokoh antagonis yang kekuatannya bersumber pada kekuatan bumi. 

Di karakter artwork Samiya terdapat 6 buah tangan yang memegang beberapa elemen modern dan alam. Sementara tulisan Samiya sendiri ditulis dengan desain typografi Ambigram yang memungkinkan tulisan tersebut bisa dibaca secara bolak balik. Hal-hal tersebut dianggap sanggup mencerminkan semua kegelisahan kedua musisi ini yang mereka rangkum dalam Samiya.

Proses perekaman single Samiya dikerjakan di Seminyak Pro Studio, Bali oleh Agus Bim dan Cipta Gunawan. Tahap mixing dan mastering dilakukan di Jogjakarta oleh Egha dan Donney di Wai – Wai Studio dan Rockstar Studio. Sementara itu sebuah film dokumenter yang memuat behind the scene pembuatan single ini sedang dikerjakan oleh Lana Pranaya.

Single Heruwa & Jerinx ini akan resmi dirilis format digital melalui iTunes pada tanggal 10 Desember 2015. Selanjutnya DoggyHouse Records akan merilis Samiya dalam bentuk paket berupa kaset single dan cd beserta t-shirt dengan desain artwork kover-nya. Paket yang dirilis terbatas sebanyak 50 buah ini semuanya dikemas ke dalam sebuah wadah kaleng dari bahan alumunium daur ulang dengan etsa yang dirancang khusus untuk single ini. Informasi lebih lanjut mengenai pemesanan boxset single Samiya bisa melalui:

Email: doggyhouserecs@gmail.com

single kolaborasi Heruwa & Jerinx – Samiya hari ini sudah bisa diunduh melalui iTunes. Berikut adalah link untuk membeli single tersebut:

https://itunes.apple.com/id/album/samiya-single/id1063853347

 

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Martinus Indra Hermawan

(General Manager DoggyHouse Records)

NB:

Hashtag: #samiya

DoggyHouse Records

Jl. Nogosari No. 1B Patehan, Kraton, Yogyakarta, Indonesia.

Ph. (0274) 378002

Web. doggyhouserecords.com

Twitter. @DoggyhouseRecs

Facebook. DoggyhouseRecs

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *