KDM #11 x RAKETTI FILMS

img-20161027-wa0000

KDM #11 x Raketti Films

Judul Program: Cah Nom
Juru Program: Mohammad Reza Fahriyansyah

Materi Film:

Slot 1 | 52 Menit
1. A Silent Night (Yopi Kurniawan/Arka Sinematika /2015/23 menit)
2. Jagal (Dipta Diwangkara/HYPOCRITE PRODUCTION/ 2014/5menit)
3. Tinuk (Aprilingga Dani/ Mata-mata Project/2015/15menit)
4. The Flower and The Bee (Monica Vanesa Tedja/Soda Machine and Antelope Films /2015 /9 menit)

Slot 2 | 56 Menit
1. Kode (Banu Wirandoko/Seeds Motion /2015/15menit)
2. Atun Nurlela (Fitro Dizianto/Ketjap Manis/2013/9menit)
3. Anak Semak (Erlangga Radhikza/Anak Lanang Film/2015/11menit)
4. Neng Kene Aku Ngenteni Koe (Jeihan Angga/Dinas Kebudayaan DIY/2015/22 menit)
5. Sugih (Makbul Mubarak /2015/10 menit)

Waktu & Tempat Pemutaran:
Jum’at, 28 Oktober 2016| 18.30 WIB| Aula Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta| Jl. Cendana No. 11, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Judul Pengantar:
CAH NOM
Klub DIY Menonton (KDM) kali ke sebelas hadir bersama Raketti Films (KDM #11 x Raketti Films). Bertepatan dengan hari sumpah pemuda, kami tidak ingin bersumpah, kami hanya ingin memastikan kalau kami masih muda. Program dengan tajuk “Cah Nom” kami tarik secara bebas—dan mudah-mudahan sopan dan bertanggung jawab.
Slot pertama berisi empat film pendek. A Silent Night (Yopi Kurniawan, 2015) mengangkat tentang pergolakan batin seorang pastur dalam sebuah gereja. Film tersebut bisa diposisikan sebagai doa pembuka—sekaligus pengakuan dosa. Selanjutnya kita akan bertemu Jagal (Dipta Diwangkara, 2014) yang memperlihatkan pembantaian di dapur rumah makan dan Tinuk (Aprilingga Dani, 2015) yang menghadirkan masalah rumah tangga yang tak terkira. Slot ini akan ditutup The Flower and the Bee (Monica Vanesa Tedja, 2015) yang menghadirkan tabu simbolik yang mengalir dengan cara lugu.
Slot kedua berisi lima film pendek yang meruncingkan tujuan dari diskusi kita nanti. Kode (Banu Wirandoko, 2015) menggambarkan strategi dan taktik siswa-siswi SMA dalam menghadapi Ujian Nasional. Kemudian Atun Nurlela (Fitro Dizianto, 2013) adalah komedi tentang cita rasa nama yang tidak sesuai dengan budaya di zamannya. Anak semak (Erlangga Radhikza, 2015) dan Neng Kene Aku Ngenteni Koe (Jeihan Angga, 2015) adalah keserupaan yang sama-sama ditangkap sebagai kultur anak muda. Anak Semak menggambarkan kehidupan anak muda di pinggiran kota metropolitan, sedangkan Neng Kene adalah perjalanan dari sepasang anak muda kabupaten yang melalui kenyataan secara komikal. Terakhir, Sugih (Makbul Mubarak, 2015) adalah penutup slot yang syah tentang kehidupan pasutri muda menghadapi masalah ekonomi rumah tangga secara komedi, sekaligus sadomasokis.
Rentetan pemutaran film-film tersebut, selanjutnya bisa kita jadikan bahan perbincangan tentang anak muda hari ini. Sumpahnya memang lama sekali belum diperbaharui. Tapi yang jelas harus diakui: anak muda selalu memproduksi kulturnya sendiri!
Jangan lupa mengaji. Salam sinema…
Mohammad Reza Fahriyansyah

>Tentang KDM

Klub DIY Menonton (KDM) adalah program pemutaran yang didukung Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan diselenggarakan secara kolaboratif oleh Yuk Nonton!, SiMAMAT, Paguyuban Filmmaker Jogja, dan SAAP. Program yang direalisasikan untuk pertama kalinya pada Maret 2016 ini kami sikapi sebagai program pemutaran yang akan berlangsung secara berkesinambungan. Selaras dengan slogan yang menjadi seruan KDM: Durability! Sustainability! Long Live Alternate Screening!

Pada tahun 2016 ini kami akan menyelenggarakan dua belas sesi pemutaran, dari Maret hingga November. Tema besar yang akan menjadi payung program-program pemutaran KDM adalah “Peristiwa, Sinema, dan Wacana”. Tema besar tersebut kami pilih karena relatif fleksibel untuk mengelola dan membaca dinamika sinema melalui potensi peristiwa serta wacana yang melingkupi latar kehadirannya.

>Tim KDM #11:

Koordinator Acara: Wimba Hinu Satama | Tim Screening: Indra “Komeng” Sukmana, Wahyu Agung Prasetyo, | Film Traffic: Adi Rosidi Pandega | Frontdesk & Reservasi: Dean Fitty Sari | Usher: Yolanita Varensia | Desain & Ilustrasi: Amortalisme | Dokumentasi: Said Nurhidayat | Konsumsi: Farida Novieti M | Administrasi & Keuangan: Farida Novieti M | Publicist & Media Strategist: Lidia Nofiani, Ukky Satya Nugrahani | Koordinator Program: Suluh Pamuji | Tim Program: Pratista Wibowo, Akhmad Fesdi Anggoro, Mohammad Reza Fahriyansyah

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *