“LALU SUDAH” PERSEMBAHAN TERBARU TETANGGA PAK GESANG

Menyingsing ‘Lalu Sudah’ dari Tetangga Pak Gesang
oleh Theoresia Rumthe

Lampau adalah satu kata yang terbesit di kepala saya ketika mendengarkan ulang lagu-lagu Tetangga Pak Gesang. Hampir seperti memandang lembaran foto hitam putih, ada nuansa nostalgia, sebuah rasa kangen membuncah di relung, seakan-akan ingin mundur dan mengulang satu atau dua momen yang telah berlalu.

Saya lalu berkhayal, jangan-jangan Tetangga Pak Gesang memang sedang melakukan perjalanan dari masa lalu dan terdampar di tahun 2020 lantas mesti kena pandemi dan kemudian mereka menyesal, “ tahu gitu, kita ndak ke 2020, ya, jeng !” celetuk mereka pada suatu petang di teras rumah jalan Kelewih.

Namun, khayalan saya mesti berhenti ketika suatu petang kami melakukan panggilan video, sebab Tetangga sebentar lagi akan mengeluarkan satu lagu baru dengan tajuk “Lalu Sudah”. Lagu ini dibuat di tahun 2017, dengan gonjreng-gonjreng ukulele serta guratan lirik sederhana pada buku catatan, suatu malam di rumah kontrakkan Arum. Menyoal membuat musik dan menyanyi, Tetangga memang sederhana saja. Mereka enggan ambisius. Sebab menyanyi, bagi Arum dan Meicy, adalah membuat senang diri sendiri, kemudian berbagi kesenangan itu dengan orang lain. Alasan ini pula yang kemudian menguat dan membuat Arum dan Meicy menghilang beberapa tahun untuk menemukan apa tujuan mereka membuat lagu dan menyanyi.

Sejak kecil mereka tumbuh dengan mendengarkan lagu-lagu anak, seperti ciptaan Ibu Sud atau AT Mahmud, yang terekam akrab di alam bawah sadar, sehingga juga memengaruhi mereka ketika mencipta lagu. Alunan lampau, lirik keseharian, dan keanggunan ketika bernyanyi, bagi saya, itu adalah citarasa yang menempel ketika mendengarkan Tetangga Pak Gesang. Belum lagi kualitas vokal yang dimiliki oleh Arum dan Meicy, entah mengapa memiliki titik “rapuh” tertentu. Hal ini dapat dicermati jika kita benar-benar mendengarkan, ada getaran khas yang dimiliki oleh suara keduanya, yang akan terdengar serasi saat bernyanyi unisono. Tidak berlebihan jika itu menjadi kekayaan tersendiri, yang senantiasa ditunggu-tunggu oleh pendengar Tetangga Pak Gesang.

Bukan kebetulan jika mereka memilih lagu “Lalu Sudah” untuk diterbitkan dalam situasi pembatasan sosial akibat pandemi berkepanjangan. “Situasi terbatas ini malah membuat kita produktif. Kita punya banyak waktu untuk berpikir dan berkarya bersama. Yang awalnya kita tidak dapat melakukan sesuatu, sekarang kita menemukan banyak kegiatan untuk mengisi waktu yang berlimpah ini. Ya, salah satunya dengan kembali ke kancah permusikan Indonesia,” cerita Arum dan Meicy. Setelah mendengarkan dan mencermati lagu “Lalu Sudah”, seolah ada sapaan yang menyelinap pelan. Seperti seorang kawan lama yang berkunjung dan mengetuk pada pintu rumah, lalu katakan: “ Tak perlu berlari, cukup jalan kaki, kita ‘kan baik saja ”. Terdengar tidak basa-basi di telinga. Bagaimana sebuah lirik sedang menguakkan apa yang betul-betul kita butuhkan pada waktu sekarang. Lagi-lagi tidak dengan berambisi untuk menasehati, Tetangga Pak Gesang, meninggalkan kita yang mendengar dengan satu pengingat kecil, bahwa apapun kondisi kita sekarang, kita ‘kan baik-baik saja.

Lalu Sudah

Kemarin lalu sudah
Esok bukan masalah
Harap apa adanya
Kita kan baik baik saja

Kemarin lalu sudah
Esok bukan masalah
Harap apa adanya
Kita kan baik baik saja

Reff :
Tak perlu berlari
Cukup jalan kaki
Hidupmu untuk kini
Sapa kawan dan handaitaulan
Kita adalah sekarang

Tak perlu berlari
Cukup jalan kaki
Hidupmu untuk kini
Sapa kawan dan handaitaulan
Kita adalah sekarang

Kita kan baik saja

Credit Lagu Lalu Sudah
Lirik : Arum Dayu, Meicy Sitorus
Penyanyi : Arum Dayu, Meicy Sitorus
Ukulele : Arum Dayu
Musik produser : Ferry Nurhayat
Gitar elektrik : Rizky Eka Putra

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *