Term of Reference
Kompetisi Video Testimoni Anti-Bullying
Pengantar
Dinamika kehidupan manusia secara umum dan pelajar secara khusus tidak lepas
dari realitas/kenyataan yang dibentuk oleh media. Kualitas diri ditentukan oleh seberapa
jernih menerima sajian/tayangan media. Sajian tersebut juga seringkali membuat latah
untuk mengerjakan sesuatu hal yang dianggap populer. Seringkali, hal tersebut menjadi
hiburan padahal belum tentu benar dan merugikan pihak lain.
Perkembangan teknologi komunikasi juga sangat mendukung kurikulum pendidikan
yang menuntut kemandirian pelajar. Berbagai sumber pembelajaran dapat diakses
dengan mudah, kapan pun dan di mana pun. Seringkali tawaran fitur dalam gadget
menjadi penggoda. Akibatnya, porsi berinteraksi lebih banyak ditemui di media sosial.
Beragam ekspresi pelajar tercurah dalam berbagai akun pribadinya seperti facebook,
twitter, line, instagram, dan media sosial lainnya. Tidak dipungkiri pula bahwa kekerasan
yang sebelumnya terjadi secara verbal dalam kehidupan sehari-hari kini beralih melalui
media sosial.
Berkembangnya media sosial juga turut menyumbang maraknya kekerasan tersebut,
yang kemudian tidak asing kita mendengar istilah cyberbullying. Kekerasan yang
dilakukan melalui media sosial ini juga berdampak pada kehidupan sehari-hari. Misalnya
pelecehan seksual, peretasan/cracking, ancaman, merendahkan kredibilitas, dll. Beragam
kekerasan tersebut akan lebih besar pergerakannya di media sosial, sebab
persebarannya juga lebih cepat. Pun pihak-pihak yang merasa menjadi korban akan
semakin merasa tertekan. Namun, dari banyaknya kasus cyberbullying terhadap pelajar,
terutama perempuan, tidak banyak yang berani melaporkan kekerasan yang dialaminya
kepada orangtua, guru, bahkan polisi. Oleh karena itu, rasanya diperlukan keterbukaan
melalui pendidikan dasar-kritis yang memanfaatkan media-media alternatif untuk
menyampaikannya.
Tahun ini, Festival Film Pelajar Jogja, bekerja sama dengan PurpleCode
memfasilitasi kategori baru kompetisi, yaitu Video Testimoni Anti-bullying. Pembukaan
kategori baru ini menanam harapan agar pelajar dapat menyikapi perkembangan
teknologi dengan bijak untuk memberikan kebermanfaatan pada segmen lainnya. Video
testimoni yang akan dibuat oleh para pelajar diharapkan akan menyuarakan beragam
opini tentang tindak kekerasan (bullying) baik kekerasan fisik maupun kekerasan yang
dilakukan melalui media (cyberbullying).
Tujuan dan Manfaat
1. Belajar bersama memahami fenomena kekerasan di kalangan pelajar.
2. Berbagi cerita, pengetahuan dan pengalaman tentang kekerasan (bullying), baik
yang pernah dialami langsung, tidak langsung, maupun tawaran ide untuk
memerangi kekerasan di kalangan pelajar.
3. Bersilaturahmi antarpelajar sebagai benih penggerak perubahan melalui gagasan
yang disuarakan.
Ketentuan
1. Testimoni berisi opini tentang fenomena bullying.
2. Pendaftaran tidak dipungut biaya (GRATIS).
3. Peserta adalah pelajar sekolah menengah atas/setara dari seluruh Indonesia.
4. Durasi maksimal 1 (satu) menit
5. Testimoni dibuat oleh individu dan bebas menggunakan beragam alat perekam
gambar dan suara (HP, tablet, laptop camera, handycam, dll)
6. Testimoni yang menggunakan bahasa lokal atau daerah wajib melampirkan
subtitle/transkrip bahasa Indonesia dalam bentuk ms. word melalui email.
7. Boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) video testimoni.
11. Testimoni diunggah melalui akun youtube masing-masing peserta. Peserta
mengirimkan link testimoninya ke email ffpjogja@mail.com dengan subjek
“VideoTestimoni Anti-Bullying” dan melampirkan biodata serta scan/foto kartu
pelajar yang masih berlaku. Batas Akhir upload video 18 November 2015
pukul 23:59 wib.
12. Hak cipta karya milik peserta. Khusus untuk kepentingan publikasi,
penyelenggara dapat menggunakan karya (sebagian/utuh) untuk ditampilkan di
website FilmPelajar.com dan media nirlaba lainnya.
13. Keputusan juri adalah mutlak, tidak dapat diganggu gugat.
14. Tiga Video Testimony Anti-bullying Terbaik akan mendapat plakat dan sertifikat
persembahan dari PurpleCode.
Penutup
Festival Film Pelajar Jogja adalah sebuah hajatan pendidikan dan kebudayaan
yang dihidupi oleh beragam pihak yang memiliki perhatian terhadap
tumbuhkembangnya komunitas film pelajar Indonesia yang kritis dan berani bersikap
untuk membuat perubahan. Kompetisi Video Testimony Anti-bullying merupakan
salah satu upayanya. Mari berkarya dan bergerak!