“KERAGUAN”, SINGLE KEEMPAT NIESYA YANG BERNUANSA LATIN JAZZ

”Keraguan,” Lagu Single Keempat Niesya Bernuansa Latin Jazz

Di tengah masih maraknya wabah pandemic covid-19 terutama di berbagai kota-kota besar di Indonesia tidak menyurutkan para pekerja musik di tanah air untuk tetap berkarya. Termasuk Niesya sebagai penyanyi pendatang baru asal kota Medan yang telah melahirkan tiga album single lagunya. Sebagaimana yang ia sampaikan dalam pers releasenya baru-baru ini, ia berencana menerbitkan album singlenya yang keempat, dengan judul ”Keraguan,” pada tanggal 25 September 2020 ini.

Niesya memang cukup sibuk terlebih dalam tiga bulan belakangan ini dimana ia baru memulai studi lanjut S2nya di bidang Psikologi di Universitas Indonesia. ”Kok masih bisa buat single baru?” begitu ketika ia ditanya. Ia menjawab sambil tertawa, ”Ya, Niesya memang lagi sibuk studi S2 tapi udah planning untuk tetap konsisten produksi single-single lagu terus dan rencananya tahun depan bisa ngeluarin album perdana Niesya.”

Niesya dalam obrolannya juga menyampaikan, ”Lagu keempatku ini lebih ’jazzy.’ Aku mencoba menawarkan bentuk lagu dalam format ’Latin jazz.’ Namun penggarapannya aku coba menghadirkan kembali bentuk permainan Brazilian samba khususnya untuk pendengar musik di Indonesia. Dari dulu aku suka banget lagu-lagu Jazz terutama lagu aliran mainstream Jazz yang dibawakan Nat King Cole dan Ella Fitzgerald” Ditanya tentang bocoran siapa musisi yang bermain mengiringi lagu barunya ini Niesya mengatakan, ”Nah itu yang aku sampaikan tadi, prosesnya cukup lama. Format iringan musik dalam laguku ini hanya nylon acoustic guitar dan percussion set. Kebetulan yang main guitarnya papaku sendiri dan yang main percussion set: conga, shaker dan surdu Barzil, seorang teman, namanya Brian Riordan, percussionist yang tinggal di Amerika.” ”Jadi, proses sharing ide dan pengerjaan rekaman musik di dua tempat yang jauh ternyata butuh waktu yang cukup lama, meski komunikasi bisa langsung lewat WA,” lanjutnya sambil tertawa lebar.

Kalau dibandingkan ke empat single lagu yang dibuat oleh Niesya memang terdengar sangat kontras. Lagu pertamanya “Gundah” lebih bernuansa pop orchestra; lagu keduanya “Kepergianmu” lebih melancholy; lagu ketiganya “Aku Melihat Indonesia” kuat dengan sentuhan folk music; sementara “Keraguan” lagu single keempatnya lebih bernuansa Latin jazz music. Namun, kalau dilihat dari latar belakang musiknya terlihat wajar. Niesya ternyata sejak kecilnya telah terbiasa mendengar berbagai macam genre musik dari koleksi album-album musik dunia yang dimiliki orangtuanya Irwansyah Harahap dan Rithaony Hutajulu. Kedua orangtuanya sendiri adalah pendiri kelompok “Suarasama” beraliran world music, yang karya-karya musiknya telah diterbitkan di Perancis dan USA. Sejak lima tahun belakangan ini Niesya juga terlibat dalam berbagai pementasan kelompok Suarasama di dalam dan luar negeri, diantara di German, Belanda dan Spanyol.

Tiga lagu single Niesya sebelumnya mendapat cukup perhatian publik musik di Indonesia. Lagu pertamanya berjudul “Gundah” yang diterbitkannya pada bulan Februari 2020 lalu masuk di berbagai Playlist di Spotify seperti “New Music Friday Indonesia”, “Musik Akhir Pekan”, “Generasi Galau” dan Playlist dari Ami Awards yaitu “Musik Minggu Ini” dan “Dirumah Sajalah”, serta berbagai playlist personal lainnya sebanyak kurang lebih 50an playlist. Album single keduanya berjudul “Kepergianmu” yang ia terbitkan di bulan Mei 2020 juga masuk dalam beberapa Playlist di Spotify seperti “New Music Friday Indonesia” dan “Musik Akhir Pekan”. Begitu juga single ketiganya ”Aku Melihat Indonesia” yang ia luncurkan di bulan Agustus lalu juga mendapat tempat di berbagai playlist dan juga media cetak di beberapa kota di Indonesia.

”Di dalam bermusik aku memang senang untuk bereksplorasi. Bagiku itu menyenangkan. Mungkin di suatu saat nanti akan aku tentukan pilihan bermusikku seperti apa”. Pengerjaan album keempatnya ini, sebagaimana yang disampaikan Niesya di akhir, dilakukan di Rossi Music Studio di Jakarta. Sementara pengerjaan audio mixing dilakukan oleh Ano Stevano dan audio masteringnya dilakukan oleh Dimas Pradipta di Jakarta, orang yang juga mengerjakan untuk album single pertama, kedua dan ketiganya.

 

Facebook Page: Niesya Ridhania Harahap
Instagram: @Niesyahrp
Youtube: Niesya Harahap
Spotify dan Itunes: Niesya

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *