GULIR BUNYI : “BEHIND THE MUSIC AND SOUND OF GUNDALA”

 

UniSadhuGuna International College (UIC College) bekerjasama dengan Gulir Bunyi menggelar “
Behind The Music and Sound of Gundala ” sebuah lokakarya tentang musik ilustrasi
(Film Scoring) dan tata suara (Sound Design) film “Gundala” besutan sutradara Joko Anwar.
Lokakarya akan diadakan pada hari Sabtu, tanggal 21 September 2019 mulai pukul 14:00-17:00 WIB, berlokasi di Ruang Auditorium, UIC College BSD Campus.

Lokakarya ini menghadirkan Aghi Narottama, Bemby Gusti, dan Tony Merle dari rumah produksi
Rooftop Sound sebagai komposer musik, sang sutradara Joko Anwar, serta tim dari Cross Fade
Audio Post . Aghi Narottama, peraih Piala Citra Festival Film Indonesia tahun 2017 sebagai
“Penata Musik Terbaik”, akan menjabarkan proses penggarapan musik ilustrasi film Gundala
dari mulai ide awal hingga eksekusi pembuatan musiknya. Aghi bersama rekannya, Bemby dan
Tony akan menjelaskan bagaimana menerjemahkan ide sang sutradara ke dalam musik yang dapat
mengantarkan cerita di dalam film. Tim Cross Fade Audio Post akan membahas mengenai teknik
dan desain tata suara yang digunakan dalam penggarapan musik ilustrasi film Gundala. Sang
sutradara Joko Anwar juga akan membagikan pengalamannya selama pembuatan film Gundala,
bagaimana gambaran musik ilustrasi untuk film tersebut dari perspektif penyutradaraan.

Gulir Bunyi dan UIC College telah sepakat untuk bekerjasama mengadakan berbagai program
workshop dan short course musik. Lokakarya “ Behind The Music and Sound of Gundala ”
adalah rangkaian awal program kerjasama Gulir Bunyi dan UIC College. Pada kesempatan ini
juga akan diluncurkan berbagai workshop dan short course musik yang akan berlangsung pada
periode 2019 – 2020. UIC College memiliki program diploma musik dengan pilihan konsentrasi
sound design dan music business . Gulir Bunyi sendiri merupakan program pendidikan independen,
yang berfokus pada aspek-aspek kreasi dari berbagai ragam keahlian dalam musik, yang mulai
berdiri sejak tahun 2017. Gulir Bunyi dan UIC College memiliki tujuan untuk menjadikan
pendidikan musik menjadi lebih mudah diakses masyarakat luas. Selain itu, workshop dan short
course yang diadakan bertujuan sebagai jembatan antara masyarakat dan pelaku industri musik,
agar pelaku industri musik dapat membagikan ilmu dan pengalamannya ke masyarakat luas,
begitupun sebaliknya.

Lokakarya ini tidak dipungut biaya, peserta hanya wajib melakukan registrasi via website
Gulir Bunyi. Saat ini 80 kursi peserta yang tersedia telah terpenuhi, sejak awal dibuka
pendaftaran banyak sekali antusiasme menyambut lokakarya ini. Gulir Bunyi dan UIC College
sangat menantikan kedatangan para peserta pada hari Sabtu, 21 September 2019. Untuk
mengetahui berita terbaru tentang program Gulir Bunyi dan UIC College of Music dapat
langsung menuju halaman https://courses.gulirbunyi.com

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Gulir Bunyi (+628119746399 whatsapp only), arnandoputra@gulirbunyi.com
UIC College, ( +622150152701), kristen.salomina@unisadhuguna.org

UIC College BSD Campus
Edu Center building 5th Floor
Jalan Sekolah Foresta No 8
Lengkong Kulon, Pagedangan
Tangerang 15331

PROFIL PEMATERI “ BEHIND THE MUSIC AND SOUND OF GUNDALA”

Aghi Narottama – Komposer musik peraih Piala Citra (Festival Film Indonesia) pada kategori
“Penata Musik Terbaik” dalam film “Pengabdi Setan (2017). Aghi Narottama telah lama
berkecimpung dalam dunia ilustrasi musik untuk film dan produk komersial. Aghi juga merupakan
pendiri Rooftop Sound sebuah rumah produksi yang telah banyak menghasilkan musik latar
berbagai film dan juga band ternama. Selain itu ia juga dikenal sebagai edukator, saat
ini ia aktif mengajar sound design di UIC College-Unisadhuguna.

Bemby Gusti – Komposer dan penata musik yang telah mengerjakan banyak judul film yang
meraih sukses di perfilm-an nasional. Bemby juga merupaka pendiri Rooftop Sound bersama
Aghi Narottama, keduanya telah berkerjasama cukup lama. Bemby juga dikenal sebagai pemain
drum grup band SORE yang aktif hingga saat ini. Bemby Gusti sering mendapat kesempatan
mengisi workshop musik di dalam negeri maupun regional asia tenggara.

Joko Anwar – Sutradara, penulis, dan aktor yang sudah tidak asing di dunia film nasional.
Sejak awal tahun 2000-an ia telah banyak menulis skenario dan menyutradai film yang meraih
sukses. Filmnya “Janji Joni (2005)” menjadi hits dan sukses besar pada kala itu. Joko
telah meraih berbagai penghargaan dalam berbagai ajang perfilm-an bergengsi di tanah air.
Karya karya juga pernah di tampilkan dalam The Times BFI London Film Festival, International
Film Festival Rotterdam, New York Asian Film Festival, serta Dead by Dawn. Selain dalam
format layar lebar Joko juga pernah mementaskan karyanya untuk teater musikal berjudul
“onrop! (2010)” yang merupakan reaksi sosial terhadap kehidupan masyarakat saat itu.
Hingga saat ini karya-karya Joko Anwar mendapat “critically aclaimed” dari berbagai media
dan kritikus film baik lokal maupun internasional.

Tony Merle – Tony Merle dikenal sebagai gitaris grup band The Brandals, ia juga merupakan
salah satu pendiri Rooftop Sound bersama Bemby Gusti dan Aghi Narottama. Tony tercatat
sebagai pencipta lagu “Kelam Malam” untuk soundtrack film “Pengabdi Setan (2017)” yang
liriknya ditulis oleh Joko Anwar. Ia juga tergabung dalam proyek duet “The Spouse” bersama
istrinya Aimee Saras. Tony pernah aktif sebagai penyiar radio, salah satu program yang ia gawangi
“SubStereo” terbilang sukses dimana ia mengundang grup band untuk tampil live di studio radio
tersebut. Saat ini ia aktif membuat musik untuk film dan juga terlibat dalam berbagai proyek
musik lainnya.

 

GULIR BUNYI

Gulir Bunyi is a public education program established in Jakarta in 2017. It emphasized heavily
toward experienced based learning respectively in three of its main category: Gulir Bunyi
Sound Improvisation Workshop, Utas Gita Composition & Soundpainting Workshop, and Wiyata:
A Project Based Masterclass. It has held more than 70 well-appraised workshop & education
programs with industry professionals.

Short Course program is an effort to bridge quality (music) education to public. A program
that is solely designed to be a professional training courses, that is quick and flexible
enough to bridge the latest innovations in music industry which shift dynamically during
the past years. And we do so by uncover the working methods of the industry professionals,
to transform creative minds led by self-discovery and inspiration.

Dion Janapria Guitarist, Writer, & Educator – Founder & Managing Director Gulir Bunyi

Majoring in Jazz Guitar, after he graduated from Hogeschool voor de Kunsten Utrecht he moved
back to Indonesia and instantly became the top notch jazz guitar player in Indonesia. He had
collaborated both with local and international musicians, including names like Ron King Big
Band, Kamashi Washington, and many others. He’s now working with Aksan Sjuman’s COTF a
contemporary jazz group which has released a new album recently. He holds a master’s degree
in Urban Arts, Industrial, and Cultural Studies from the Jakarta Institute of Art. He is also
the conceptor and chief editor of the book “Antologi Musik Jazz dan Populer Indonesia” which
was released by the Jakarta Arts Council – Committee of Music. Besides performing and writing,
he is also known as an educator. During his career span he had taught in many universities and
music academies. In 2017 Dion started Gulir Bunyi for the first time as a workshop center for
music education.

Arnando Putra Guitarist & Composer – Project Manager Gulir Bunyi

When he was still a student back in 2012, his group was featured to perform at @america,
an American Cultural Center by the U.S. Embassy in Jakarta. Afterwards, he became known on
the local jazz scene. After he graduated from the Faculty of Engineering – Gadjah Mada University,
he established his own trio “Arnando Putra Triology” presenting his unique concept of a trio
without drums. He also composes original tunes for several ensemble formats. His latest works
with Lantun Orchestra on the song tittled “Topeng Monyet” was nominated for 2 categories on
“Anugerah Musik Indonesia” (AMI Awards); Best Instrumental Production and Best World Music
Production. He joined Gulir Bunyi with Dion Janapria later in 2018. He now performs quite
regularly in the Asian region, last July he just finished a tour in Japan entittled
“One People Project” which involved top musicians from Japan, Australia, Malaysia, Taiwan
and Thailand.

Website
Gulir Bunyi https://www.gulirbunyi.com
Gulir Bunyi Short Course https://courses.gulirbunyi.com

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *