KEMBALI DARI HIATUS, SLYLAB MERILIS SINGLE ANYAR “ICARUS PARADOX”

Artwork copy First Public Performance Slylab di Ripstore Live Promo Poster copy

Kolaborasi dengan Anzi Matta, Slylab Kembali Aktif ke Dunia Musik

oleh: Dean, Devita & Rayhan

Setelah lima tahun hiatus merilis materi baru dan sejak 2012 vakum dari panggung, kini kami (Slylab) menyatakan diri aktif kembali ke dunia musik dan kembali berkarya. Sejumlah track baru telah kami siapkan, album baru juga tengah kami ramu peluncurannya tahun depan, dan rangkaian mini konser baik di Bandung dan di luar kota telah kami rancang.

Sebagai permulaan atau perkenalan kembali, kami telah meluncurkan single baru berjudul ‘Icarus Paradox’ sebagai first public performance di acara Ripstore Live from Cigondewah 1 November kemarin. Mulai hari ini (5 November 2015), Single ini bisa diunduh secara bebas di situs Ripstore.Asia menggunakan lisensi Creative Commons.

Adapun single ini kami garap bersama Anzi Matta, seniman muda berbakat asal Magelang yang merespon single ini lewat rangkaian ilustrasi yang menjadi artwork ‘Icarus Paradox’. Anzi kami pilih karena karyanya yang khas, berkarakter kuat, unik dan sejalan dengan konsep berkarya kami ke depan. Artwork ini juga kami produksi sebagai official merchandise Slylab yang bisa dipesan secara online di tautan berikut: http://ripstore.asia/slylab

Konsep Icarus Paradox

Icarus Paradox sendiri adalah istilah klasik yang kami petik dari konsep Danny Miller lewat buku berjudul sama yang populer pada tahun 1990. Lewat bukunya, Miller mencatat fenomena global sejumlah perusahan besar yang jatuh dan gagal bersaing yang diakibatkan keserakahan akan semakin tingginya jabatan seseorang.

Semakin berkuasanya seseorang, ternyata membuat perusahaan itu jatuh seketika. Paradoks ini merujuk kisah Icarus putra dari Daedalus, seorang penemu, arsitek dan pematung yang membangun Labyrinth untuk Raja Minos dalam mitologi Yunani yang terbang terlalu dekat dengan Matahari, sehingga lilin yang merekatkan sayapnya meleleh karena terik matahari.

Akhirnya Icarus jatuh ke laut dan dan mati. Laut tempat jatuhnya Icarus kemudian dinamakan Laut Icarian dekat Icaria, sebuah pulau di barat daya Samos.

Lewat konsep inilah, Icarus Paradox kami pandang relevan dengan berbagai real-event yang terjadi di dunia belakangan hari ini, baik dari sisi hukum, politik, ekonomi, dan isu-isu lingkungan hidup sebagai cerminan dari upcoming album Slylab yang tengah kami garap.

Musikalitas Slylab di Rilisan Baru

Dari segi musikalitas, Icarus Paradox digarap dengan menggabungkan musik elektronik dengan genre darkwave yang kami anggap sejalan dengan karakter angelic voice Devita; yakni sebuah neologisme antara dua kebudayaan kuno x modern, ibarat melihat Dewa Zeus hidup di film Transformers.

Lagu ini sendiri ditulis Dean di tahun 2010 dengan bantuan software DAW, Reason 6. Berbeda dengan rilisan kami sebelumnya Andromeda maupun Jupiter Upon My Head, nomor Icarus Paradox memiliki nuansa lebih gelap dengan balutan raungan gitar distorsi dan dikemas dengan musik elektronik dengan beat tempo cepat.

Lirik lagu sepenuhnya ditulis oleh Devita. Sedangkan Rayhan bertindak sebagai producer dan direkam di Strangerdaydreaming Recording Chamber Studio Bandung pada 11 Oktober lalu.

Slylab sendiri merupakan band ambient/ darkwave/ idm yang terbentuk di bulan Mei 2005 beranggotakan Dean Genial Iqbal (Programming), Devita Dwi Ayu Anggraini (Vocal) dan Rayhan Sudrajat (Guitar, Vocal). Sebelumnya Slylab telah merilis dua single “Andromeda” dan “Jupiter Upon My Head”, ikut dalam 7 album kompilasi dan 1 mini album. Kami lantas mengalami kevakuman dalam kurun waktu 2010-2015 karena kesibukan masing-masing personil. Tahun 2015 kami hadir kembali dengan single baru ‘Icarus Paradox’ dan jadwal debut album penuh di 2016.

Ripstore.Asia
Distribusi Konten Digital untuk Musisi Indonesia
http://www.ripstore.asia
Raka Autocare Building Block A 2nd Floor
Jalan Terusan Buah Batu Nomor 54
Bandung 40288
Phone (022) 7531225 Fax. (022) 7513771
Whatsapp 081224221357

Follow Us:
Twitter: @Ripstore
Facebook: Ripstore.Asia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *