KRANS GANDENG COFFE SHOP LAGI UNTUK “PENGGANGGU TIDUR SIANG VOL. 2”

Gigs Kecil Mulai di Minati, KRANS Gandeng Pemilik Coffe Shop untuk ‘Pengganggu Tidur Siang Bab. 2’

Teks oleh: D.N. Marhendri

Perubahan kebiasaan dalam kegiatan bermusik pun terus terjadi. Salah satunya adalah penggunaan tempat untuk menampilkan sebuah pertunjukan musik. Biasanya gigs musik terjadi di sebuah halaman kosong di sebuah instansi pendidikan, bengkel seni atau klub.
Saat ini, yang sedang digandrungi adalah menggunakan coffe shop untuk dijadikan sebuah gigs musik. Fenomena itu bermula ketika pandemi Covid-19 membuat segala aktivitas pertujunkan musik tiarap. Dari pada ikut dalam pertunjukan online atau daring, beberapa musisi atau band lebih memilih tampil di gigs kecil tersebut.

Apa lagi, cukup banyak band-band atau musisi yang tidak begitu membutuhkan tempat besar atau kerumunan masa yang banyak untuk beraksi. Hal itu juga sudah dilakukan oleh KRANS dalam menggelar pertunjukannya sendiri yang bertajuk “Pengganggu Tidur Siang Bab. 1”. Mempunyai bahan bakar semangat, energi dan respon terhadap sekeliling, KRANS menggandeng BageXKama untuk dijadikan arena pertunjukan.

“Berawal dari sebuah ikatan pertemanan dan juga melihat saat ini pelaku industri musik Jogja sering bekerjasama dengan sebuah coffe shop. Melihat BageXKama juga menjadi coffe shop yang terlihat nyaman untuk kami menggelar sebuah gigs. Melihat image Bage sendiri juga lekat dengan unsur musik,” jelas Shofa.

Tidak begitu lama setelah mendapatkan ide, akhirnya cetak biru tersebut dijadikan nyata. Terlebih, ide KRANS untuk menggelar gigs di sebuah coffe shop disambut baik oleh Bimo, pemilik BageXKama. Menurut Bimo, kolaborasi antara energi-semangat musik dan bisnis Food and Beverage sangatlah saling menguntungkan.

“Dari sisi coffe shop, energi-semangat dari pelaku musik dan bisnis FnB sangatlah tepat. Memang, kolaborasi ini sangatlah dibutuhkan. Apa lagi, musik dan FnB adalah simbiosis mutualisme di dalam dunia bisnis,” kata Bimo.

Bimo juga mengatakan bahwa dampak dari kolaborasi tersebut sangatlah terasa. Momen gigs “Pengganggu Tidur Siang Bab. 1” milik KRANS itu menjadi memperkuat ciri khas BageXKama.
“Dari segi bisnis, dampak dari momen tersebut sangatlah berasa. Apa lagi momen tersebut lebih menguatkan image Bage yang lekat dengan musik,” tambah Bimo.

Kemudian dari segi teknis, pertunjukkan “Pengganggu Tidru Siang Bab. 1” tersebut tidaklah rumit. Menurut Saga, tingkat kerumitan teknis untuk membuat gigs di tempat yang terbatas berbanding lurus dengan konsep. Secara hasil, pertunjukkan “Pengganggu Tidur Siang Bab. 1” kemarin sesuai apa yang diharapkan oleh oleh KRANS.

“Kalau ngomongin teknis itu tergantung konsepnya bagaimana. Kalau KRANS kemarin, kita emang gigs kecil yang intim. Secara teknis, itu bukanlah rumit. Bahkan gigs kecil kami direspon orang-orang baru yang belum kami kenal sebelumnya dan menjadi kenal,” ucap Saga.

Mendapatkan respon baik dari segala sisi, tentunya KRANS tidak puas dengan momen “Pengganggu Tidur Siang Bab. 1”. KRANS lalu membuat kelanjutannya lagi dengan lebih serius. Saga mengatakan bahwa akan ada beberapa band yang akan diajak untuk “Pengganggu Tidur Siang Bab. 2” pada akhirnya.

“Kebetulan ada kesempatan buat kami bekerjasama dengan BageXKama setelah mereka selesai renovasi. Jadi untuk “Pengganggu Tidur Siang Bab. 2” lebih tersiapkan dari segala konsep pementasan. Serta “Pengganggu Tidur Siang Bab. 2″ menjadi pertunjukkan yang paling serius yang pernah di kerjakan oleh KRANS selama ini,” pungkas Saga.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *