LAUNCHING BUKU “INDO VISIONS”

1. flyer buku indo visions

INDO VISIONS

(editor oleh Robert Jelinek)
Dalam kehidupan yang mana air diam menjadi tempat pembuangan warga dunia dan ponsel cerdas bukan semata soal teknologi, banyak kesadaran yang terabaikan. Ketertinggalan Indonesia dalam perkembangannya bermula dari era kolonial, yang lalu dilanjutkan dengan rezim militernya, kini budaya konsumtif, ketertarikan besar akan perusahaan-perusahaan bernama besar, agama impor dan kondisi lainnya turut memberi andil.
Iswanti Suparma adalah seorang aktivis feminis dalam gerakan pelajar dan wanita pada tahun 1980-an dan 1990-an, di bawah rezim militer Soeharto, dan kini beliau menjabat sebagai direktur Mitra Imadei di Jakarta, sebuah institusi untuk gerakan kemanusiaan dan sosial.
Daniel Alamsjah memiliki visi mulia yang mendorongnya mendirikan semacam rumah ibadah berbentuk ayam, di atas bukit tertinggi di dekat Candi Borobudur. Bangunan yang berada terpencil dari lingkungan masyarakat, yang kemudian dikenal dengan nama Gereja Ayam, telah digunakan sebagai panti rehabilitasi bagi anak-anak disabilitas, pengguna narkoba, dan mereka yang mengalami gangguan kejiwaan. Rumah ibadah raksasa ini termasuk satu dari 10 bangunan paling aneh dan unik, serta menjadi obyek wisata di Jawa.
Kelompok Jogja Noise Bombing telah lantang terdengar, terutama di jalanan-jalanan Yogyakarta, dengan synth dan penguat suara swakriya mereka. Di Indonesia, musik Noise yang berkembang dari sebuah protes dan gerakan Punk pada tahun 1990-an, kini menjadi salah satu skena Musik Ekstrem dan Mandiri yang berkembang di seluruh Asia Tenggara.
DER KONTERFEI 025 / Paperback / Bahasa Inggris / 50 halaman / Edisi terbatas, 300 cetakan / /ISBN 978-3-903043-14-5 / Tanggal terbit: 24 Juni 2016

Pemesanan online:
http://derkonterfei.com/product/indo-visions-iswanti-suparma-daniel-alamsjah-and-jogja-noise-bombing-robert-jelinek-ed

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *